Original Fanfiction By : Titiz (@13_9elf)
Don’t Forget to leave a comment~
Ur words are precious for us as the author of this story (^___^)
***
Tuk tuk tuk.
Nara mengetukkan jari-jari mungilnya ke kursi yang sedang ia duduki. Sesekali ia juga mengetukkan sepatu sneakers berwarna putih yang ia kenakan ke permukaan tanah.
“Aish…” desahnya. Kemudian mengetukkan jari-jarinya lagi sambil menoleh ke kanan dan ke kiri beberapa kali. “Aish…” desahnya lagi. “Kenapa anak itu lama sekali?!” Nara mendengus kesal.
“Hai Nara,” sapa seseorang. Nara mendongakkan kepalanya, menatap lurus ke arah orang yang sekarang ada di depannya itu.
Sedangkan makhluk yang sedang di tatapnya itu hanya tersenyum dengan senyumyang amat sangat di paksakan. “Sudah menuggu lama?” tanyanya dengan takut-takut. Ya, takut dengan tatapan mata Nara yang seolah-olah seperti ingin mencengkeram lahernya .__.
Nara kemudian berdiri dari duduknya, maju sekitar 2 sampai 3 langkah untuk membuat posisinya berhadapan dengan orang itu sekarang. Karena badannya sedikit lebih pendek dari orang itu, membuat Nara harus sedikit mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah orang itu. Sedangkan orang yang sekarang ada di hadapan Nara hanya bisa menelan ludah, kerongkongannya terasa kering karena sedang berhadapan langsung dengan Ratu iblis dari neraka yang paling dasar -__-
Masih dengan tatapan yang tajam setajam kulit durian(?), Nara mulai mengepalkan tangannya dan perlahan-lahan diarahkannya menuju wjan orang yang ada di hadapannya itu.
Orang itu dengan refleks memejamkan matanya, mulutnya berkomat-kamit tak jelas. Mungkin sedang berdoa agar ia dapat masuk surga dan terhindar dari neraka yang paling dasar =o=a
“Min Gi ya~ Ayo berangkat sekarang!” seru Nara sambil merangkulkan tangannya ke leher gadis yang sedang ia tunggu-tunggu ka datangannya itu.
Gadis yang hampir mati ketakutan itu, mulai membuka matanya perlahan. “Eh? Kau tidak membunuhku?” gumam Min Gi, nama gadis itu.
Nara menolehkan kepalanya ke arah Min Gi yang sekarang ada di sampingnya itu. Kemudian Nara mengerutkan keningnya. “Hah? Apa yang kau bi…” ucapan Nara terpotong. “Ah Ani, bukan apa-apa” ucap Min Gi cepat.
Nara masih mengerutkan keningnya. “Ah, apa yang kau lakukan? Kajja! Kita berangkat sekarang!” ucap Min Gi lalu berjalan mendahului, sehingga membuat rangkulan tangan Nara terlepas dari laher Min Gi.
Mungkin hari ini adalah hari keberuntungan Min Gi karena ia bisa bebas dari ratu iblis yang hampir saja merenggut nyawannya(?)
Entah keajaiban apa yang membuat Nara melepas mangsanya kali ini. Padahal Nara paling benci menunggu, apalagi lebih dari 5 menit. Dan tadi, ia sudah menunggu hampir 30 menit! Hal ini sangat jarang terjadi. Biasanya Nara akan memilih untuk pulang setelah menunggu lebih dari 5 menit =__=
———— Continue reading