{Miracle Perfection} Special New Year: “New Stories” (2/3)

poster1 

Can you smile?

Can you sit here with me in the Beautiful Night?

I can’t tell you what The Reason that I choose you beside me is,

But I’m sure that you’re the one, theres No Other..

So, Can you promise to keep being my Angel?

(Infinite – B2ST – SHINee – Super Junior – EXO)

 

###

 

Kim Jonghyun menghentikan langkah tepat di ujung setapak kayu dermaga. Pria itu menaikkan ujung resleting jaketnya, mengedarkan pandang pada hamparan laut lepas di hadapannya. Kemudian tersenyum kecil. Ia memejamkan matanya sebentar, membiarkan angin dermaga menampar pelan tiap inci kulit wajahnya, membiarkan bunyi riak-riak air yang terdengar merdu itu mengisi tiap rongga telinganya, membiarkan aura alam yang bebas ini mengepungnya. Menenangkan..

“Hyun!”

Panggilan lembut itu juga terdengar menenangkan. Suara hangat yang begitu akrab di telinganya, berseru di antara deru mesin kapal yang mulai dinyalakan. Suara itu terdengar nyata, seperti bukan sebuah ilusi yang-

“PENDEK!”

Jonghyun membuka matanya, kemudian terkekeh kecil, tentu saja suara itu memang bukan ilusi..

Pria itu menengok pelan. Tersenyum simpul pada sosok seorang gadis berbolero putih yang tengah berjalan mendekat ke arahnya sambil berusaha menjinjing sebuah dezil handbag simple berukuran cukup besar,

‘Bugghhh!’

Bunyi debuman keras terdengar menghantam papan-papan setapak kayu dermaga ketika gadis yang tak lain adalah Hwang Soojung itu melempar handbagnya dari genggaman. Gadis itu lalu menepuk-nepuk tangannya yang terasa pegal. Entah apa saja yang dimasukannya hingga tas kain itu terlihat penuh.

“Hi…” sapa Jonghyun.

 “…’Hi’?” jengit Soojung. Gadis itu menatap lama-lamat raut wajah Jonghyun yang terlihat tenang di hadapannya, benar-benar menggelikan, “Ishh.. Berhentilah bersikap sok keren di depanku..”

Kim Jonghyun mendengus kecil, tapi sedetik kemudian pria itu sudah menggembungkan pipi sambil mengerjap-erjapkan matanya, “Arraseo..”

“Berhenti juga bersikap sok imut seperti itu, Hyun!” hardik Soojung lagi. Gadis itu melipat tangannya dengan kedua alis yang terangkat sebal, “Ya! Sejak tadi aku menunggumu di cafeteria, dan ternyata kau disini?”

Main vocal Shinee itu justru mengembangkan senyum lebar penuh percaya diri sambil bergaya memasang kacamata hitam berframe coklat kesayangannya, “Wae? Mencemaskanku, nona Barista?”

“Tentu saja ti-”

Deeggg…

Hwang Soojung memutus kalimatnya, tiba-tiba saja merasa bingung untuk menyahut. Ragu. Dulu, saat mereka masih sahabat dekat, mudah saja untuk Soojung menyangkal kata-kata itu dan berlalu mengabaikannya sebagai candaan kecil. Tapi sekarang? Apa yang bisa ia sangkal? Memangnya salah kalau seorang gadis mencemaskan kekasihnya sendiri? Lagipula, kenapa Jonghyun harus menggodanya dengan kata-kata seperti itu?

Soojung menelan ludah, kemudian tersenyum kikuk.

“Eung… apa… apa aku mengatakan sesuatu yang salah?” bingung Jonghyun melihat perubahan air muka Soojung, pria itu mengusap-usap tengkuknya dengan tidak enak.

 Ahh.. kenapa suasananya jadi secanggung ini?

“Soojung-ah!”

Hwang Soojung langsung menoleh cepat kearah sumber suara yang tiba-tiba memanggilnya. Diam-diam gadis itu bersyukur ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari atmosfer yang aneh ini.

Dilihatnya sosok Seorim tengah melambai ke arahnya dari tangga masuk kapal, sedang pria berpenampilan mirip teroris –yang dideteksi sebagai Yong Junhyung- berada di depannya, tepat satu anak tangga sebelum mencapai geladak kapal, “Sedang apa disitu? Ayo cepat naik!”

“OMOOO!!”

Baru saja mengangguk kecil menanggapi seruan Seorim, Soojung langsung menoleh heran pada sosok Jonghyun yang memekik tercekat dengan kedua bola mata yang membulat kaget, “Wae?”

Jonghyun langsung buru-buru memasang maskernya sambil memalingkan wajah agar tak bertemu pandang dengan sosok yang sekarang berada di atas geladak kapal itu, “Aiggoo.. Kenapa jurnalis menyeramkan itu ada disini?”

‘Plettaakk!’

Soojung melayangkan jitakan kecil ke kepala pria itu, “Hyun, tidak sopan mengatai seseorang seperti itu!”

“Ahh.. Nde, aku mengerti..” sahut Jonghyun, setengah mendengus.

Hwang Soojung terkekeh. Ia kemudian menghela nafas kecil, membuat uap-uap hangat mengepul di sekitar mulutnya. Bibir tipis gadis itu melengkungkan seulas senyum kecil, sementara sepasang mata bulatnya menatap puas pada sebuah kendaraan laut yang berada sekitar sepuluh meter dari arah tenggaranya. Kapal pesiar mini yang didominasi warna putih dengan lice pantulan hitam dan beberapa corak warna biru di beberapa bagiannya.

Kim Jonghyun mengikuti arah pandang gadisnya itu, kemudian ikut tersenyum. Benar. Bukankah sebuah perjalanan menyenangkan tengah menanti? Pria itu mengeratkan slempang ransel di pundaknya dan berjalan lebih dulu di depan Soojung, “Ayo kita naik!”

“Yak! Tunggu sebentar!”

“Ayo cepat, Hwang Soojung-shi!”

“Hyun..”

Jonghyun mengibaskan tangannya tanpa menoleh, “Sudahlah, nona Barista, kau tidak perlu berterimakasih karena aku telah mengajakmu kemari..”

“Bukan itu!”

“Eh?”

Dan ketika Kim Jonghyun menoleh menghentikan langkahnya. Pria itu berjengit melihat sosok Soojung yang masih terdiam di tempat, memegang handbag yang tampak penuh sambil menatap memohon padanya, “Hyun… Tas ini, berat sekali..”

***

“Huaaaa… Laut!”

Bang Namgyu yang baru saja sampai di atas kapal langsung melempar ranselnya begitu saja, membiarkan tas muatan itu meluncur sembarang di atas lantai kayu kapal yang licin. Gadis itu buru-buru berlari ke tepi, menyandarkan badannya pada pagar teralis di geladak belakang kapal. Menikmati hembus semilir angin, tanpa mengamuk karena benda tak terlihat itu telah merusak tatanan rambutnya.

“Kau menyukainya?”

Namgyu menoleh, Myungsoo sudah berada di sampingnya. Pria itu menyingkap tudung hoodie yang menutupi kepalanya, namun sama sekali tak berniat untuk melepas kacamatanya.

“Eung..” angguk Namgyu, sepasang matanya tersenyum menerawang pada hamparan biru di hadapannya, “Hal paling menyenangkan adalah saat kau memandang laut dan berdiri di atasnya, apalagi jika ditemani-”

“Vanilla Ice cream?”

Adik Bang Yongguk itu nampak terhenyak kaget saat sebungkus ice cream vanilla tiba-tiba saja sudah tersodor di depan wajahnya. Sambil menahan senyum, Namgyu meraih ice cream kesukaannya itu dari tangan Myungsoo, “Kapan kau membeli ini?”

Myungsoo membalikkan badan kearah Namgyu, memposisikan punggungnya bersandar pada pagar teralis kapal, “Baru saja. Di Cafetaria. Sebelum kita naik ke kapal.”

Namgyu hanya mengangguk-angguk kecil sambil terus menyembunyikan senyumnya. Mencoba menetralisir raut wajahnya sebiasa mungkin, gadis itu mulai menyobek bungkus ice cream-nya. Ia tidak ingin pria itu tau bahwa diam-diam ia merasa sangat senang dengan perhatian kecil seperti ini.

Mulai menggigit ice cream dan menikmati minuman beku itu dengan santai. Ahh tidak, tidak, tidak sesantai itu sebenarnya. Sosok Kim Myungsoo yang tengah menyangga kepalanya di atas sisi pagar geladak dengan tampang sok cool itu sejujurnya agak menganggu. Terlebih pria itu terus saja memandanginya dari samping dengan tatapan penuh perhatian.

Namgyu menelan ludah, mencoba untuk tidak salah tingkah. Ayo Bang Namgyu! Kau harus melakukan sesuatu sebelum jatuh semakin jauh kedalam kharisma seorang Kim Myungsoo!, gadis itu menyugestikan dirinya sendiri.

“Kau mau, Mr.Huffish?”

Kim Myungsoo akhirnya berkedip saat Namgyu menyodorkan ice cream yang tinggal setengah bagian itu ke arahnya. Visual infinite itu tersenyum, kemudian melahap satu gigitan ice cream stick yang disodorkan Namgyu ke depan mulutnya, membiarkan sensani dingin dan manis vanilla melumer di lidahnya.

“Wonsungi… Boleh aku jujur tentang sesuatu?” tanya Myungsoo, pria itu menyeka mulutnya, membersihkan sisa ice cream yang mungkin menempel disana.

“O..”, Namgyu mengangguk kecil sambil menjilati lelehan ice cream pada stick yang hamper mengenai tangannya.

Myungsoo berdehem sebentar, “Wongsungi, kau tau tidak bahwa aku sangat menyukaimu?”

Namgyu nyaris saja tersendak. Sedetik kemudian, gadis itu langsung melongokkan kepalanya ke bagian bawah kapal saat mendengar bunyi sesuatu, “Mr.Huffish! Lihat! Baling-balingnya bergerak!”

Myungsoo berjengit, “Bang Namgyu, apa rasa sukamu juga sebesar rasa sukaku?”

“Aigoo… kapalnya belum berlayar, tapi kenapa baling-balingnya sudah bergerak?” pekik Namgyu tanpa memperdulikan Myungsoo sama sekali.

“Yak!” bentak Myungsoo, kesabarannya nyaris habis, “YAK! Wonsungi! Kau be-”

‘BRRAAGGG!!’

………..

Namgyu menoleh reflek, “Apa itu barusan?”

“Entahlah..” Myungsoo mengedikkan bahu, tapi kemudian pandangannya tertuju pada sebuah ruangan dengan jendela kaca bulat di dekat tumpukan papan selancar, “Suaranya dari kabin ruangan itu.”

“Seseorang mengawasi kita?” tanya Namgyu, tapi nada bicara gadis itu sama sekali tidak mirip dengan pertanyaan.

Hening.

Myungsoo mau tak mau kembali menaikkan tudung hoodienya juga rapat-rapat, namun pria itu tetap berusaha positif thinking, “Ahh… mungkin itu peserta wisata pesiar yang lain.”

Bang Namgyu memicingkan matanya kearah jendela kaca bulat itu, “Feelingku mengatakan itu Kim Nayeon yang ingin memata-matai kita..”

***

‘BRRAAGGG!!’

Kwan Nara dan Cho Kyuhyun. Keduanya terhenyak kaget dengan mata membulat lebar saat setumpuk tong kayu  di samping mereka tiba-tiba roboh dan menimbulkan suara gaduh. Bukan suara yang terlalu keras sebenarnya, tapi cukup untuk mengganggu 2 orang yang tengah berduaan di geladak belakang kapal.

Keduanya lalu saling melempar pandang, menyalahkan.

“Puas?” desis Nara, tertahan.

“Yak! Kenapa kau menyalahkanku?” sungut Kyuhyun, tidak terima.

Kwan Nara memicingkan matanya, menatap sinis, “Tongnya jatuh karena kau tiba-tiba mendesak-desak!” gadis itu mengangkat wajahnya, menghakimi, “Masih tidak mengaku kalau kau salah?”

“Ishh… aku kan hanya ingin tau apa yang sedang kau tonton!” desis Kyuhyun, mencoba membela diri. Pria itu mengintip kecil lewat jendela, memastikan sepasang kekasih yang baru saja mereka ‘intip’ itu tidak terlalu penasaran untuk menuju ke tempat ini.

“Aku tidak sedang menonton, Cho Kyuhyun yang tampan..” cibir Nara, gadis itu membetulkan ikatan rambutnya yang berantakkan, “Aku sedang melihat kondisi.”

“Kalau begitu keluar saja,” sahut Kyuhyun, enteng.

“Yak! Kau tidak berpikir tentang resiko, ya?” sengit Nara, gadis itu mulai menyusun kembali tiga tong kayu kosong yang berjatuhan di sekitar mereka, “Kau ini seorang Idol dan aku adalah pewaris tunggal Kwan’s Corp yang disorot public. Terlebih kita pernah terlihat bersama di acara WGM!”

Kyuhyun mengangguk-angguk kecil sambil mengusap dagunya, sok intelek. “Eung.. Benar. Pintar juga kau..”

Kwan Nara menyibak poninya, “Ishh.. aku memang sudah pintar sejak dulu.”

“Ahhh… tapi kau tetap saja bodoh di matematika.”

“BERISIK!”

Mengabaikan bentakan peruntuh gedung itu, Cho Kyuhyun merangkulkan lengannya ke pundak Nara dengan santai, “Yasudah, seperti biasa, ayo kita menyamar saja..”

“YAK! LEPASKAN TANGAN KOTORMU DARI PUNDAKKU!”

Lalu sekeras apa pun seorang Kwan Nara berteriak di dalam ruangan kabin, tidak akan ada seorang pun yang mendengarnya. Karena pada saat itu, ada sebuah polusi suara yang lebih hebat dari sekedar teriakan seorang gadis setengah iblis.

Saat kapal pesiar ini mulai berderu.

Melaju..

***

Kim Seorim tersenyum lebar sambil merentangkan kedua tangannya. Berdiri tegak di ujung atap dek tertinggi adalah pilihan terbaik untuk menikmati moment-moment tertentu. Seperti sekarang, saat kapal mulai berlayar. Baling-baling berputar, semakin cepat. Badan kapal mulai bergerak menjauh dari dermaga. Menimbulkan deru yang kian lama kian melembut. Meninggalkan jejak riak yang memanjang membelah garis laut.

“Duduklah, Mrs.Coffee… kau bisa jatuh!” hardik Junhyung. Pria itu muncul dari arah tangga besi dengan sebotol cola di tangannya.

“.……”

“Kita tidak sedang berada di film Titanic, Raisly..”

“.……”

Yong Junhyung mengerucutkan mulutnya, jengkel. Pria itu sudah berada di petak yang sama dengan Seorim sejak beberapa menit lalu, hanya saja ia duduk, sambil membiarkan kedua kakinya menggantung bebas di tepi atap dek, “Yak! Duduk sekarang, atau kubuang semua persediaan Starbucks yang kubawa!”

Tapi gadis Daegu itu bahkan tak peduli dengan kalimat ancaman dari Mr.Cola-nya. Ia tetap berdiri di ujung sana. Bergeming. Membiarkan angin laut menampar lembut tiap inci kulit wajahnya. Membiarkan sepasang mata coklatnya mengedar liar dengan bebas, menikmati birunya laut dan langit yang menyatu dalam pandangannya. Membiarkan seluruh imajinnya berkelakar, pada betapa besar nikmat yang sudah Sang Budha berikan padanya hingga hari ini.

“Dulu aku pernah mengamuk..” ujar Seorim beberapa lama kemudian. Gadis itu menoleh kecil pada Junhyung, lalu akhirnya mendudukkan diri, memeluk kedua lututnya erat-erat. Pandangannya kemudian kembali pada laut, tersenyum simpul, “Aku sempat iri karena Junsu Oppa terus-terusan pamer tentang ia yang pernah naik kapal pesiar di Singapore saat menggarap Hands Up’s Music Video..”

Junhyung terkekeh geli,

Seorim menoleh, berjengit heran, “Wae?”

Yong Junhyung masih tertawa kecil, kemudian memukul pelan kepala Seorim dengan ujung botol Colanya, “Kau seperti anak kecil.”

“Biar saja..” timpal Seorim, tangan kanannya langsung melayang bebas merampas botol Cola di tangan Junhyung, kemudian mulai meneguk isinya yang tinggal seberapa itu. Ahh.. Minuman soda ini rasanya tidak buruk juga. Setelah mengkosongkan botol Cola di tangannya dalam beberapa kali teguk, gadis itu menurunkan kakinya, membiarkannya menggantung bersama kaki Junhyung.

Hening sebentar.

Yong Junhyung diam-diam mulai terpesona dengan pemandangan di depannya. Kapal mulai melewati selat. Menyuguhkan pemandangan hijau yang menawan di kanan kiri mereka, berjejer dengan tebing-tebing batu yang menjulang kokoh walau tak begitu tinggi, pulau-pulau kecil keindahan Korea.

‘Byuurrrr!!!’

Dan dari atap dek ini, ia bisa mendengar bunyi deburan air yang cukup keras. Seseorang nampaknya melompat dari geladak. Bunuh diri, mungkin? Mengingat suhu di musim dingin seperti ini sangat tidak bersahabat untuk berenang. Ya, kecuali untuk orang-orang bodoh sok keren yang suka mencari perhatian dan tebar sensasi.

……..

 ‘Yeah girl it’s oke.. ijen igsughae.. Neoman johdamyeonya na na nungamajulkke.. Yeah girl it’s okay.. ijen igsughae..’

……..

Ringtone ponsel berbunyi, mengalun pelan, memecah sunyi. Yong Junhyung menoleh, memandangi Seorim yang tampak mencari ponselnya di dalam tas kain kecil. Ringtone dengan alunan slow hip-hop ini, entah apa judulnya, tapi satu hal yang Junhyung yakini, bahwa ini adalah lagu Block B.

“Yoboseo?” sapa Seorim, ia meletakkan ponselnya di samping telinga setelah sebelumnya menekan tombol jawab. Lalu detik berikutnya, gadis itu mulai mendengarkan suara di seberang telpon dengan seksama, “Ahh… Direktur Shin, saya sudah setengah mengerjakan laporannya. Anda tidak perlu khawatir, ini akan selesai tepat waktu.”

“…….”

Gadis itu mengangguk-angguk kecil mendengarkan perintah sang Direktur, kemudian mulai beranjak dari duduknya dan berjalan agak menjauh dari Junhyung, “Nde? Proyek Deligent stars awal tahun besok? Apa saya juga harus turun tangan? Bukankah tim nona Han sudah mulai merancangnya?”

Yong Junhyung mendesis kecil dari tempatnya, “Cishh.. benar-benar gadis gila kerja.”

‘Pletak!’

Junhyung meringis kecil saat sebuah botol cola kosong menghantam tulang tengkoraknya. Ia menoleh pelan dan mendapati sosok Seorim sudah berada di dekat tangga, hendak turun dari atap dek sambil melempar tatapan ‘Aku-ke-kabin-duluan’ kearahnya. Rapper Beast itu hanya mengangguk kecil sambil melambai singkat.

Lalu setelah sosok Seorim tak lagi terlihat, pria itu hanya bisa merutuk kecil sambil memainkan botol cola kosongnya, “Harusnya kubuang saja ponselnya ke laut..” ia lalu melempar botol ditangannya, membuangnya ke bawah dengan sembarang, “Seperti ini..”

‘Takk!’

 “YAK! WARGA NEGARA BODOH! KAU TIDAK TAU ADA TEMPAT YANG BERNAMA TONG SAMPAH YA?”

“……”

Sepasang mata Junhyung langsung membulat kaget. Dengan agak ngeri, pria itu melongok ke bawah. Ia menelan ludah, tampak seorang gadis dengan kaos oblong putih dan kacamata hitam tampak mengamuk karena tertimpuk botol kosong yang dibuangnya.

“Ayo cepat!”

“Ishh… tidak bisakah kau sabar, sedikit?”

“Aigoo… Kaibabo! Kau ini lamban sekali!”

“Yak! Hime! Kau pikir tas-tas ini tidak berat? Hah?”

Belum selesai dengan seorang gadis yang masih mengamuk di bawah, Junhyung kembali dikagetkan oleh suara-suara aneh yang mendekat. Disusul dengan bunyi langkah kaki yang menaiki anak tangga mendekati atap dek. Celaka! Pria itu langsung menaikkan tudung jaket dan mengenakan masker hitamnya.

“Ahh… lihat, lihat! Benar kan kataku, pemandangan dari sini indah sekali!” terdengar suara pekikkan seorang gadis dari arah belakang, “Aku harus memotretnya..”

Oke, Yong Junhyung, kau harus segera pergi!

‘Ckreekk…’

Tapi tepat saat ia berbalik untuk pergi, seseorang memotretnya. Junhyung mendesis, dari balik kacamata hitamnya, ia melirik sekilas gadis berambut coklat ikal yang tengah mematung memegang instax di hadapannya.

“Ahh.. Mianhamnida..” gadis itu membungkuk tidak enak, “Aku tidak bermaksud memotret anda, hanya saja-”

“Gwaenchana..” potong Junhyung. Ia merapatkan jaketnya dan kemudian berlalu tak peduli, melewati si gadis yang tampak terdiam shock, kemudian melewati seorang pria berfedora coklat dengan dandanan tertutup serupa yang baru saja sampai di atap dek.

“……”

“Ya! Hime! Kau baik-baik saja?” pria yang tak lain adalah Kai itu menurunkan semua tas bawaannya dan buru-buru mengguncang tubuh Nayeon yang terdiam kaku.

“Kim Jong In..”

“Nde?”

“Aku merasakan sesuatu yang aneh.”

Dahi Kai berkerut bingung, “Eh?”

Nayeon menelan ludah, tangannya terulur meraih kertas foto yang meluncur keluar dari sisi bawah instaxnya, mengibas-ibaskannya pelan, kemudian mengamati sosok yang tak sengaja terpotret disana, “Sepertinya aku mengenal suara pria itu.”

“Kau yakin, Hime?”

Nayeon mengangguk kecil, ia kemudian mengedarkan pandangan, membiarkan sepasang matanya menyapu liar ke sekitar, hingga berhenti pada sebuah handbag hitam besar yang tampak tertinggal di tepi atap dek, tempat pria tadi duduk, “Tunggu… apa itu?”

Tanpa menunggu tanggapan dari Kai, Nayeon muali berjalan mendekat, meraih handbag itu dan mengamatinya sebentar. Tampak berat. Apa isinya?

“Yak! Jangan menyentuh benda asing sembarangan!” bentak Kai, dengan agak cemas ia menarik Nayeon untuk menjauh, “Bagaimana jika itu bom?”

Sepasang mata Nayeon langsung membulat ngeri, “Jinjja?”

Kai masih memasang sikap waspada. Ia berjongkok, mengambil alih handbag hitam yang tampak mencurigakan itu sambil mengintruksikan Nayeon untuk menjauh. Setelah gadisnya mundur beberapa langkah dan dirasa cukup aman, perlahan ia mulai membuka resleting tas itu, melihat isinya dengan hati-hati..

“OMONA!!!”

“Wae? Wae?” Nayeon agak mencondongkan badannya, takut-takut, “Apa… apa itu benar-benar bom?”

Kai menggeleng cepat.

Kim Nayeon menghela napas lega, setidaknya ia belum akan mati dalam waktu dekat ini. Gadis itu kembali mendekat dan ikut berjongkok di sebelah Kai, lalu hanya butuh waktu sedetik untuk membuatnya terhenyak kaget saat melihat berbotol-botol cairan coklat berlabel yang memenuhi handbag itu.

“Ya Tuhan! Rasanya aku tau siapa dia!” Nayeon setengah membekap mulutnya.

Kai menoleh cepat, “Jinjja?”

Nayeon mengangguk mantap, “Penyelundup Starbucks!”

***

Kwan Nara duduk menyilangkan kakinya pada sebuah kursi panjang di tepi geladak kapal. Ia masih menggoyang-goyangkan botol cola kosong di tangannya. Menatap benda plastik itu dengan penuh dendam, seolah ia bisa melelehkannya dengan sebuah tatapan laser. Sementara mulutnya terus mengunyah potongan-potongan salmon yang disuapkan Kyuhyun sejak tadi.

“Sebegitu dendamnya?” Kyuhyun melirik ngeri sambil terus memainkan pisaunya, memotong-motong daging salmon.

“Tidak juga.”

“Lalu kenapa kau memandang botolnya dengan begitu mengerikan?”

“Eh? Mengerikan? Jinjja?” Nara mengamati botol kosong itu lagi, kemudian membuangnya jauh-jauh.

“Yak! Ambil!” gertak Kyuhyun, pria itu menuding tajam pada botol cola kosong yang dibuang Nara dengan sembarang, “Kau tidak tau ada tempat bernama tong sampah? Kalau begitu, kau sama saja dengan pria di atap dek itu..”

Nara mendengus kecil, memungut botol itu kembali.

Sementara Cho Kyuhyun mulai meletakkan potongan salmon yang diselesaikannya ke dalam mangkuk melamin. Matanya tak sengaja menangkap sebuah pemandangan manis pada hamparan laut di belakang Nara. Sepasang kekasih yang terlihat seru menaiki motor-boat di sekitar kapal, tampak tertawa lepas. Dan… pria yang memegang kemudi motor-boat itu.. rasanya tidak asing, entahlah, ia tidak sedang memakai kacamatanya sekarang.

“Kwan Nara, apa kau tidak merasa aneh?” tanya Kyuhyun kemudian.

“Eh?”

Kyuhyun mencomot potongan cumi dan mencelupkannya pada koyaku washabi, “Bukankah ini acara wisata pesiar? Tapi setiap pasangan disini rasanya tidak mencoba untuk saling mengenal satu sama lain.”

“Aishhh… Memangnya kau mencoba?” sindir Nara, gadis itu menjilat sisa-sisa kecap asin di ujung jari-jarinya.

“Ya! Aku seorang idol!”

‘Ctakk!’

Kwan Nara tersenyum lebar setelah menjentikkan jarinya, “Mungkin saja semua yang ada di kapal ini ternyata juga seorang idol. Atau seorang tokoh tersohor? Anak presiden, mungkin? Pimpinan militer dari Korea Selatan? Buronan yang sedang dicari kepolisian Seoul? Atau…” gadis itu memutar bola matanya, “Atau mungkin seorang member 2PM?”

‘Grabb.’

Kyuhyun menggenggam kembali pisau di samping tangannya dengan satu gerakan cepat, sementara sepasang matanya sudah melempar isyarat perang pada pewaris tunggal Kwan’s Motor Corp itu.

Nara tersenyum sinis, “Wae? Kau mau membunuhku?”

“Tidak. Aku akan membunuh semua member 2PM.”

“Itu sama saja kau membunuhku, bodoh!”

“Ishhh… teori macam apa itu?” cibir Kyuhyun, pisau di tangannya kemudian kembali bergerak telaten memotong-motong berbagai daging lunak segar yang tergeletak di meja kayu, “Ngomong-ngomong, mungkin kau benar..”

“Tentang?”

Cho Kyuhyun memelankan suaranya, “Beberapa pria di dalam kapal ini mungkin juga seorang idol..” ia meletakkan pisaunya lagi, kemudian melirik pada seorang pria berpenampilan aneh (celana renang, hoodie abu-abu gelap bertudung dan kacamata hitam berframe animal print) yang tengah memancing di ujung muka geladak, “Lihat saja penampilan mereka yang selalu tertutup rapat. Tak beda jauh denganku, kan? Jaket gelap, tudung yang selalu menutupi kepala, kacamata hitam, topi, dan masker. Heumhh… Mencurigakan.”

Cho Kyuhyun masih mengamati pria misterius di ujung geladak, entah kenapa ia merasa mengenal pawakan pendek dengan otot kaki yang sedikit terbentuk seperti itu. Ia mencoba menajamkan matanya lagi, dan samar-samar melihat bentuk rahang yang menonjol kuat di balik sisi tudung hoodie yang sedikit tersibak angin sore. Rasanya tidak asing dengan sosok itu, tapi siapa?

“……”

Merasakan aura angker yang tiba-tiba menyelimutinya, Cho Kyuhyun buru-buru kembali mengalihkan padangannya pada Kwan Nara. Gadis itu tampak memiringkan wajah datarnya, diam mengamati Kyuhyun dengan tatapan aneh yang terkesan merendahkan, membuat pria itu berjengit ngeri, “Yak! Kenapa kau menatapku dengan sorot melecehkan begitu?”

Kwan Nara menghela napas kecil, “Berhentilah bicara tentang analisis seperti itu..” ujarnya seraya beralih mengambil sepotong ebi sashimi yang masih tersisa di mangkuk merah, kemudian melahapnya, “Wajahmu tidak cocok. Kau harus sadar diri bahwa kau sama sekali tidak punya tampang detektif atau semacamnya..”

‘Plettakk!’

“Yak! Bodoh! Jangan memukulku! Aku hanya bicara sejujurnya!” bentak Nara, nyaris berteriak. Gadis itu mendengus dan kembali mengunyah sisa ebi di mulutnya, “Ngomong-ngomong, daripada jadi seorang idol atau detektif, kau lebih cocok jadi penjual Sashimi di warung tenda…”

***

Hwang Soojung berjalan mendekat pada seorang pria berhoodie abu-abu yang tengah focus dengan kegiatan memancingnya di muka geladak. Kedua tangannya tampak penuh dengan handuk kering dan dua kaleng jus dingin.

“Sudah lama?”

Jonghyun menoleh dengan cengiran lebarnya, “Aku dapat 3 ikan! Besar!”

Soojung mendesah kecil, ia ikut duduk di samping pria itu, kemudian mengulurkan handuk kering yang dibawanya, “Setelah berenang di laut, harusnya kau mengeringkan badanmu dulu, kan? Kenapa malah mengambil alat pancing dan langsung berlari kesini?”

Jonghyun menggantung tongkat pancingnya pada teralis kapal. Pria itu menerima handuk pink yang diulurkan Soojung, melepas tudung hoodienya, dan mengusak kain tebal itu untuk mengeringkan rambutnya yang masih setengah basah,

“Ini namanya tidak membuang waktu untuk menikmati liburan..” sahutnya sambil mengerlingkan mata pada Soojung.

Gadis yang kini mengenakan mantel putih tebal itu hanya tersenyum kecil, “Eungg… Apa kau tidak ingin makan Seafood, Hyun?”

Jonghyun meletakkan handuknya dan kembali meraih meraih tongkat pancing sempat digantungkannya pada teralis kapal, “Tidak. Aku tidak lapar.”

“Naik ke atap dek?”

Main vocal Shinee itu menoleh ke atas, tampak sepasang kekasih yang ribut bermain saling menendang satu sama lain, “Di atas sana sepertinya ada pasangan gulat.”

Soojung menaikkan kedua alisnya, “Bagaimana dengan minum teh sambil menikmati sunset sebentar lagi?”

Kim Jonghyun hanya menoleh kecil sambil menarik roll pancingnya, “Bukankah lebih bagus menyaksikan sunset sambil memancing ikan?”

“Ahh.. ya, mungkin begitu lebih menyenangkan..” sahut Soojung, gadis itu tersenyum getir. Membiarkan matahari senja yang mulai mendekati ufuk barat membiaskan cahaya merah ke wajahnya yang tampak kecewa.

Jadi, sebenarnya wisata ini milik siapa?

Diam-diam Soojung merasa tak nyaman. Ia tau Jonghyun kadang egois, seringkali malah. Dulu, saat mereka masih hanya menjadi sahabat, ia masih bisa mentolerir itu. Tapi sekarang, bahkan setelah mereka menjadi sepasang kekasih, apa ia juga masih harus mentolerir dan tetap mengalah? Tidakkah seharusnya Jonghyun lebih dewasa dan belajar mengurangi keegoisannya itu?

Kenapa rasanya jadi seaneh ini?

Kalau harus terus begini, kalau ia dan Jonghyun tetap bersikap sama seperti dulu, lalu apa bedanya ‘kekasih’ dan ‘sahabat’? Apa yang berarti dari sebuah ikatan yang mereka buat?

Hwang Soojung beranjak dari duduknya dan perlahan melangkah pergi kedalam kabin. Meninggalkan dua kaleng jus yang sudah tak lagi dingin, teronggok tak tersentuh di atas lantai dek yang licin.

***

“Yuhhhuuuuuu!!!”

Kim Myungsoo kembali menarik gas dengan kecepatan tinggi. Membuat motor-boat yang dikendarainya menukik cepat di permukaan air laut yang bening, semakin mendekat kearah kapal pesiar mereka. Sementara Bang Namgyu terus berteriak kencang sambil memeluk pinggang Myungsoo erat-erat dari belakang.

‘Byyurrr!!!’

Guyuran air menciprat kemana-mana, membuat baju Myungsoo dan Namgyu kali ini benar-benar jauh dari kata selamat. Namgyu tertawa lepas sambil menyeka wajahnya yang basah dengan punggung tangan. Sore ini benar-benar menyenangkan. Ia tidak pernah tau Myungsoo punya keahlian mengendarai motor-boat seperti ini.

“Kau mau lagi?” tawar Myungsoo, setengah tertawa.

“O! Tapi ini sudah mulai gelap, lebih baik kita kembali ke kapal..” sahut Namgyu, gadis itu mendongak mengamati matahari yang sudah tak tampak lagi di ufuk barat.

“Arraseo..”

Sekitar lima menit kemudian, Myungsoo sudah merapatkan motor-boatnya ke tepi kapal, kemudian memasukkan benda itu kedalam garasi boat di bagian bawah kapal pesiar. Selain motor-boat, di dalam garasi itu juga ada cano, banana boat, dan semacamnya yang memang menjadi fasilitas untuk wisata pesiar ini.

“Kau lapar, Wonsungi?” tanya Myungsoo, pria itu mengulurkan tangannya, membantu Namgyu menaiki tangga besi menuju dek kapal.

Namgyu menggeleng. Setelah berhasil sampai di atas, ia langsung mendekat mengamati wajah Myungsoo lamat-lamat, kemudian meletakkan punggung tangannya di kening pria itu. Diam sebentar.

Myungsoo berjengit, “Wae?”

“Apa kau sakit?”

“Ani.”

Namgyu menurunkan tangannya, ia beralih mengambil handuk yang memang sudah ia persiapkan di atas dek, kemudian menyampirkan benda itu ke lehernya, “Kenapa seharian ini kau bersikap manis sekali padaku?”

“Eh? Kau keberatan?” bingung Myungsoo.

Namgyu mengangguk cepat, “Aku merasa itu sangat mengerikan.” Ia berbalik sebentar untuk mengambil handuk lain yang tergantung di teralis dek untuk mengeringkan rambutnya, “Tidak bisakah kau bersikap normal dan-”

Bang Namgyu menelan ludah, tenggorokannya tercekat saat merasakan hembusan napas hangat di tengkungnya. Perutnya seolah menghentak hangat saat lengan seseorang melingkup pinggangnya dari belakang. Pria itu memeluknya dengan sempurna. Tanpa peduli pada baju basah yang masih menempel di tubuh mereka.

“Apa ini juga mengerikan, huh?” goda Myungsoo.

“Eung.. Mr.Huffish..” Namgyu mencoba melepaskan rangkulan tangan Myungsoo dari pinggangnya, “Rasanya aku harus segera kembali ke kamar.”

Myungsoo semakin mengeratkan pelukannya, “Wae? Nanti saja..”

Namgyu mulai menyentak-nyentak badannya, “Tidak bisa. Aku harus kembali ke kamar sekarang!”

“Tidak boleh..”

“Aku harus kembali ke kamar!”

“Tidak bo-AWWWW!!! YA! BANG NAMGYU!”

Myungsoo langsung meloncat-loncat kesakitan, mengaduh meratapi telapak kakinya yang pegal karena diinjak Bang Namgyu. Sementara si tersangka sudah kabur jauh menuju kabin, melambai sambil menjulurkan lidahnya dengan penuh rasa kemenangan.

“Aigoo.. Kim Myungsoo, malang sekali nasibmu..” gumamnya, mengasihani diri sendiri, “Kau ini seperti seekor koala rumahan yang kurang belaian dari majikannya.”

***

“Mwoya?”

Kim Jong In menatap heran pada deretan papan-papan lonjong panjang yang ditunjuk Nayeon. Papan selancar? Yang benar saja! Ia melirik sosok Nayeon yang kini tengah menggosok-gosok telapak tangannya sambil meniupkan udara ke dalam sana. Apa gadis di hadapannya itu serius?

“Yak! Kim Nayeon!”

Nayeon mendongak polos, “Nde?”

“Ige mwoya?”

“Aku ingin melihatmu bermain itu.”

“Malam-malam begini?”

Nayeon mengangguk cepat.

Kai terdiam sebentar sambil menggaruk lehernya. Bingung. Berselancar? Aishh.. Demi Tuhan! Ia hanya pernah menyentuh papan-papan itu saat bergaya sok keren untuk pemotretan majalah! Tapi sekarang Nayeon ‘menantangnya’ untuk praktek langsung menggunakan benda itu di tengah laut?

“Kau tidak bisa berselancar ya?” tembak Nayeon.

“Eh? Ten-.. tentu saja aku bisa!” sangkal Kai, agak tersentak.

Nayeon tersenyum lebar. Ia mengeluarkan Nikon camera dari saku tas kecilnya, bukan lagi instax, persediaan kertas fotonya sudah hampir habis. Gadis itu mengedikkan kepalanya kearah deretan papan selancar yang terjejer rapi pada dinding belakang kabin, mengisyaratkan Kai untuk segera memilih satu dan beraksi di tengah laut.

Kai menelan ludah, matanya membulat setengah panik, “Yak! Kau gila? Disini tidak ada ombak, bagaimana aku bisa berselancar?”

“Jinjja?” Nayeon mengerjapkan matanya, kemudian mengedarkan mata pada laut lepas di sekitar mereka. Benar. Memang tidak ada ombak sama sekali disini. Tapi gadis itu tidak mau menyerah, “Kalau begitu kita pergi saja ke tempat yang ada ombaknya!”

Kai sedikit menurunkan kacamatnya, berjengit menatap Nayeon, “Kau pikir aku ini Doraemon yang punya pintu kemana saja?”

Nayeon hanya menggeleng kecil, “Tapi… bukankah kau ini penjaga pohon kehidupan yang mempunyai kekuatan teleport?”

‘Pletakk!’

“Ishh… Appo!” dengus Nayeon, gadis itu mengusap-usap kepalanya dengan pipi yang menggelembung sebal.

Kai terkekeh kecil dan langsung mencubit kedua pipi Nayeon dengan gemas, “Aigoo.. berhentilah menjelma menjadi ikan kembung seperti itu. Dasar je-”

Kalimat itu tergantung. Kai terdiam kaget, pria itu merasa beku saat menyadari sesuatu. Sekitar sepuluh meter di belakang Nayeon, tampak seorang pria dengan balutan mantel dan syal gelap tengah mengamatinya. Entah sejak kapan.

“Hime, sepertinya kita harus masuk ke kabin..” lirih Kai.

“Eh? Kena-”

‘Trett.. Treett…’

Nayeon menggantung pertanyaanya, gadis itu beralih meraih ponsel yang bergetar di saku celana, “Ahhh.. Jakkamanyo!” ujarnya seraya membuka satu pesan masuk dari nomor staff wisata pesiar. Sepasang mata coklatnya mulai menyapu isi pesan singkat itu dengan seksama,

“Party? Jinjja?”

***

‘Tok.. Tok.. Tok…’

Yong Junhyung melepas earphone yang menyumpal telinganya seraya beranjak dari posisi rebah, mendudukkan diri ke tepi ranjang, “Masuk.”

‘Kreekk..’

“Yongie?”

Semburat wajah Kim Seorim menyeruak dari pintu kayu yang terbuka. Gadis itu masih mengenakan pakaian yang sama sejak tadi pagi, tampak agak berantakan dengan rambut yang mencuat kemana-mana dari ikatannya, juga beberapa jilidan kertas dan pensil yang menumpuk membebani tangan kirinya. Tapi ia masih tetap terlihat cantik, selalu cantik..

“Kenapa kau betah sekali berdiri di depan pintu?” tegur Junhyung.

Seorim tertawa pelan, rasanya seperti de javu. Gadis itu mulai melangkah masuk tanpa menutup pintu kamar, “Yongie, boleh aku mengambil starbucks yang kau bawa? Aku butuh kopi untuk lembur malam ini.”

“Lembur?” Junhyung mentautkan alisnya, merasa tidak nyaman. Lalu detik berikutnya ia langsung teringat sesuatu, “Eung… tentang starbucks, aku sepertinya meninggalkan tas berisi starbucks itu di suatu tempat di kapal ini, dan aku lupa dimana itu.”

“Hhhhh… jinjja?” Seorim menghembuskan napas berat, tampak kecewa.

“Mianhae… Aku akan mencarinya besok.” timpal Junhyung, merasa tidak enak. Pria itu mengetuk-ngetukkan telunjuknya ke tepi kayu ranjang, tampak berpikir sebentar, “Eumhh… Mungkin kita bisa keluar untuk melihat bintang dan membuat kopi di dapur kapal?”

“Ahh… good idea!” sahut Seorim, setengah memekik.

Benarkah? Yong Junhyung tersenyum lebar. Pria itu sudah beranjak meraih ransel di dekat jendela, hendak mencari mini tube yang sengaja sudah ia bawa untuk melihat bintang bersama gadisnya. Tapi baru saja ia membuka resleting depan…

‘Kreekkk..’

Gerakannya terhenti saat mendengar suara derit pintu kayu yang digerakan. Ia menoleh, dahinya berkerut bingung mendapati Seorim yang hendak keluar dari kamarnya,

 “Aku akan ke dapur untuk membuat kopi! That’s a good idea..” jawab Seorim sebelum Junhyung sempat melontarkan pertanyaannya.

“Eh? Lalu melihat bintangnya?”

Seorim memainkan jemarinya pada kenop pintu, ia menatap jilidan kertas di tangannya, kemudian beralih lagi pada Junhyung dengan seulas senyum kecil, “Eung… itu nanti malam saja, ya?” ujarnya sambil berlalu keluar dari kamar.

Yong Junhyung mendesah panjang menatap pintu kayu kamarnya yang sudah tertutup rapat, “Nanti malam?” gumamnya sambil tersenyum miris, “Ini sudah malam, Mrs.Coffee.. Apa tumpukan pekerjaan itu bahkan sudah membuatmu amnesia tentang waktu?”

‘Trett.. Trett..’

Dengan malas pria itu meraih ponselnya yang bergetar di tepi ranjang, sebuah pesan singkat dari staff Romantic Yacht.

“Invitation? Barbecue Party?”

***

Kim Jonghyun terus melangkah menuju kabin sambil sesekali tersenyum memandang hasil pancingannya yang ia dapat buah kesabaran empat jam membatu di tepi geladak kapal. Ia akan membawa semua ikan ini pada Soojung dan meminta gadis itu untuk memasaknya ala Prancis. Ahhh… membayangkanya saja sudah membuatnya begitu lapar.

‘Treet.. Trett…’

Ponsel?

Pria itu meraih benda putih tipis kesayangannya dari kantong hoodie, mengelap layarnya yang sedikit lembab, kemudian membuka pesan masuk dari kontak ‘Romantic Yacht 2013’. Hanya butuh beberapa saat hingga ia terkekeh kecil, “Aigoo.. Ige mwoya? Party? Barbecue?”

“Ya! Jonghyun-ah!”

Jonghyun menghentikan langkahnya. Ia tersenyum kecil sebelum menoleh untuk menimpali Soojung. Tunggu.. Soojung? Sejak kapan suara Soojung berubah berat seperti seorang pria? Jonghyun menelan ludah, sepasang matanya membulat cemas. Ia merapatkan tudung hoodie dan membenarkan kacamatnya, lalu pelan-pelan ia menolehkan kepalanya ke belakang,

“Kau… Kim Jonghyun, kan?”

Seorang pria berdiri tak jauh di belakangnya. Mengenakan mantel hangat, kacamata hitam dan sebuah syal warna gelap yang menutupi hingga sebagian wajahnya. Nada bicaranya terdengar menghakimi dan penuh keyakinan di telinga Jonghyun. Mengerikan. Orang itu pasti paparazzi!

Run, Jjong! Run!

Dan sedetik kemudian Jonghyun langsung berlari sekencang mungkin.

“Yak! Jangan kabur!”

Jonghyun berlari semakin panik saat mendengar derap langkah cepat mengikuti di belakang. Pria mengerikan tadi mengejarnya. Sialan! Jonghyun berlari semakin cepat, lebih cepat, tapi tidak cukup cepat untuk memperjauh jarak dengan pria yang mengejar di belakangnya itu. Tanpa sempat masuk kedalam kabin, ia akhirnya berlari berputar-putar mengitari geladak, sambil diam-diam mengutuki diri karena tidak pernah ikut acara semacam running man.

Kedua pria itu seperti dua orang bocah yang tengah bermain kejar-kejaran di atas kapal. Atau lebih mirip dua orang actor yang sedang syuting film action? Dimana adegan seorang pria mesum berhoodie dengan celana renang, tengah dikejar oleh pria misterius yang mirip pembunuh bayaran.

“Yak! Berhenti! Sampai kapan kau akan lari, bodoh?”

Kim Jonghyun merasakan napasnya hampir putus saat pria mengerikan itu berhasil mencengkram bagian belakang hoodienya. Menghentikannya, tepat di wilayah kapal yang sepi, geladak belakang. Lalu dengan sekali gerakan menyentak, pria itu berhasil memutar badan Jonghyun menghadap kearahnya.

“Kau harus punya kaki yang lebih panjang agar bisa kabur dariku, Jonghyun-ah..”

Jonghyun terhenyak kaget, setengah tak percaya saat si pria misterius  itu menurunkan syal hitam yang menutupi wajahnya.

“Hyung…”

Hanya sahutan kecil bernada flat itu yang keluar dari mulut Jonghyun. Pria itu terlalu bingung tentang ekspresi macam apa yang harus ia pasang saat ini. Apakah ia harus kaget, senang, marah, atau mengamuk saat menemukan fakta bahwa pria yang mengejarnya itu ternyata adalah seorang Cho Kyuhyun?

“Haha.. ternyata dugaanku benar, ini memang kau!” Kyuhyun terkekeh menepuk-nepuk pundak Jonghyun dengan santai.

“Kenapa Hyung bisa berada disini?” bingung Jonghyun.

Kyuhyun memutar matanya, “Tentang itu, kau sendiri bagaimana bisa berada disini?”

“Ceritanya panjang!”

“Ceritaku juga tidak kalah panjang!”

Kemudian keduanya tertawa, saling berpeluk menepuk punggung sambil menertawai diri masing-masing yang sempat saling menyembunyikan identitas. Terasa sangat konyol bahwa mereka berada satu kapal seharian ini  namun tidak saling menyapa bahkan tidak saling menyadari satu sama lain.

“Ngomong-ngomong, rasanya bukan hanya kita yang menyamar disini..” ujar Kyuhyun disela  tawa mereka yang mulai mereda.

Jonghyun tiba-tiba teringat sesuatu dan langsung mengangguk-angguk setuju, “Nde! Aku juga sempat merasa begitu. Aku mencurigai seorang pria bertopi fedora coklat yang tadi sore berada dia atap dek bernama seorang gadis!”

“Johta! Aku juga mencurigai pria itu!” Kyuhyun menepuk tangannya, pria itu menatap Jonghyun lamat-lamat, “Menurutmu, apa kau kenal siapa dia?”

Jonghyun balas menatap Kyuhyun. Keduanya saling melempar pandang, kemudian mengangguk sambil mengembangkan sebuah senyum seringai dengan artian yang sama.

“Hyung, kita harus memastikannya!” ujar Jonghyun.

Kyuhyun mengangguk setuju. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengeluarkan ponsel dari saku mantelnya, kemudian menghubungi nomor seseorang..

‘Tuttt….’

“Yoboseo?”

“O~ JoonMyun-ah.. boleh aku menanyakan sesuatu?”

***

“Kelaparan, Soojung-ah?” tegur Seorim, gadis itu menyeret salah satu kursi makan, mendudukkan diri disana seraya meletakkan jilidan-jilidan kertas yang ia bawa ke atas meja kayu bulat di hadapannya.

Soojung yang sedari tadi tampak sibuk berkutat di dapur, menoleh kecil sambil mengaduk cangkir ungu di tangannya, “O… Seorim-ah,” ia tersenyum kecil sambil sedikit mengangkat cangkir yang dipegangnya, “Aku hanya sedang membuat coklat panas.”

“Ahh… Sepertinya aku juga butuh secangkir minuman hangat,” ujar Seorim, gadis itu hendak beranjak dari kursinya.

“Kopi?”

Seorim mengangguk.

“Duduklah.”

“Eh?”

Soojung tersenyum, “Akan kubuatkan secangkir untukmu.”

“Tidak perlu, Soojung-ah..” tolak Seorim, gadis itu berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat, “Aku tidak ingin merepotkanmu, lagi pula aku bi-”

“Ani. Ani. Ani. Please…”

Kim Seorim berjengit bingung saat Soojung tiba-tiba memohon padanya dengan menangkupkan kedua tangan. What? Memohon? Gadis itu memohon padanya agar diijinkan untuk membuatkannya kopi? Adegan macam apa ini?

“Arraseo..” putus Seorim kemudian, walau ia sendiri masih tidak terlalu mengerti.

Soojung tersenyum lebar. Dengan penuh semangat, ia langsung mendorong-dorong Seorim untuk kembali duduk di kursinya, kemudian ia sendiri kembali ke dapur dan mulai berkutat dengan cangkir dan segala elemen tentang kopi. Mulai meracik. Tampak begitu cekatan dalam mencampur bahan-bahan sederhana yang ia temukan di rak-rak dapur.

Seorim hanya tersenyum geli melihat tingkah Soojung yang terlihat sangat serius dan bersemangat itu. Sambil menunggu, ia meraih papernya dan mulai membolak-balik jilidan kertas itu dengan serius. Ia harus segera menyelesaikan laporan rangkap dan mempelajari paper ini dengan baik agar Direktur Shin puas dan mempercayakannya untuk menangani pembukaan cabang Ceci di Jepang tahun depan. Prospek, prospek, dan prospek. Diam-diam ia ingin yang lebih baik dari sekedar jurnalis utama Ceci Magazine..

‘Treett… Trett…’

Gadis itu buru-buru meraih ponselnya saat benda itu tiba-tiba bergetar dia atas meja. Mungkin pesan penting dari Direktur atau beberapa writer dan jurnalis lain. Mungkin ada pemberitahuan tentang pengumuman jurnalis muda yang akan dikirim ke Jepang? Tapi ternyata bukan. Seorim hanya berjengit bingung saat membaca serentetan isi pesan yang masuk ke ponselnya, “Barbecue Party? Pukul 9 malam ini?”

“Owh… kau juga dapat pesannya?” timpal Soojung dari balik meja dapur.

Seorim mengangguk lemas, ia menoleh pada Soojung, “Kau juga diundang? Apa ini semacam acara wajib disini?”

“Maybe..”

“Aishh… acara aneh macam ini benar-benar menambah bebanku!” racau Seorim, gadis itu mengusak rambutnya dengan frustasi “Bagaimana aku bisa berpesta sementara aku masih harus mempelajari semua script dan paper-paper ini?”

“Pekerjaan?” tanya Soojung seraya menyodorkan secangkir kopi ke atas meja. Ia sendiri sudah duduk di samping Seorim dengan secangkir coklat panas.

Seorim mengangguk lagi, kali ini sambil tersenyum kecil tanda terimakasih, “Aku diberi banyak tanggung jawab untuk beberapa event dan skrip pemotretan utama dalam proyek tahun baru ini..”

“Pasti melelahkan.”

“Sangat.” sahut Seorim. Gadis itu meletakkan papernya dan beralih meraih secangkir kopi dengan gambar senyum yang menyambutnya. Seorim terkekeh kecil sambil melirik Soojung, kemudian mulai menyesap cairan hangat itu perlahan..

Soojung menggigit bibir bawahnya, tampak cemas, “Bagaimana?”

“…..”

“Tidak enak ya?”

Kim Seorim menjilat sisa busa kopi di bibirnya. Entah hilang kemana semua rasa kesalnya dan depresinya sekarang. Sambil memasang wajah datar yang tanpa ekspresi, gadis itu menoleh memandang Soojung dengan tatapan aneh yang sulit diartikan, “Jangan coba membohongiku! Kau ini… seorang barista ya?”

Soojung mengangguk polos.

“AAAA! DAEBAK!!!”

***

“Barbecue time!”

Nayeon berjingkrak riang sambil menghisap kuat aroma ikan bakar yang masih dibolak-balik oleh pria bermasker di hadapannya, seseorang yang ia kenal dengan nama Huffish. Mahasiswi Konkuk itu terus mengamati gerakan Mr.Huffish yang dengan cekatan mengipas-ngipas ikan di atas roaster, sambil sesekali mengoleskan saus dan kecap yang saat ini tampak meresap nikmat.

‘Taakkk!!’

Namgyu menggentok kepala gadis itu dengan sendok besar di tangannya, “Yak! Jangan diam saja! Bantu aku membuat sausnya!”

Nayeon mengaduh kecil, gadis itu lalu menoleh pada Namgyu dengan bibir yang mengerucut sebal, “Aishh… Nammie, aku sebenarnya ingin sekali membantumu. Tapi kau tau kan aku tidak bisa mengolah makanan? Bagaimana jika nanti sausnya malah beracun?”

“Ahh… benar juga.”

Sepasang mata Nayeon berbinar, “Iya, kan?”

Namgyu tersenyum kecil. Gadis itu berdiri sambil mengikat rambutnya ke atas, kemudian melotot sadis pada Nayeon, “Tapi tetap saja kau tidak boleh bersantai-santai seperti itu!”

“Aishh… Nammie, kau jahat sekali..” rajuk Nayeon.

Namgyu mengibaskan tangannya, tak peduli. Gadis itu justru beralih pada seorang pria jangkung bertopi baseball dengan setelan tertutup tebal yang tampak mengangkat alat penjepit dari roasternya. Satu-satunya pria yang ia kenal disini selain Kim Myungsoo, “O.. tuan Kim, apa lobsternya sudah matang?”

Sementara Seorim dan Soojung tampak sibuk memotong paprika, tomat, dan daging salmon, kemudian menyusunnya pada tusuk-tusuk bambu kecil, yang nantinya akan ditata diatas roaster Jonghyun dan siap untuk dibakar. Soojung terlihat sekali sangat cekatan, berbanding terbalik dengan Seorim yang tampak enggan mengerjakannya sambil sesekali membolak-balik script dan paper yang harus ia pelajari.

 “Jinjja!” desis Seorim seraya melirik sosok Nayeon yang tak jauh darinya.

Baiklah, seperti kata kebanyakan orang, gadis-gadis seumuran Hyosun seperti Namgyu dan Nayeon ini memang menggemaskan, sebuah hiburan kecil dengan aegyo-aegyo mereka, apalagi jika bisa dibully. Tapi terkadang, bagi Kim Seorim, mereka itu adalah makhluk-makhluk rusuh yang hanya bisa mengganggu kenormalan hidup orang lain.

“Wae?” sikut Soojung.

Seorim menghela napas, mencoba berbisik menahan emosinya, “Aku hanya tidak mengerti kenapa gadis-gadis remaja jaman sekarang banyak sekali yang suka memasang aegyo menjijikkan macam itu. Lagipula apa bagusnya bersikap sok ngambek di depan banyak orang yang bahkan belum terlalu mereka kenal? Apa mereka memang tipikal mulut rombeng yang tidak bisa diam?”

“……”

Hwang Soojung hanya terdiam shock setelah mendengar komentar-komentar pedas yang dengan mulusnya meluncur dari mulut Seorim.

Seorim menoleh bingung pada Soojung, “Ada yang salah?”

Gadis barista itu menggeleng pelan sambil balik menatap Seorim lamat-lamat, “Aku hanya penasaran tentang seperti apa masa remajamu dulu.”

Sementar di belakang mereka, Yong Junhyung tampak tertawa tanpa suara sambil mencuci seekor kepiting besar di atas baskom.

Di sudut lain geladak, Kwan Nara tampak sibuk mengelap piring-piring sambil bersenandung ringan mengikuti irama lagu dari headphonenya. Dengan penampilan cueknya yang mengenakan celana pendek, jaket jeans, topi kupluk dan kacamata hitam, tidak akan ada yang mengenali bahwa gadis ini ternyata adalah pewaris tunggal Kwan’s Motor Corp.

“No.. No.. No… No mercy..”

Namgyu yang tengah mencicipi lobster bakar langsung mendongak reflek pada Nara, “Owh! Itu lagu Yongguk Oppa!”

“Eh? Lagu macam apa itu? Rasanya Midnight atau Beautiful Night jauh lebih baik..” Nayeon berkomentar lirih dengan nada tanpa rasa bersalah sama sekali, ia masih sibuk meniup-niup potongan daging lobster yang dicomotnya.

Namgyu hanya mencibir.

Sementara Soojung ikut tersenyum mengamati Nara yang tampak asyik membuat hentakan-hentakan kecil dan membunyikan suara ‘Bomm.. clap. Bom bom clap..’ sambil terus mengelap piring dan gelas di atas meja, “Bukankah itu BAP?” tanyanya, memastikan.

“Nde!” seru Namgyu sambil tersenyum lebar.

Seorim beralih sebentar dari papernya, “Gadis itu. Eung.. siapa namanya?” ia mengedikkan dagu kearah Nara yang masih asyik dengan headphonenya.

“Nara..” sahut Soojung.

“Ahh.. iya, apa dia menyukai BAP?” tanya Seorim dengan nada yang agak tidak mengenakkan, “Aigoo… selera musiknya buruk sekali.”

……

‘JEDERRRR!!!!’

…….

Bukan. Bukan petir sungguhan. Hanya saja, rasanya ada petir besar yang menyambar kapal ini, hingga aliran listriknya membuat semua orang disana (kecuali Nara dan Seorim) terdiam kaku sambil menganga shock. Bang Namgyu tertutama, hatinya langsung mencelos saat mendengar seseorang mengkritik pedas grup yang digawangi kakaknya itu.

Bahkan Kyuhyun yang baru saja keluar dari kabin sambil membawa beberapa botol minuman langsung menghentikan langkahnya. Terdiam kaku saat tak sengaja mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Seorim. Gawat! Kalau saja Kwan Nara melepas headphonenya sekarang, maka akan terjadi pertumpahan darah besar-besaran di kapal ini.

“…….”

 “JJAA!! SEMUA PIRING SUDAH MENGKILAP!”

Suara melengking itu terdengar begitu santai tanpa tau situasi. Semuanya kini beralih pada si empunya suara yang tak adalah sosok Kwan Nara. Gadis itu baru saja melepas headphone di telinganya.

Kedua alis Nara bertaut bingung, “Wae? Kenapa kalian semua memasang tampang horor seperti itu?”

___

“Permisi, syal abu-abu, bisa tolong ambilkan sumpit?”

“Ahh.. Topi baseball, kau pandai sekali membakar lobster! Ini enak!”

“Eung… maaf, kau yang pendek! Soojung memanggilmu!”

“Jaket devil, apa kau masih punya cola?”

“Aigoo… pria bermasker, lihatlah, Wongsungimu ini nakal sekali! Haha..”

…………..

Yong Junhyung diam-diam merasa risih dengan panggilan-panggilan itu. Pria bermasker? pendek? jaket devil? topi baseball? syal abu-abu? Aishh… panggilan macam apa itu? Kenapa acara barbecue party ini jadi sangat kaku bagi para pria? Mereka berlima seolah hanya diam menutup rapat diri masing-masing, tidak mengetahui nama masing-masing, bahkan hanya berbicara seperlunya, seolah suara mereka sangat mahal untuk didengar.

Sementara para gadis? Dengan bebasnya mereka mengobrol, tertawa, berkomentar, bahkan berteriak-teriak dengan sudah saling mengenal nama masing-masing. Terasa lebih fleksibel. Seorim juga tampak lebih lepas dan keluar sejenak meninggalkan semua papernya. Ia dan gadis bernama Nara tadi bahkan tampaknya saling cocok satu sama lain. Ia juga tampak mulai terbiasa dengan suara bising Nayeon dan Namgyu di sekitarnya..

Kim Seorim sudah menemukan kebahagiaan wisatanya.

Lalu ia sendiri?

Rapper Beast itu mengasihani dirinya sendiri yang saat ini hanya terus mengipasi sisa arang sambil meneguk cola dinginnya di belakang roaster. Ia melirik keempat pria lain di sekitarnya. Sama saja. Pria-pria aneh dengan style serba tertutup itu tampak kesepian, seolah saling menjaga jarak dan tidak ingin mencoba mengenal satu sama lain. Ahh.. tidak semuanya sebenarnya, si pria pendek dan pria jangkung bersyal abu-abu tampaknya sudah saling nyaman satu sama lain.

Tapi tetap saja ini aneh!

Oke, ia adalah seorang idol, karena itu ia menjaga jarak agar tidak ketahuan. Lalu pria-pria yang lain ini, mereka kenapa? Sakit? Anti-sosial? Atau malah buronan?

“Wae?”

Junhyung menoleh, Seorim sudah berdiri di sebelahnya sambil melahap sate salmon. Pria itu mengedikkan bahu, “Entahlah, aku lelah menyamar seperti ini.”

Seorim hanya mengangguk-angguk kecil sambil menyodorkan satenya ke depan mulut Junhyung, “Jadi?”

Junhyung menggigit bagian paprika hijau, mengunyahnya pelan, “Menurutmu?”

Gadis Daegu itu tampak berpikir sebentar sambil memainkan tusuk sate di tangannya, “Eung… Bukankah kau itu tipe pria yang nekat, Yongie?” ujarnya kemudian, ia melirik Junhyung agak sinis kali ini, “Bahkan mengumumkan hubunganmu dengan Goo Hara di depan publik saja kau berani, kan?”

Jlebb!!

Sindiran kecil yang mengena.

Seorim terkekeh puas melihat Junhyung yang sudah menekuk mukanya dengan masam. Ditinjunya pelan pundak pria itu sebagai dorongan, “Uri Yongie, kajja!”

Yong Junhyung tersenyum. Sambil menggandeng tangan Seorim dan menggenggamnya erat, pria itu mulai melangkah maju ke tengah kerumunan. Tak peduli apa yang akan terjadi setelah ini, Yong Junhyung hanya mencoba percaya. Mencoba percaya pada delapan pasang mata di sekitarnya. Mencoba percaya bahwa orang asing tak akan lagi menjadi orang asing jika kita bisa mulai terbuka.

“BOLEH AKU MINTA PERHATIANNYA?” suara berat Junhyung memecah keramaian para gadis yang sibuk bergurau.

Okay, Yong Junhyung, you got it.

Kini kedelapan pasang mata itu sudah tertuju fokus padanya.

“Mari berteman dan menikmati sisa wisata ini dengan gembira..” Ujarnya sembari menarik tudung jaket devilnya ke belakang, melepas kacamata hitamnya dan mengacak-acak rambut pirang gelapnya dengan asal, “Annyeonghaseyo, Yong Junhyung imnida, bangapsumnida..”

“Beast?”

“Jinjja?”

Respon singkat itu keluar dari mulut Nara dan Namgyu secara bergantian. Keduanya beberapa kali mengerjapkan mata, setengah tak percaya. Soojung hanya tersenyum kecil sambil terus menikmati kaki kepitingnya. Empat pria lain yang berada disana juga tampak terhenyak kaget, lebih kaget malah, hingga tak bisa bersuara sama sekali untuk saat ini. Sedangkan Nayeon-

“AAAAAAAAA!!!!”

Ya. Itu Kim Nayeon. Semua pandangan kini langsung beralih pada seorang gadis dengan jaket Keroro di samping Namgyu itu. Ia tiba-tiba saja memekik histeris setelah sempat membatu beberapa saat, badannya gemetar, bahkan tanpa sadar ia sudah menjatuhkan gelas kertas berisi jus di tangannya hingga cairan berwarna pink itu menggenang mengotori lantai geladak. Sementara sepasang mata coklatnya tampak berkaca-kaca menatap kearah Junhyung.

“AAAAAA!! OPPA!!!! JINJAA?? HUAAAA- Hmpfftt…”

Dan teriakan histeris berikutnya berhasil dihentikan oleh bekapan tangan seorang pria dengan topi baseball yang berada di belakang Nayeon.

“Wae?” Junhyung mengerjapkan matanya. Shock.

“Yeonnie…” Namgyu melempar telunjuknya kearah Nayeon yang masih berontak, sedang sepasang matanya masih terpaku lurus pada Junhyung, “Dia seorang Beauty.”

“Jinjja?” kaget Junhyung. Pria itu mengembangkan seulas senyumnnya sambil membungkuk sopan pada Nayeon, “Terimakasih sudah mencintai kami..”

Dengan mulut yang belum lepas dari bekapan pria di belakangnya, Nayeon hanya bisa mengangguk-angguk antusias.

“Oppa, kau bersama Seorim Eonni?” Nara membuka suara, ia melirik tangan kanan Junhyung yang melingkar di pundak Seorim, “Tapi bukankah Oppa ini kekasih Goo Hara?”

“Hmpfftt.. Ahhh!! PUBLIC COUPLE!”

Lagi-lagi semuanya menoleh pada sosok Nayeon yang baru saja berhasil meloloskan diri dari bekapan kekasihnya. Mereka seolah melempar tanda tanya besar pada seorang Kim Nayeon, seolah ingin memastikan, ‘benarkah?’ akan pernyataan gadis itu barusan.

Junhyung menepuk tangannya, “Tepat!”

“Eh?”

“Public couple?”

Lalu mulai terdengar bisik-bisik rumpi. Bahkan para pria disana mulai bergumam sendiri, tentang betapa frontal dan nekatnya sosok rapper idol di hadapan mereka dalam membeberkan kisah cintanya sendiri.

“Bagaimana kau bisa tau?” Seorim melirik heran pada Nayeon.

“Eunji pernah memberitahukan tentang hal itu padaku!” sahut Nayeon, cepat. Walau ia tengah menjawab pertayaan Seorim, tapi tetap saja yang terus mengisi kedua bola matanya adalah Yong Junhyung.

Diam-diam, sosok Kai di belakangnya mendengus sinis.

“Owhh.. kau kenal Eunji?” kekagetan Junhyung masih berlanjut.

Nayeon tersenyum lebar, sepasang matanya masih tak bisa lepas seinchi pun dari sosok Junhyung, “Nde! Kami teman baik.”

“Eung.. Hoya bilang padaku Eunji adalah gadis yang manis.” untuk pertama kalinya, pria bermasker hitam yang duduk pada kursi besi panjang di tepi geladak itu membuka suara. Ia tampak meringis kecil saat Namgyu kemudian mencubit lengannya dari samping.

Soojung menoleh cepat, “Mwo?” ia benar-benar merasa familiar dengan suara itu.

Nara menggantung sedotan limun di mulutnya, “Kau kenal Hoya?”

“Infinite?” gumam Seorim.

“Yak!” Junhyung tersenyum miring sambil mulai mengamati sosok pria itu, “Rasanya aku tau siapa kau..”

Bang Namgyu menepuk jidatnya.

Pria bermasker itu terkekeh sambil melirik Junhyung dari balik topinya, “Baiklah, karena Junhyung hyung ternyata ada disini, jadi sepertinya tidak masalah..” dengan sekali gerakan cepat ia langsung membuka masker dan membuang black hat yang menutupi kepalanya, “Infinite’s L imnida. Mohon bantuannya..”

Double shock.

Hwang Soojung yang kali ini nyaris berteriak langsung dibekap oleh seorang pria pendek bercelana renang yang detik itu juga langsung berlari menghampirinya.

Ige mwoya?

Idol?

Again?

“Aigoo… Myungsoo-ya!” Junhyung langsung mendekat memeluk Myungsoo, menepuk-nepuk punggung pria itu dengan bersahabat, “Lama tidak bertemu denganmu..”

“Eh? Apa mereka dekat?” kompak Seorim dan Namgyu, keduanya melempar pandang satu sama lain, kemudian mengangkat bahu dalam waktu yang sama pula.

‘Taakk!!’

“YAKK!!” Namgyu menjerit.

Kim Nayeon tiba-tiba memukulnya dengan sumpit kayu, “Ishhh… Bang Namgyu! Jinjja! Bagaimana bisa kau tidak memberitahuku bahwa kekasihmu itu adalah member Infinite?”

Namgyu hanya melempar cengirannya.

“……”

“Ish… kau tidak perlu membekapku seperti itu, Hyun!” terdengar omelan Soojung yang baru saja bebas bernapas setelah lepas dari bekapan tangan seseorang, “Jika aku berteriak pun, itu tidak akan sekencang yang kau pikirkan!”

Nara memutar pandang, semakin bingung dengan situasi di sekitarnya, “Eh? Wae? Apa Soojung Eonni ternyata seorang Inspirit?”

Myungsoo langsung menoleh, “Jinjja?”

Pria pendek berhoodie gelap di samping Soojung langsung menyangkal menggoyang-goyangkan telapak tangannya, “Ani. Dia hanya menyukai Nam Woohyun.”

“Woohyun hyung?” Myungsoo terkekeh geli.

Soojung tersenyum kikuk sambil mengusap tengkuknya.

“Hyung… kepalang basah, kan?” pria di samping Soojung tadi tiba-tiba berseru, menoleh pada pria jangkung bermantel dengan syal abu-abu di belakang Nara, “Kalau begitu sekalian saja!”

Pria itu mengangguk.

Keduanya lalu berjalan ke tengah geladak.

Kwan Nara berjengit, apa-apaan ini? Oke, Cho Kyuhyun juga akan ikut-ikutan membongkar identitasnya. Lalu siapa memangnya pria pendek yang kini seolah berkoalisi dengan pria itu? Seorang idol juga? Bagus! Sebenarnya, variety show macam apa ini?

“URI SM FAMILY!”

Keduanya berteriak kompak sambil melempas semua syal, kacamata, dan topi yang menutupi wajah mereka. Ikut mengakhiri semua penyamaran aneh mereka sehari ini.

Shinee’s Jonghyun dan Super Junior’s Kyuhyun.

Triple Shock.

“……..”

Tunggu! Jika itu adalah Kyuhyun Super Junior, berarti Nara yang ada disini adalah…

Namgyu menggumam setengah tak percaya, “KyuNara couple..”

“Yak! Kau!” Kyuhyun berseru pada pria terakhir yang berada di belakang panggung geladak, pria bertopi baseball yang mendadak tampak tengah bersembunyi, “Kenapa diam saja? Cepat kemari!”

“Eh?”

Jonghyun menggeleng-gelengkan kepalanya, “Aigoo… uri dongsaeng, sudah lah, jangan berpura-pura lagi!”

“Yak! Kim Jong In! Cepat kemari atau kubunuh kau!”

“……..”

 

-To Be Continued…

INI LONG SHOT!

Right? Jadi aku nggak mau banyak omong deh, haha..

Makasih banyak buat yang udah coment di part 1 kemaren. Maaf ya kalo ada coment2 yang belum bisa aku bales,

Untuk part ini juga tolong tinggalin jejak ya..  ƪ(ˆˆ)ʃ

Karena coment kalian bakal selalu jadi penyemangat buat authornya loh, apalagi sekarang authornya lagi agak2 depresi gitu (tunjuk diri sendiri).

Semoga nanti coment2 yang bikin author ketawa, orangnya dapet pahala. Amin… (?)

 

Keep support us!

Miracle Perfection Jjang!!

Ulalala~ Ulalala~ “ƪ(˘⌣˘)┐”ƪ(˘⌣˘)ʃ”┌(˘⌣˘)ʃ” [Block B – Action] (?)

86 thoughts on “{Miracle Perfection} Special New Year: “New Stories” (2/3)

  1. AKHIRNYA DI POSTT… YUHUUUU!!!!!
    Bener kan dugaanku, pasti Nayeon histeris. begitu juga dengan Soojung -_-
    Aku bingung mau komentar apa.. semua yang aku mau komentar menguap begitu saja..
    Tapi, Intinya sih BAGUS BANGET!!!!

    Cuman pesen aja, pokoknya dipost yang ketiga cepet ajaa~

  2. Aigoo eonniee
    Suka banget part inii
    Kocakk hahahahha
    Ga kebayang gimana shocknya itu pas satu-satu akhirnya ngebuka identitas mereka masing-masing hahahahahahah
    Jadi gasabar nunggu part berikutnya deh
    Penasaran bakal ada kejadian apalagi, hihihi

    • Alhamdulillah… haha, qu bkin part ini penuh pertimbangan porsi (?)
      Tinggal 1 part lagi kok, kira2 ada kejadian apa lagi? tunggu aja… 😉
      Ato mau kasih saran juga boleh loh.. ^o^
      Thx ya udah nyempetin comment 😀

  3. astagaaaaa shock ? double shock ? tiple shock ? aaaaah aku 10 shock deh wkwkwkwk.

    awalnya aku kra ketahuannya pas part 4 tpi oh udah kebongkar di part 2.

    next! next ! ASAP

  4. Wahaha akhirnya semuanya pada ngaku kalo mereka idol thanks to junhyung xD
    nayeon histeris bgt wktu liat si junhyun hahaha
    nice, lanjut yaa 😀

  5. eonni… kau membuatku berkeringat >__< jungrim couple gmana ya nanti. .. ada nayeon yg bakal gangguin.. tapi yg perlu d.kasihani itu nasibnya kai…. kyunara couple semakin evil.. pakek lempar2 tong segala -,- soohyun couple masih kalem.. tapi soojung udh agak gila dengan hadirnya L di kapal 😉 eonni… update soonnn…
    asap ya… orin eonni jjang…
    miracle perfection jjang^_^

      • eonni… kau membuatku berkeringat >__< jungrim couple gmana ya nanti. .. ada nayeon yg bakal gangguin.. tapi yg perlu d.kasihani itu nasibnya kai…. kyunara couple semakin evil.. pakek lempar2 tong segala -,- soohyun couple masih kalem.. tapi soojung udh agak gila dengan hadirnya L di kapal 😉 eonni… update soonnn…
        asap ya… orin eonni jjang…
        miracle perfection jjang^_^

  6. akhirnyaaaa, kebongkar semua kedokny.. dari awal baca udah penasaran, ini kapaaan si cowo” kece membongkar identitas mereka, eeh ternyata di akhir. waaaah part 3nya pasti seru niih, lanjuut eonn ^^ keep fighting

  7. Haaaaaaaa \(´▽`)/ akhirnya ff ini update juga ..

    Walopun aku agak ga ngedit *plakk* aku suka jalan ceritanya ..

    ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ semua idol bertemu muka ya 😀
    Trs , Kyu pinter bgt bisa nebak itu Jonghyun ama Jong In ya ..

    Lanjutannya jngn terlalu lama ya …

  8. Kyaa, akhirnya ada lanjutannya.
    Hihi

    Aku suka part yang ini. Klo kmrn kan msh perkenalan, jadi belom greget. Nah yang ini, apalagi waktu semuanya buka ‘kedok’nya.
    Hahahaha
    Aku ga habis-habisnya ketawa.

    Wah, Junhyung yg paling manly, dy yang ngaku pertama, baru deh yang lain ikut2an. Suka bgt liat reaksi cewe2nya. Hehe

    Ayoo, ditunggu lanjutannya. Jangan lama-lama yaa.

  9. Keren!
    Suka!
    Ini kalo ga inget tengah malam udah teriak ini a a a a
    dan mereka mendadak fangirl-ing melupakan pasangan masing2 hahaha XD
    ga sabar nunggu next partnya ><

  10. huaaaaa kocaaaak. hahaha ngakak terus bacanya. apalagi yg part terakhir tuh, bikin deg deg an. kkkkk~ coba aja ini beneran nyata. hehe
    julukannya aneh2 ih, tp lucu xD
    ditunggu lanjutannyaaaa ^^

  11. Seruuuu bgt eonn, junhyung daebakkkk
    Waaa ternyata cewe-cewenya pada fangirl semua hahahaha
    Bakalan seru bgt nih kayanya.
    Tp kasian pas part soojung, mudah2an jonghyun bisa berubah hehe
    Ditunggu lanjutannya eonn 🙂
    Maaf klo komen kurang berbobot.
    Fighting !!

  12. pas semalem sms kamu terus bilang udah di post, pagi paginya lgs baca dan…
    ngakak bgt ngebayangin jjong sm kyu main kejar kejaran, muter-muter buat ngaku sama lain lol
    ini lg seorim sensian bgt sm anak anak muda berjiwa heboh, padahal gap umurnya kan jg gak jauh beda sm duoNA -_- myungsoo ya ampun nakal nakal nakal demennya meluk meluk namgyu hihihi.
    aku ga bisa bayangin ekspresinya nayeon pas jjun ngaku, yg jelas udah shock of the new era kali ya *gelinding* sukaaaa pas endingnya yg pada ngaku semua itu rin astaga beneran bikin senyum senyum bacanya, ga bisa bayangin kalo kejadian ini bener2 real kejadian sm mereka di dunia nyata ahaha~

  13. Gyaaaaaaaaaaaa…histerisssss…sukaaa banget…aduhhh kenapa jadi saya yg rempong…ah bahagianya klo semua itu nyata..:)

    Seneng bangetttt…suka semua couple disini..ah akhirnya,,akhirnya akhirnya ada juga yg tau hubungan mereka

    dan saya pun bingung mo bikin komen gimana lagi…ini juga senyam senyum gak jelas sendiri 😀

  14. Wah…nambah seru nie crita’y???kekekekekeke..aigoo…g k’byng y cow” ckep pd ngumpul d’satu tmpt ky’y seru…b’untung bgt yg jd cwe’y..hwa..*ngiri tngkt akut..kekekekekekekeke…
    sipz..eonni..d’tnggu part slnjt’y psti lbh seru..kekekekekekeke

  15. muahahahaha :DD wahai kalian para idol, tidakkah kalian merasakan aneh dengan kelakuan kalian sendiri di tengah para idol juga begitu ketauan? wkkkwkwkwkwk

    untung aja ada yang memulai, kalo nggak, nggak tau deh kapan mereka bakalan ngaku kalo diri mereka itu idol .____.

    lanjutannya ditunggu xD

  16. BWAHAHAHAHA ^^

    Jongin ga ada inisiatif ngenalin diri kaya Hyung2 ny .

    Seorim seram amat yak.
    Nara masih kaya setan.
    Nayeon akhrnya ktemu junhyung.
    Hei Soojung, aku mau kopii buatanmu juga ^^
    Wonsungi pura2 ga mau dipeluk L, huuu ~

    part 3 buruan ya!
    HWAITING!

  17. PARAAAAH RAME BANGEEET PARAH PARAH NGAKAK!!
    udah gatau mau comment apa ini sih DAEBAKKKKK!!
    pokonya next part ASAAAAPPP

  18. gue dateeeeeeeng. pasti nunggu komentar dari gue. yakin lah. bahahahaha

    oke. ehem. mari kita mulai.
    ri. elo bikin gue gemeeees. geregeeet. di awal2 gue cecengiran. mereka abnormal semua. bahahaha *dibunuh 10 org diatas*
    dan gue bener2 bisa ngebayangin tiap karakter, tiap baju yang mereka kenakan, tiap ekspresi yang dikeluarkan. gue bisa ngebayanginnya. deskripsi yang lo tulis daebak!!! *ini serius gue bisa ngebayangin L yang amit2 gantengnya, junhyung yg aneh, Kai yg … imut?, jonghyun yang pendek dan CHO KYUHYUN YANG COOOL*

    terus ya gue geregeeet mereka ga ketemu2, saling nyamar menyamar. apalagi si cowok2 aneh itu. beuh. geregeet. tapi gue seneng akhirnya mereka ketemu, sekaligus membuka penyamarannya. aaaahahahaha gue seneeeeng.

    dan itu bener ya mereka fangirl semua, dan aku bener2 bersyukur, ga ada member 2pm disana. kalo ada, beuh bakal ada darah dimana-mana. -___-

    sekarang kan lo lagi liburan tuh. berarti chapter selanjutnya bakal cepet di post. yeeeeeeeeee *bersorak sorai*

    gue tunggu. mereka harus heboh pokoknya. sekalin bikin yacht itu tercabik-cabik oleh tingkah mereka *apaan sih nep*

    dadah riri. amicuuuu :*****

  19. HUAAAAA!!! DAMN!! perfect banget X’D ngakak.pas bagian pembokaran penyamaran… ah seru jadilah kalian semua teman dekat XD kkkk rada miris sama SooJung couple uu Jonghyun gak peka ish T.T kan kasian Soojung..

    KyuNara pokoknya the devil couple lah XD paling si sweet sama coulpe JunRim sama NamSoo :3

    KaiYeon bawaanya ribut mulu –” ahh pokoknya keren semua :3

    semangat eonni buat lanjutannya ^^ semangat juga buat kuliahnya

  20. Kyaaaa, kyaaaa, kyaaaaa, Eonnie apa-apaan ini*dibekap chanyeol..
    Double shock, demi chanyeol yg rambutnya jd kribo, aku greget deh, hwaaaa, kwan nara, kenapa kau tak bisa feminin seperti ibu kartini?. Demi seorim yg ga bisa ninggalin pappernya. Demi namgyu yg abangnya dikritik. Demi nayeon yg ketemu idolnya. Demi soojung yg ngefans woohyun.. Sumpah keren bgt eon, double tripple keren *lebay kumat..
    Di tunggu 3edition nya ya, pengen liat gimana 5idol couple yg saling menunjukkan sisi romantisnya, kecuali kyuhyun yg ga ada romantisnya *digampar panci..
    Sekian ya eon, takut komennya kepanjanganen malah bikin males baca, pokoknya update nya yg cepet ya *ppyong >,<.. Pai pai *geret chanyeol..

  21. smw histeris… hahaha
    dr part awal aku nunggu2, knp mereka smw ngumpul n saling kenal… penasaran reaksi’y, n ternyata sesuai dugaan… heboh!!!

    seruuu.. smg acara’y tmbh seru…
    n jgn lama2 publish’y.. 😀

  22. Gyaaa greget deh baca 5 couple ini ><
    ah junghyung oppa ini semua berkatmu yg dgn gagah (?) berani mengenalkan diri.. muehehe
    aigoo apa-apaan itu kaibaibo tdk mau mengenalkan diri? *jitak kai*
    ah seru seru aku sukaaaa^^

  23. ngakak sndri pas bca part yg buka identitas itu…^©^
    jdi kyak maling yg ketahuan nyuri haha…
    udh gtu pcar mereka trnyta fans dri grup cwo org lain.bklan gmn ea crta lburanya?kyaknya bkalan kocak bgt nich.dtnggu next capt ea…^©^

  24. Jinjja daebak!!! bener2 kerenlah fanfictnya ^^ aku suka banget, ceritanya seru bikin aku pengen terus dan terus baca lagi. keren kak ^^ smg part 3 bisa segera dilanjut, hehe…

  25. Kyaa~ apdet lagi yang part 2 nya.
    Umm, ini makin seru! Dan ketauan semua akhirnya~ tapi, kyu… Terlalu sok detektif nih, apaan juga itu nara yang menggagalkan sesi sok detektifnya kyu-__-
    Mereka cutee deh.
    Tapi mesti pelan pelan bacanya, couplenya banyak, dan gak hafal semuanya -__-v kalo buru buru pasti ketuker 😀
    Cepetan dong part selanjutnyaaa~ uda mendekati akhir niiih~

  26. OMG!!! OMONAAAAAA!!!
    AKHIRNYA MEREKA MENAMPAKAN JATI DIRI MEREKA JUGAAAA
    HIAAAA~ INI YANG AKU TUNGGU TUNGGU!!
    Wkwkwkwk, doublenya triple SHOCK banget ini pas mereka buka jati diri mereka yang sebenernya satu persatu xD

    SUKA BANGET CINTA BANGET SETIAP ADA PENAMPAKAN BLOCK B!!! HUAAA EONNIE BLOCK B- CLOSE MY EYES ITU LAGU FAVORITKUUU!! JEONGMAL GOMAWO BANGET BANGET UDAH DITAMPAKIN DISINIII XDXDXDXD *tebar kembang 7rupa/ langsung masang lagu CME* #cipokUKWON huahahaha

    Disini mereka unyu2 banget. Romantis yang unyu (?-_-). Tp soojung agak sedih ya dichapter ini. Sesuai dugaanku Nayeon bakal menggila gegara junhyung lol

    Identitas terbuka!! Ga ada lagi yang namanya canggung \xD/ CHAPTER 3 pasti seru bangettt!! Ditungguuuuuuuu next chapternyaa~ *chuuuu~*

  27. syumpaaaahhh suka bangett eon… banget banget bangetttttta….n

    ayo lanjutannyaaaaa uahh sumfah refreshing bangets inihhhh wihiii suka banget semua couple udah kebongkar identitasnya…..
    tapi kok kyu sama jong begitu ya… *tarikalis tapiiiiii ini MENGHIBUR BANGETTTTTT PUASSSSSS BANGETTTTTT I LOVE BOTH OF THEMMM*oke kalemmm
    pokonya ditunggu postan part 3nya eonnn ya ya ya ya???

  28. Aku ngakak banget bacanya!!!! Woahahaha jjjang!!!! Ini ketawa gabisa brenti! Eon, cepetan bikin lanjutannya, sangat ditunggu^^

  29. Gak tau kenapa ngakak banget baca bagian “Ngomong-ngomong, daripada jadi seorang idol atau detektif, kau lebih cocok jadi penjual Sashimi di warung tenda…” Muehehehehehehe ngakak banget xDD
    Suka pas ada nama block b nyempil2 dikit wkwkwk xD
    Akhirnya mereka membuka identitas mereka~ gak tau kenapa greget banget -_- sama2 idol ngapain nutupin identitasnya-_- tapi akhirnya~~ Muehehehehehehe~ suka!suka!suka! Part 3 nya cepet dipost eapppsss ^^)/

  30. uwaaa ringtone hpnya seorim!!! close my eyes kan??? ><
    Awww aku jg BBC loh eon B)
    huwaaaaaaa daebak daebak daebak!!!
    lucu banget waktu semuanya menunjukkan identitas diri (?) XDDD
    aigoo uri junhyungie emang selalu nekat ya~ ^-^
    -___-

  31. waaaaa~ daebaaak!! hahai, semacam yakin kalo nayeon bakal histeris pas tau ada junhyung~ kereeen bangeet eon, apalagi pas udah party nya. nice banget! pt.3 ditunggu, ;D hwaiting

  32. huh~ akhirnya bisa ketik komen juga…
    ini DAEBAK!!!!! ><
    aku kira bakalin bingung waktu tau ada 5 couple jadi satu.. tapi ternyata bener bener bener bener menikmati!! kekeke
    entah kenapa saya banyakan ngakak setiap partnya. author sisipan humornya daebak sangat.. bener juga jongin kan bisa ngalahin doraemon pindah" tempat.. dan apa pula itu panggilannya jonghyun paling gak enak… yang lain dipanggil pake nama outfit masing" eh dia malah dipanggil 'pendek'…. kira" siapa tuh yang manggil thor..

    dan nayeon…^^ pasti seneng banget tiba" ketemu junhyung di kapal, udah pasti seorim kapok ketemu lebih dari satu Hyosun lagi..
    kai juga kudu sabar tingkat dewa…

    Nara-Seorim!!!! well walau Seorim nusuk banget awal-awalnya… dan bikin aku bayangin dua yeoja evil perang… tapi lebih seneng bayangin dua"nya deket.. kira" apa yang diomongin ya?
    dan ngomong" itu kapal pesiar lebih kayak arisan idol deh… terutama idol SM. kurang dar TVXQ dan SM lengkap sudah.. bayangin kai sama sunbae-sunbaenya
    sama ketawa gaje juga pas bayangin jjong ma kyuhyun kejar-kejaran begitu -_______-

    banyak komen nih… habis author bikin saya ngerasai buanyaaak!!! banget pas baca ni FF daebak!
    lucu tapi romancenya dapet.. terus setiap couplenya punya ciri khas masing"… dan myungsoo! nambahin aja tuh visual jadi romantis ma namgyu.. untung sebgai inspirit saya bukan eLement ^^
    banyak rahasia juga ya disini!.. kayak soojung suka woohyun! emang woo mirip" jonghyun #OOT

    udah!! kebanyakan! part 3/3!!! can't wait! ASAP pokoknya!! ^^

  33. Keren…keren…makin seru dan mendebarkan…
    Akhirny semua membuka penyamaran masing”….
    Sudah kuduga reaksi lain pasti pada shock….trutama fangirl si Nayeon dan Soojung…
    Entah knp aku menikmati bgt ttg couple kumpul disini…
    Ngakak pas jjong ma kyu mengancam Kai khihihihi…pasti Kai pucet langsung mukanya pas ada dua hyung sm family ada disitu…

  34. AAAAAAAAA part 2! Kak, aku speechless gatau mau bilang apa ini saking terpana sama kericuhan yg baru saja terjadi buahahaha
    ngakak sekaligus gemes liat kelakuan kesembilan manusia dan satu alien dari exo planet itu XD
    Kericuhan yang sesungguhnya baru saja akan dimulai ini wkwkwkwk
    Seorim sama Nara nyambung tuh sama-sama ‘jujur’ ahahaha /dibakar/
    aaaa keren kak! Nama panggilannya bikin ngakak yaampun. Pria bermasker? pendek? jaket devil? topi baseball? syal abu-abu? lol tapi yg paling ngakak panggilan pendek sih kak wahaha

    aku menunggu kericuhan yang sesungguhnya di part 3 kak! Terus semangat Kak Orin~~ ^0^9

  35. Aaaaaaaaa……a….aa.a.aa.
    aigo aigo, syeneng bangetngetnget ama ff ini. . .
    keren bgt e0nnie. . .
    gmana ya kl adegan r0mantis2 ria-nya tiap c0uple?? hihihi
    sequelnya jgn lama2 yaaa

  36. INI KEREN SUMPAH!!!

    aku ga bisa berenti baca dari awal sampe akhir, dan aku paling suka part akhirnya!
    aaaakkk gemesiiin!!

  37. aku agak kurang jelas dipart ini-,-
    mungkin juga karena terlalu banyak pemeran yg semuanya bisa dibilang pemeran utama, jadi otaksaya menerimanya agak lama *sadar diri.
    eh, kamu fis jurusan apa?

  38. Serrruuu astagaaahhhhh
    Seru bangggeeeddhhh
    Myungsoo romantis banget saoloh ;AAA: mau kaya namgyuuuuu
    Hueeeeee :—(
    Nice ff eon ‘o’)b

  39. woah!
    daebakeyo!!
    ini bnran krenz..
    byk tkoh tp g bkin pusing malah asik..
    kekeke

    kyuhyun ma jonghyun ngenalin sbg sm family?
    trus gmn nasib kai?
    aigoo!
    uri kim jongin ksian amat..
    #pukpuk kai
    wkwkwk

    pasti next chapternya bkal seru..
    dtnggu lnjutannya..
    ^^

  40. Sumpah2 ini heboh banget!!! Semua buka2an dan……aku yakin semua pd gila2an mrk kan idol yg freak!! Hahahahahah seru bangeettt!!!
    Ditunggu next partnya~~

  41. Kyaaaa~~ itu Junhyung berani ngebongkar identitas sendiri, yang lainnya pada ikutan juga, nice nice.
    suka past Kyu sama Jjong memperkenalkan diri, haaah~ kebayang gimana kerennya mereka 😀
    ini part, seriusan bikin gregetan karena saling nutupin identitas, tapi diakhir, bener-bener ga nyangka bakalan ngungkap diri mereka siapa.
    next chap, aku tunggu ka 😀
    semangat nulisnya ya 😀

    • aku jb ya chingu xDkalo aku pas kyu sama jonghyun kenalin diri mereka, bukan kerennya yg kebayang tapi perbedaan tinggi mereka.,-. #jder *dirajam shawol* *tos sama soojung* xD

  42. Ditunggu lanjutannya…
    Berharap banget ini bakal jadi serial sendiri…
    Ini seruuuu seruuu bangetttt…
    Lanjutannya ya….
    Jangan putus tengah jalan…

  43. yaampun pasti authornya depreai karna isi ffnya orang orang macem ginian semua (?) wkwkwk untung belom ada memer 2pm, kalo ngga nara bisa paling histeris…. dan akan ada perang dunia baru setelah kyuhyun bunuh anak 2pmnya wahahaha euuu penasaran gimana jadinya sdtelah tau mreka smua idol xD junhyung ko keren bgt ini karna faktor apaya? kireenz eonn xD

  44. YA ALLAH GOKIL BANGET! Gabungan semua couple!! Eonh daebak! Ayoo lanjutin lg eoni… Aku suka bgt pas kyu kejar2ran ama jonghyun. It ngakak gila! Next part eoni!

  45. Huaaa seru abissssss!!!!!
    Ayo Kai, tunjukkan identitasmu!!!!

    Aduuuuhhh ga sabar sama kisah slanjutnya!!!
    Itu Kyunara tetep yaaahhh grasak-grusuk, pake main piso2an. Kalo beneran ada member 2PM apa jadinya yah? Kwkwkwkk
    Tp gda membernya, udh ada adik dr membernya kok,hihihi

    Ini Myungsoo knp sweet sekaleeeeee…ihhhh gemesssss

    Seorim kerja mulu nih, lg liburan tauuuu!!! Kasian Junhyung nya dicuekin smpe lupa sama tas kopi starbucks nya deh…

    Jonghyun si kaki pendek!!! Kwkwkwkk ngakak pas baca adegan lari2annya Kyu-Jjong kwkwk Tinggi vs Pendek, kwkwkwkk…

    Dtunggu next partnya yaaahhhh Mrs.Coffeeee… N smoga next part tas kopinya ketemu, hahahaa

  46. seru kak!!fighting!
    gni aja,,seru!brtahan biar ga kemasukan yadong ya!!
    mau judul2 kyunara dari awal mpe skrng dong…soalnya bacanya kayakny lmyn loncat” deh…peace:+]
    gomawo…

  47. Orin! Aku baca FF2 kamu di sini… Dan masih, aku suka sekali sama tulisan2mu. 🙂
    Masih ingetkah sama aku? Hehehe.
    Anw, ditunggu lanjutannya, trutama yg Junrim meskipun nggak trlalu tahu ttg B2ST sih. :p

  48. as always, eonni, part ini lucu xD
    paling suka bagian yang si jjong sama kyu nya kejar-kejaran, udah berasa film action aja xD
    terus pas para namja nya manggil satu sama lain dengan sebutan random abis c:
    kasian amat, si jjong dipanggil pendek~
    pokoknya greget pas liat mereka tuh saling berusaha untuk menutupi identitas mereka dan junhyung paling keren karena dia plaing berani untuk bongkar identitas nya :3

  49. Yaaaaaak seru abisss tingkat Merlin 😀
    eonni hahaha aku nunggu saat2 scene terakhir itu yg mrk buka identitas masing2 ^o^ tadinya kalo ga dibuka juga aku mw protes wkwk
    hyaaa aku jamin setelah ini pasti tambah seru gada canggung2 lagi 😀
    aplg tingkah para namja yg gakalah ajaib dari para yeoja kekeke xD
    demi bibir sekseh nya Kai, aku nunggu2 ff ini dan baru bca skrg. Oh God! Satu bulan berlalu
    heuheu
    oce. Eonni jjang! Fighting^^

  50. KYAAAA >.<
    rame euy, gak sabar baca yang part 3..
    JunRim couple bikin gemes, NamSoo couple bikin gregetan, KaiYeon bikin iri, si Jjong bikin sebel gara2 cuek ama yeojanya -_- dan KyuNara bikin envy.
    Orin… Tanggung jawab gara2 ff mu aku jadi tergila2 ama beast apalagi sama si Junghyung :3

  51. YA! kenapa gk ngasih tau klo ini udh di post?-__- Jahat!!
    sejak kapan kakak punya sense of humor? XDD
    wkwkwkwkwkwkwk
    “URI SM FAMILY!” what dafuq. untung gk ada eunhyuk LOL
    Pria bermasker? pendek? jaket devil? topi baseball? syal abu-abu? siapa yg buat nama2 kaya gitu sih huahahhahahahaha kasian jonghyun :””)
    next chapter kasih tau klo udh di post!-__-

  52. Wuuaaahh eonni daebak!
    Aku ga bisa berhenti baca sebelum selesai tapi giliran udh selesai eeh malah kesel kenapa udahan ceritanya #aneh

    Serasa lg main kucing-kucingan bacanya, ga bisa berhenti ketawa pas acara barbeque pd manggil pake slayer hitamlah, topi basseball lah.. Wkwkwkwkwkwk ngakak ampe guling guling #lebay

    Segitu aja ya eon maaf kepanjangan 😀
    Fighthing eonni!!

  53. seru abiz!!! keren bgt bikin ceritanya…sangat-sangat menghibur…bikin penasaran
    keren
    keren
    keren
    ditunggu part 3nya

  54. Seruuu ini,variety idol,gk ad kmra pula… Party party,Ђίђίђί..ђίίђί.◦°˚˚°◦≈\=D/ … Lanjutin lg donk post’ny… Mian telat bc,hbz’ny aq bru ad wktu,kmrn” sbuk ama krjan… Udh mw bln puasa ni,drpd boring mndgn bc ff d miracle perfection,☺≈Ħє:D¨Ħєє=D…Ħє≈☺¨ …

  55. Kkkk~ ff ini dipublish dari awal tahun 2013 sampe ini mau menuju awal 2014 tapi belum end juga wkwkwkwk aku penasaran >.<

  56. Hahaha… Aigo.. Lucu bgt. Akhirnya semuanya terbongkar!
    Lagian si cowok2 idol dandanannya kyk teroris semua keke..pdhl gk ada yg perlu mereka khawatirkan krn semuanya jg idol ecuali yeoja mereka.
    Keren! Keren!
    Paling lucu itu si kyuhyun yg malah maen lari2an sm jonghyun.
    Part 3 nya dinanti bgt.
    Gumawo chingu…

Leave a comment