Year of Us {Part Two}


“Jonghyun is always thinking of others silently and secretly, and takes care of people around him this way” – Lee Jinki (Onew).

***

Year of Us {Part Two} – The Past

Awal bulan Juni tahun 2010; dan semua orangpun mengetahui bahwa udara sudah mulai menghangat dibanding beberapa hari yang lalu. Temperatur memasuki angka 22 derajat celcius, tanda bahwa musim semi sudah mulai melangkah jauh. Tinggal menghitung hari untuk memasuki bulan penuh liburan dan hiburan, Juli.

Seperti biasa, Soo Jung duduk diam di balik meja bar coffee shop sambil sesekali membuka lembar baru halaman bacaan yang tengah ia amati. Toko sedang sepi; maklum, jam sekolah dan jam kantor baru dipijaki. Biasanya tempat ini dipenuhi pelanggan saat santai siang. Mungkin kini hanya empat atau lima orang yang terlihat tengah menikmati minuman khas shop ini.

Ia pun tengah tidak mendapat telepon dari Young Jin. Rekaman sudah selesai seminggu yang lalu, dan ia baru akan dipanggil lagi ke studio apabila mereka butuh recording baru untuk penampilan khusus stage atau konser tertentu; dan hal itu nampaknya masih sedikit lama. Tetapi lain cerita apabila ia dipanggil kembali oleh Young Jin untuk mengecek dan merekap ulang lagu yang akan dirilis SM.

Klingkling.

“Oh! Selamat dat–“

Yo!”

“Kibum?”

Pria itu melihat sekeliling, dan akhirnya mantap membuka kacamata hitam yang tengah dia kenakan. Soo Jung mengangkat alis, untuk apa dia memakai penyamaran berlapis; sebuah topi fedora yang menutupi bandana hitam?

Café au lait, please~”, pesan si laki-laki dan mengambil tempat duduk di hadapan Soo Jung.

“Tumben. Bukan espresso? Biasanya dulu kau selalu memesan minuman itu, Kibum.”

“Aku ingin mencoba itu. Belum pernah, kan?”

Soo Jung menangguk pelan. “Ngomong-ngomong… Selera fashion-mu menjadi buruk, ya? Untuk apa kau memakai bandana apabila akhirnya juga memakai fedora? Aneh sekali.”

Tawa khas si pria –yang menurut Soo Jung kadang menyebalkan– masuk ke dalam kedua telinganya, “Well, surprise.

“Kejutan? Kejutan apa?”, selidik Soo Jung. Tangannya beralih menutup majalah yang ia baca tadi. Tampaknya ia mulai tertarik dengan apa yang dikatakan Key barusan. Lelaki itu sekali lagi melihat keadaan sekeliling. Deretan giginya yang rapi terlihat sebelum membuka ‘para penutup’ kepalanya itu.

Satu detik, ia letakkan topinya ke meja.

Tiga detik, ia lepas ikatan bandananya.

Sepuluh detik, Soo Jung membelalakkan mata.

“Kenapa?”, tanya Key polos. Jarinya membentuk tanda ‘peace’ dengan santai.

Si gadis menggelengkan kepala. “Gila, Key. Astaga… Apa otakmu sudah rusak?”

Heung? Enak saja!”

“Lalu apa maksudmu tatanan rambut itu?!”

“Oh, ini? Tentu saja konsep baru comeback kami. Bagus, kan?”, klaimnya bangga sambil menyentuh bagian kanan pelipis.

“Tidak. Itu. Astaga–”, Soo Jung mendesis, “apa bagusnya model-rambut-botak-sepertiga-kepala-dan-dicat-putih itu, heh? Coordi-mu… Euh, baru kali ini aku tidak menyukai rambutmu, Key! Tidak, ini kedua kalinya kuanggap rambutmu adalah karya yang gagal!”

Mwo?! Karya gagal?! Dua kali?!”

“Ya, kar-ya-ga-gal! Pertama, saat promosi lagu JoJo. Rambut poni lurus asimetris penuh warna itu aneh! Dan kedua yang ini. Ya Tuhan, Key…”

Aish, jangan berlebihan, Jungie. Nanti juga kau terbiasa! Sudahlah, tidak usah kau bahas! Mana minumanku?”, protes Kibum yang kembali memakai dua alat penutup kepalanya tadi. Soo Jung hanya bisa menurut, karena sekalinya ia berdebat dengannya, maka adu mulut bisa saja terjadi.

“Kalau kau melihat konsepku saja reaksimu sudah begitu, apalagi kalau kau melihat penampilan Taemin? Anak itu berubah total”, sambungnya seraya mengambil sebuah plastik berisi cookies cokelat kecil yang terletak di samping meja kasir.

“Berubah total? Maksudmu?”

“Lihat saja nanti”, respons si pria sebelum menggigit cookies hingga habis tak bersisa. Soo Jung melenguh panjang. Dituangkannya kopi panas itu ke dalam cangkir putih; sekejap aroma khas minuman berwarna hitam itu menyeruak. Dicampurnya minuman pahit tadi dengan susu vanila yang manis; aroma pahit kopi kini telah tercampur dengan wangi lembut susu. Yah, wangi inilah yang membuat Soo Jung betah berlama-lama di sini.

“Pesananmu, café au lait”, ucap Soo Jung dan meletakkan segelas minuman di hadapan Key. Gadis itu kembali duduk di kursi kayunya dengan satu tangan menopang dagu, “di mana yang lain? Kenapa kau sendiri?”

“Yang lain atau Jonghyun-hyung?”, goda Key dan menunjuk wajah si gadis dengan telunjuknya. Soo Jung merutuk, “yang lainnya, tidak hanya Jonghyun. Jangan bicara yang aneh-aneh, Boo.”

Kibum tergelak melihat respons sedikit kikuk yang ditunjukkan Soo Jung barusan. Sendok mungil yang tersimpan di meja ia ambil dan diaduknya minuman olahan kopi itu. “Hahahaha. Ya, ya. Minho dipanggil kru dari KBS untuk merencanakan syuting Dream Team minggu depan. Onew-hyung mendapat telepon kalau dia ditawari bermain musikal. Kalau Taemin dan Jonghyun-hyung, mereka masih di dorm. Si kecil masih tidur, kalau Jonghyun-hyung… Entahlah.”

Um? Maksudnya?”

“Saat aku mau pergi tadi, dia sudah bangun. Lalu kutawari ikut ke sini, eh, dia tidak mau. Ya sudah, paling dia pergi ke gym”, jawabnya sebelum meminum minumannya.

Soo Jung menggumam kecil. Key –yang menyadari perubahan kecil raut muka Soo Jung– menunjukkan senyum tipisnya. Kedua alat penglihatannya memandang wajah tanpa ekspresi milik si gadis, dan dia sadar, Soo Jung tampaknya tidak begitu ambil pusing tentang hubungan-sedikit-canggungnya dengan sang lead vocal SHINee itu.

”… Hari ini kami mau memulai shooting video klip yang baru. Mau ikut? Sekalian kau melihat konsep kami kali ini”, Key membuka mulutnya kembali.

“Ehm… Err~ Tidak, sepertinya. Mom ada urusan hingga malam. Joonie ada kegiatan klub softball-nya sampai sore. Aku harus menjaga toko”, tolaknya halus.

Duh, kau ini. Kenapa tidak mencari pegawai saja, sih?”

Mom melarang hal itu, Boo. Demi menjaga keaslian rasa kopi, kami tidak membuka lowongan pencarian pegawai segampang itu. Yang dipekerjakan di sini hanyalah orang-orang kepercayaan mom saja. ”

Ting!   

Eung? Suara apa itu?”

Buru-buru gadis berumur dua puluh tahun itu mengambil sepasang sarung tangan anti panas dan membuka sebuah oven di ujung bar. Sebuah loyang silver persegi diangkatnya, dan terlihat beberapa makanan seperti roti telah terpanggang dengan baik.

Biscotti. Kau mau?”

“Rasa apa?”

“Kacang almond dan kayu manis. Mumpung masih hangat”, tawarnya dan meletakkan beberapa potong biscotti ke atas piring.

Tanpa pikir panjang, Key langsung menyambar dua potong makanan itu dan mencelupnya ke dalam minuman. Setelah makanan itu melewati rongga kerongkongan, kedua matanya membulat dua kali lebih besar. “Wuah! Daebak!”, pujinya.

“Kau suka? Ambil saja ini beberapa potong untuk di dorm. Aku bisa membuatnya lagi nanti”, Soo Jung mengambil sebuah toples plastik dari dalam lemari sebelum mengisinya dengan beberapa potong biscotti.

“Benarkah?”

Gadis itu mengangguk dan meletakkan toples itu di meja, “Um. Anggap saja bonus karena kalian selalu menyempatkan mampir ke toko ini dari dulu.”

Key tersenyum sebelum memasukkan barang itu ke tas kain coklatnya. Di sisi lain, Soo Jung menyeduh secangkir teh hitam manis untuk dirinya sendiri. Uap panas mengepul pekat di atas cangkir keabuan, dan akhirnya terbawa udara yang ditiup oleh Soo Jung.

Tak! Jentikan jari terdengar.

Jungie?”

“Yep?”

“Perlu bantuan?”

“Untuk?”

“Jonghyun-hyung.”

Trek.

“Astaga, Key”, cangkir teh diletakkan di meja, sontak ia mendesis, “sejak kapan kau jadi hobi mengalihkan pembicaraan, huh?”

Yang ditanya hanya mengedikkan bahu. “Errr~ Jungie, dengar. Kalian itu mau bersikap canggung seperti sampai kapan, huh? Aku tidak tahan melihatnya, kau tahu?”

Huh?”

“Sudahlah. Kau itu masih menyimpan perasaan padanya, ya, kan?”

Soo Jung menghela napas panjang –tanda ia pasrah akan sesuatu.

“Oke, kuanggap itu jawaban ‘ya’ darimu”, terdengar dehaman kecil dari kerongkongan milik si pria bermata tajam. “Dan jujur saja, kalian ini sama-sama… Aneh. Tidak peka dengan perasaan masing-masing.”

Gadis itu mengrenyit bingung, “Ha?”

Aish, aku mulai darimana, ya?”, Key menggaruk pipinya bingung.

Soo Jung mencibir, “sudahlah, Boo. Biarkan saja seperti ini. Toh, lama-lama semua juga akan kembali seperti biasa.”

Cih, sifat seperti inilah yang membuatku gemas padamu, Jungie. Sampai kapan kau mau bersikap acuh seperti itu, heh?”

“… Tunggu, Key. Aku sama sekali tidak mengerti.”

Pria itu menarik napasnya. “Pertama-tama, aku minta maaf apabila aku terkesan terlalu ikut campur, oke?”

Soo Jung mengangguk kecil. “Lanjutkan saja. Aku tidak apa. Kau memang seperti itu kok dari dulu.”

Sebelum menlanjutkan perkataannya, diteguknya kembali minuman milik Key. Kini kedua tangannya terlipat di atas meja dan menatap Soo Jung dengan serius. “Dengar, Jungie. Aku sarankan… Cobalah berbicara dengannya.”

Sepasang bola mata si gadis terputar menuju wajah Kibum. Suara detak jam yang ada di tiang kayu pojok bar terasa berisik. Detiknya kini seakan ikut menunggu jawaban Soo Jung.

“Tentang apa, Key? Itu sulit! Saat aku pulang ke sini, aku hanya bisa menyapanya saja. Dia terkesan dingin, bahkan mungkin… menghindar?”

“Hyunnie?”

“Eung?”

“Ehm…”

“Maaf, Jung-ah. Aku… Ada yang harus kulakukan. Maaf.”

Gadis itu mendesah pelan melihat punggung lelaki itu yang berjalan menjauh. Soo Jung menoleh menuju ruang studio dan menerima keempat pasang mata member lain yang tengah menatapnya.

Aish”, Kibum mendecak kesal, “dia hanya diam. Bukan sepenuhnya menghindar! Aku tahu sikapnya yang seperti itu, Jungie.”

Gadis itu tercenung. Baik, suara jam kayu kecil berumur sepuluh tahun itu serasa memenuhi kepalanya sekarang.

“Semenjak kau pergi untuk beasiswamu, sikap Jonghyun-hyung berubah– yah, memang ia tidak menunjukkannya secara terbuka. Kau pergi tepat beberapa bulan lagi sebelum kami didebutkan. Kau adalah sahabat terbaik kami, Jungie. Bagaimana tidak kecewa apabila seorang sahabat dengan mudahnya pergi padahal mimpi kami akan tercapai? Kupikir kau melarikan diri dari ketatnya peraturan agensi, Jungie. Jonghyun-hyung juga sempat berpikiran seperti itu. Tetapi setelah mendengar penjelasanmu, aku mengerti.”

Key mendengus sekali. “Tetapi sayang, hyung terlalu keras kepala menjauh darimu.”

Nada bicara laki-laki itu tampak berubah menjadi lebih serius. Raut mukanya pun sama. Key menghela napas panjang –tampaknya ia harus menceritakan seluruhnya sekarang juga.

“Aku, Minho, Onew-hyung, dan Taemin masih memaklumimu, karena cita-citamu selain menjadi seorang penyanyi adalah menjadi seorang komposer dan pencipta lagu. Tapi pikirkanlah, Jungie. Bagaimana perasaan hyung saat sahabat terdekatnya, dalam hal ini kau, tiba-tiba pergi sebelum melihatnya berdiri di atas stage, mimpinya saat itu?”

“Key–“

“Aku belum selesai. Let me clear this thing, Jungie. Seriously. Dia menganggapmu sebagai orang yang ia percayai, dan ia juga menganggapmu sebagai salah satu keluarganya. Kau mengetahuinya, kan? Walapun kita berenam baru saling mengenal selama dua tahun kurang, aku sudah menganggap kalian semua keluarga, begitu juga Jonghyun-hyung.”

Satu hembusan napas kembali keluar dari hidung Key. “Kau masih ingat janji kita berenam agar selalu bersama dalam keadaan apapun, ya, kan? Dan kupikir kau juga masih ingat bahwa kita ini satu keluarga, yang berjanji tidak akan terpisah, bukan?”

“Wuah, daebak! Kau bisa menggapai nada setinggi itu, hyung?”

Jonghyun beberapa kali berdeham, “Errrrh~ Tetapi suaraku… Serak sekali, Kibum.”

“Ini, minumlah.”

Gadis itu menyodorkan sebotol air putih kepada si pria; ditanggapi oleh seyuman kecil miliknya.

“Aku yakin, kalau kita terus berlatih keras seperti ini, pasti kita juga akan segera didebutkan seperti senior yang lain!”, timpal Jinki yang masih mengelap tengkuknya yang basah.

“Aku setuju.”

“Noona! Pokoknya kalau kelak kami sudah debut, jangan pernah melupakan kami, oke?”

Soo Jung terkikik, “tenang saja, Minnie. Bagaimana aku bisa melupakan kalian? Kalian ini keluargaku!”

“Janji?”, si jangkung mengulurkan tangan kanannya. Soo Jung tersenyum dan menerima jabatan tangan Minho, “tentu!”

Perempuan itu kembali mengubah posisi duduknya yang entah kenapa sama sekali tidak nyaman untuknya sekarang. Ia mengamati Kibum –yang tengah menyesap kembali minuman miliknya.

Teh di meja mulai mendingin. Uap sudah menghilang sepenuhnya. Tangan Soo Jung sedikit mengepal di atas permukaan meja; tanda dia mulai tidak begitu suka dengan keadaan semi-kaku seperti ini.

“Sebelum kau mulai menyukainya, hyung sebenarnya sudah mempunyai perasaan khusus padamu. Dan saat mendengar bahwa kami akan didebutkan, ia sungguh senang mendengar kabar itu. Selain keluarganya, dia menginginkan dirimu duduk di salah satu bangku penonton debut stage kami, Jungie.”

Mata coklat kehitaman Key kembali menatap ekspresi si gadis. Dan kali ini Soo Jung setuju dengan perkataan Minho beberapa tahun yang lalu; mata milik namja di hadapannya itu kadang menusuk.

“Kenyataannya kau pergi, iya, kan? Saat kami diberitahu soal kepindahanmu ke luar negeri untuk studi itu, tiga hari berikutnya kau benar-benar langsung pergi ke sana. Tidakkah itu terlalu terburu-buru? Padahal kau juga sudah berjanji bahwa kau akan menjadi orang terdepan yang melihat debut stage kami. Bagaimana kami –lebih tepatnya hyung, tidak kecewa padamu?”

Key menghela napas. Ia mengambil kembali cangkir minumannya dan meneguknya.

“Aku hanya ingin kalian berbicara, itu saja. Jonghyun-hyung masih menyukaimu, Hwang Soo Jung-ssi. Dan sampai detik ini, aku tahu kalau dia masih terus menunggumu.”

Ia benar-benar terdiam. Ingin menangis? Tidak, tidak. Soo Jung tidak mengenal kata yang satu ini. Tidak ada kata ‘cengeng’ atau semacamnya dalam kamus otak milik si gadis. Soo Jung hanya bisa terdiam dan beberapa kali menghirup udara sebanyak yang ia bisa sampai dadanya tenang kembali.

Well. Kami berempat sebenarnya tidak masalah dengan studimu itu. Menjadi seorang komposer profesional juga merupakan salah satu mimpi terbesarmu, bukan?”

Ia mengangguk.

“Yang membuat kami tidak nyaman adalah tentang dirimu dan Jonghyun-hyung. Aku ingin hubungan kita berenam seperti dulu lagi. Menjadi sebuah keluarga yang erat.”

Soo Jung tersenyum tipis. Bayangan masa lalu miliknya seakan berlari menuju otaknya, memaksa masuk untuk diingat kembali.

“Benarkah? Kalian akan debut?”

“Ne, Jung-ah! Tidakkah kau percaya itu? Mimpi kami akan segera tercapai!”

“Aaaaaaah~! Chukkae, Jonghyunnie!”

“Hei, hei. Kenapa dia saja yang diberi selamat? Kami tidak, huh?”

“Kenapa hanya hyung saja yang dipeluk, noonaaa~?”

“Hahaha, maaf, Minnie! Aku terlalu senang mendengarnya! Pokoknya aku titip satu kursi terdepan di debut stage kalian nanti! Ingat itu!”

“Maaf.”

Kedua sudut bibir Key membuat sebuah kurva tipis. “Tidak apa-apa. Mungkin lebih tepat kalau kau mengatakan hal itu pada hyung, jangan padaku, oke? Hmm, sebenarnya hyung juga salah. Dia ‘terkesan’ menghindarimu semenjak kau kembali ke sini dua minggu lalu. Kalian ini benar-benar anak kecil”, ujarnya dengan nada bicara yang berangsur normal.

“Key~”, Soo Jung merajuk.

“Memang iya, kan?”

Errrh~Terserah kaulah.”

Lelaki bertulang pipi tinggi itu terkikik kecil. “Dan… ehm. Maaf kalau cara bicaraku ini terlalu frontal. Bukannya ingin ikut campur, aku hanya ingin hubungan kita berenam kembali seperti dulu. Tidak aneh seperti ini.”

“Kau itu memang frontal. Omonganmu menusuk. Berbanding terbalik dengan sifat Hyun yang kadang tertutup. Astaga, baru kali ini aku menemukan pria yang suka berbicara tanpa berpikir dahulu seperti dirimu.”

PLETAK!

Boo!”

Yah! Begini-begini juga aku itu sahabat yang jujur, Jungie!”

Soo Jung mengelus dahinya yang baru saja diketuk oleh sendok kecil. Key mendecak pelan; matanya berputar ke arah pintu kafe.

Errrh~Tidak apa-apa, Key. Malah aku senang kalau seseorang jujur mengeluarkan pendapatnya. Terima kasih banyak, Boo. Aku akan berusaha.”

Drrrt. Drrrt.

Ne, yeoboseyo? Oh, ya, ya. Aku segera keluar.”

Gadis itu menatap Key yang buru-buru menghabiskan minuman dan biscotti-nya. “Mau pergi sekarang?”

“Yep. Oh, ini uangnya. Simpan saja kembaliannya”, jawab Kibum dan meletakkan uang lima ribu won di atas meja. “Tidak jadi ikut bersamaku ke lokasi shooting?”

Aniyo. Aku sibuk, Boo. Sampaikan saja salamku pada yang lain, oke?”

Arasseoyo. Terima kasih atas minuman dan biscotti-mu, Jungie. Enak sekali.”

Um. Hati-hati.”

Key membungkuk kecil dan bergegas menuju pintu keluar toko. Soo Jung melenguh kemudian mengambil cangkir putih kosong dan piring berisi remahan-remahan kecil roti kering tadi.

Jungie?”, kepala Key menyembul dari pintu bagian luar Toko.

Aiya! Apa-apaan itu? Kukira kau sudah pergi!”

“Jangan lupa pesanku tadi. Kalau hubungan kalian tidak kunjung maju, awas saja.”

Ish. Ya, ya. Sekarang pergilah. Dasar cerewet!”

Trek.

Pintu masuk toko itu kembali tertutup rapat. Derap langkah kaki pria berumur sembilan belas tahun itu perlahan menjauh dari jangkauan pendengaran. Secangkir teh hitam yang dingin terdiam di atas meja tanpa tersentuh kulit.

Aish. Aku lupa dengan minuman ini.”

—–

Mworago? Minho dengan Yeon Ji? Hah? Eeeeeeh~?!”

SM Ocean Blue Studio, tempat di mana kelima orang itu –minus Taemin– berada sekarang. Ternyata Young Jin benar-benar orang yang perfeksionis; ia menginginkan album itu terkemas dengan baik. Hari ini adalah finishing yang entah keberapa kali, dan masih saja ada bagian lagu yang kurang pas baginya.

Setelah satu jam setengah berkutat dengan sekian lagu dalam album itu, akhirnya mereka mendapat waktu untuk melepas pegal sesaat. Young Jin memutuskan untuk kembali ke gedung pusat SM untuk mengambil beberapa file lagu yang ia anggap cocok untuk melengkapi aransemen musiknya.

Um, ya. Kau tidak tahu, Soo?”, respons Onew kemudian memakai kembali headphone hitam milik studio. Dirinya kembali berkutat dengan Macbook silver milik Soo Jung dan sound mixer di depannya. Satu pengecekan lagi, dan lagu ‘Your Name’ ciptaannya akan selesai.

“Tidak. Sama. Sekali. Eiiiii, Minhoo~ Tega sekali kau tidak memberitahuku soal ini!”, rajuknya dan menyandarkan diri pada sofa hitam dalam studio.

Minho –yang duduk di sebelah Soo Jung– malah mengambil iPod miliknya dan memandang si gadis, “untuk apa aku mengumbarnya? Tidak penting, bukan? Yang ada hanya akan dikejar paparazzi dan dibunuh fans gila.”

“Ya tidak begitu juga, kan?”, gadis itu mendesah kecil, “eung~ Yeon Ji juga sama saja. Kenapa dia tidak memberitahuku, sih?”

“Dia bukan tipe orang yang suka menceritakan segala sesuatu yang terjadi padanya, Jung-ah”, timpal Minho dan memakai earphone miliknya. Soo Jung tersenyum jahil, “Eiii~ Ceritanya kau sudah kenal dia luar dalam, huh?”

Aish! Diamlah, Jung-ah!”

Soo Jung hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya yang mulai aneh. Key –yang daritadi hanya mendengar, tidak berbicara sama sekali– melirik Jonghyun yang sibuk mengurus Macbook hitamnya. Ia tampak serius, entahlah apa yang dia lakukan.

Jungie”, Key akhirnya angkat bicara.

Hm?”

Kedua mata Kibum berputar menuju arah Jonghyun. Gadis itu hanya mengrenyit, “Apa?”, ucapnya sedikit berbisik.

“Sekarang. Atau kau kubunuh.”

Ish!”

Tanpa mempedulikan pandangan menusuk Soo Jung, Key bangkit dari kursinya dan menghampiri Onew. Jinki membuka earphone-nya saat Key membisikkan sesuatu. Ia melihat gadis itu sekilas dan mengangguk tanda mengerti, sebelum akhirnya mengikuti Key ke arah pintu studio.

“Minho”, sahut Kibum. Yang dipanggil hanya mengangguk kemudian segera berdiri dan berjalan ke arah Jinki.

DRAP DRAP DRAP. BRAK!

Aish! Hyuung, maaf aku terlam–“

“Ya, ya. Kau kumaafkan. Ayo keluar, cari makanan!”, tanpa membiarkan Taemin –yang baru saja datang dari sekolahnya– berbicara lagi, Minho menarik kerah kemeja seragam milik si maknae dan menyeretnya keluar.

Yah! Hyung! Apa-apaan kau–“

Klap.

Pintu studio SM itu tertutup, terdengar beberapa langkah kaki menjauh. Soo Jung menghela napas panjang, tetap diam di posisi duduknya semula. Jonghyun –yang duduk di seberang kirinya– juga melenguh panjang dengan mata terpaku pada pintu studio yang baru saja ditinggalkan ketiga dongsaeng serta satu hyung-nya itu.

“Mereka… Aish”, rutuk pria itu dan segera menutup Macbook-nya.

Soo Jung menggigit kuku ibu jarinya. Ia mendeham pelan. “Ehm, Hyunnie?”

Eung?”

“Aku… Perlu bicara padamu. Boleh?”

Jonghyun hanya tertawa kecil, “Itu yang diinginkan oleh mereka berempat– bukan, mereka bertiga, ya, kan?”, ujarnya sedikit mengoreksi. Taemin tidak masuk hitungan, karena si bayi tanpa tahu-menahu telah diseret keluar oleh Minho.

Soo Jung tersenyum canggung.

Eung… Aku…”

“Hm?”

“Ingin meminta maaf.”

“Soal?”

“Waktu itu.”

“…”

Atmosfir di dalam studio seakan meredup. Soo Jung menunduk, begitu pula dengan Jonghyun. Lelaki itu tampak sesekali menghentakkan sepatu keds warna putihnya ke lantai–tanda bahwa ia tidak begitu nyaman dengan keadaan yang tengah dihadapinya.

“Hyun?”, suara gadis itu kembali terdengar. Mau tidak mau, wajah Jonghyun kembali terangkat; menatap Soo Jung yang tengah memandang lurus terhadapnya.

“Maaf telah membuatmu kecewa. Itu saja yang ingin kukatakan”, tambah Soo Jung.

Lead vocal SHINee itupun hanya bisa terdiam di posisinya.

“Ngomong-ngomong… Kenapa kau memberinya kalung berinisial ‘L’ itu, hyung? Kalau inisial ‘K’, ‘H’, ‘J’, atau ‘S’ masih bisa aku mengerti.”

“Tadinya aku juga mencari inisial-inisial itu, tapi yang tersisa hanya ‘L’, ‘X’, ’A’, ‘R’, ’P’, dan ‘Q’. Ya sudah, aku beli yang ‘L’ saja.”

“Sungguh, kupikir inisial itu artinya ‘love’. Ternyata kau hanya asal membelinya, ya.”

“Love? Aish, menggelikan”, Jonghyun berdecak, “tapi itu bukan asal beli, Kibum. Inisial itu terbuat dari campuran perak, dan harganya cukup mahal. Kau tahu?”

“Baik, baik, aku mengerti. Oh ya, Soo Jung bilang, dia menganggap inisial kalung itu sebagai ‘La Croyance’.”

“La croyance? Apa itu?”

“Err~Artinya… Kepercayaan.”

“Percaya?”

“Entahlah. Soo Jung bilang kau pasti akan mengerti. Dia hanya bilang itu.”

“Begitukah?”

“Ugh– Kau itu… Keras kepala, hyung. Kenapa kau tidak ikut mengantarnya ke sana, huh? Rasa egomu itu sungguh besar.”

“Soal itu–“

“Seharusnya aku yang meminta maaf, bukan kau, Jung-ah.”

“… Eh?”

“Key benar. Aku ini anak keras kepala.”

Hyun?”

Jonghyun terdiam. Dirinya terduduk di atas permukaan lantai kayu ruangan dance training gedung SM itu. Punggungnya bersandar pada dinding kaca yang mengelilingi ruangan; ia teguk minuman dinginnya perlahan.

“Aku akan pergi besok. Pukul Sembilan. Incheon.”

Lelaki itu tidak bergeming. Ia hanya menatap lurus ke depan; pandangannya menembus jendela transparan yang memperlihatkan gedung-gedung sekitar Apgujeong.

Helaan pendek napas Soo Jung terdengar. “Satu lagi. Sebisa mungkin, aku pasti akan kembali ke sini. Percayalah.”

Sepuluh detik.

Satu menit.

Lima menit.

“Sampai nanti.”

Derap langkah gadis itu terdengar menjauh. Suara decit lantai kayu menggantikan sosok Soo Jung yang sudah keluar dari ruangan. Ingin ia panggil kembali namanya, namun rasa kecewa –mungkin dalam hal ini egonya– lebih besar dari keinginannya.

Tiktok. Tiktok. Tiktok.

Soo Jung berdecak pelan. Kenapa waktu satu menit terasa seperti satu jam dalam keadaan seperti ini? Detak suara jam itu terasa melambat baginya.

Lelaki di hadapannya memandang langit-langit ruangan yang terbungkus kayu berwarna mahogany dengan mata yang redup –atau mungkin tatapan yang sedikit sedih? Entahlah, Soo Jung bukanlah orang yang bisa mengetahui isi hati orang. Tetapi Soo Jung tahu, laki-laki itu seperti sedang mengulang kembali ingatan yang ada di dalam saraf kepalanya.

Gadis itu mengusap kembali keringat yang mengalir deras di dahi. Punggung telapak tangannya terasa lembap; sungguh lelah akibat latihan dance yang baru ia lalui selama dua jam tadi.

Tanpa ia sadari, sepasang kaki miliknya telah membawa ia menuju tingkat teratas gedung ini. Ia buka pintu metal yang membatasi lorong tertutup dengan atap gedung yang terbuka bebas. Rambut basahnya terasa dingin karena hembusan angin awal musim semi yang terasa sejuk di sore itu.

“Hmm~ Enak sekali~”, gumamnya sambil merentangan tangan dan berjalan maju ke arah sudut atap. Bibirnya membentuk sebuah lengkungan kecil. “Musim dingin sudah habis, ya? Semoga musim semi tahun ini akan menjadi pertanda baik!”

Krkk.

Soo Jung mengrenyit. Terdengar suara gesekan pelan dari ujung kirinya. Terlihat seorang laki-laki tengah berdiri memandang kosong puluhan gedung di depan mata, dengan kedua tangan mengerat keras pada kawat pagar pengaman atap.

Dia… Menangis?

Langkah pelan terdengar. Sepatu latihan warna krem milik si gadis menggesek lantai keras atap, menimbulkan suara derap kecil yang tampaknya tetap tidak menyadarkan si pria terhadap keberadaan Soo Jung darinya.

Si gadis berhenti tepat satu meter di sebelah kanannya. “Seorang laki-laki tidak pantas menangis, kau tahu?”

Pris itu mendongak. Alisnya berkerut, “Siapa kau?”

“Hwang Soo Jung. Kau? Tampaknya ada masalah, ya?”

“Apa pedulimu?”, ucapnya acuh dan membuang muka.

Decakan lidah si gadis terdengar. “… Aish. Pernahkah kau diberitahu oleh seseorang jika sikapmu yang tidak peduli akan perhatian orang lain seperti ini sangat menyebalkan? Aku ini niatnya baik, tahu.”

Lelaki itu kembali menatap gadis di sebelahnya. “Tidakkah kau tahu bahwa aku membenci orang yang ikut campur urusan orang lain?”

“Tsk! Terserah kaulah.”

Euh, aku bingung harus memulainya darimana.”

Jonghyun menggaruk kepalanya. Sayup-sayup terdengar instrumen lagu yang berpenetrasi dari headphone hitam studio. Recording booth tampak gelap; hanya ada refleksi bayangan kedua manusia itu yang terpantul.

“Kau itu keras kepala, Hyun. Aku juga setuju dengan perkataan Key.”

Si gadis tersenyum kecil. “Kau itu tidak berubah. Dari luar kau tampak ceria –malah cenderung berisik dan pembuat kebisingan total. Tetapi kau adalah manusia yang paling sulit aku ajak bicara saat trainee dulu.”

Pria di hadapannya mengangkat alis.

“Kau adalah orang yang kerap menyimpan segala sesuatunya sendiri, keras kepala, dan kadang egois.”

“Jung–“

“Itulah seorang Kim Jonghyun yang kukenal. Bukan dirimu yang sekarang terus menghindar dan diam begini.”

Jonghyun menatap si gadis dengan intens.

“Hei, hei. Ceritakan padaku, Hyun. Ada apa?”

“Tidak, aku tidak apa, Jung-ah.”

“Demi Tuhan, aku benci sifat anehmu yang selalu memendam semuanya sendirian! Dan sekarang kau malah menghindar dari kami semua? Aish!”

Jonghyun yang terduduk pada sudut ruang latihan khusus para trainee hanya bisa menangkupkan wajahnya dengan kedua telapak tangan. Bahunya bergetar hebat –baik, dia menangis.

Minho menepuk bahu kiri Jonghyun perlahan. “Sudahlah, hyung. Perkataan Jang-sonsaengnim jangan terlalu diambil hati, oke?” 

Well, kau tahu kan kebiasaan burukku itu?”, Jonghyun terkikik. Akhirnya senyumnya bisa terkembang sempurna; mungkin gunung es yang sempat terbentuk perlahan mencair sekarang.

Gadis di hadapannya juga ikut terbawa suasana. Ia tahu betul sifat Jonghyun yang kadang berbeda 180 derajat dari penampilan luarnya. Kadang ia bisa saja bersifat dingin ataupun terkadang diam apabila suatu masalah menghadangnya. Dan dibalik itu semua, sosok pria bersuara empat oktaf itu adalah seorang yang sangat perhatian pada keadaan sekitarnya.

Yah, mungkin sifat itu yang membuat Soo Jung sedikit ‘tertarik’ dengannya.

“Kau pikir dua tahun –atau mungkin lebih– mengenal kalian itu waktu yang sebentar, huh? Tentu aku tahu sifat anehmu itu, bodoh.”

Yah!”

“Apa?!”

Aish!”

Klek.

Hm? Kalian berdua sedang apa?”

Sosok Yoo Young Jin kini berdiri di ambang pintu studio. Tangan kanannya memegang sebuah map cukup tebal yang diyakini berisi kumpulan buah pikirannya terhadap aransemen musik.

Soo Jung terkikik pelan melihat sosok Key yang berdiri tepat di belakang punggung Young Jin. Ekspresi Kibum tampak sedikit kesal; matanya seakan berkata, ‘kenapa kau masuk studio di saat yang tidak tepat seperti ini, sonsaengnim?’

Euung, kami~”, Jonghyun menggaruk dagunya, “sedang berdiskusi tentang beberapa aransemen lagu saja.”

“Oh, begitu? Aku kira kau sedang berbuat yang tidak-tidak, Jjong”, tukas Young Jin cuek. Lantas ia duduk di depan sound mixer dan memulai kembali pekerjaannya.

Mwoya?!”

“Lah, sifatmu memang begitu kan, Jjong?”

Jonghyun menyandarkan punggung di sofa dan memberengut, “aiyaaa~ sonsaengnim!”

Young Jin tertawa lepas melihat sikap anak berambut rancung itu. Key dan Minho berderap masuk ke dalam ruangan, disusul oleh kedua orang lainnya. Taemin buru-buru duduk di samping si gadis dan menyodorkan sebuah kaleng. “Noona~ Ini aku belikan americano dingin! Kau suka, kan?”

Uwaah! Merci beaucoup, Tae–“

Eits!”

Sebuah lengan menyambar kaleng dingin itu. Jonghyun membuka pengaman minuman dan meneguknya sedikit,  “no more coffee~! Minuman pahit ini tidak bagus untuk manusia berdarah rendah!”

Dahi Soo Jung berkerut. Kedua tangannya berusaha untuk mengambil kembali minuman yang sudah menjadi hak milik pria di hadapannya; namun sayang, lengan kiri Jonghyun dengan mudah menepis semua usaha si gadis.

Aiyaa~! Hyun!”

Yah! Hyung! Aku membelikannya khusus untuk Soo Jung-noona!”

Taemin menendang keras kaki Jonghyun, dan dibalas teriakan cukup keras milik hyung-nya itu. Suara tawa Minho –dengan kedua kantung plastik belanja di masing-masing tangan dan berdiri di dekat pintu studio– terdengar di seluruh sudut ruangan. Onew pun terkikik melihat tingkah kekanakan namdongsaeng terkecilnya itu.

Soo Jung ikut tergelak. Sudah lama ia tidak menyaksikan kembali putaran memori seperti ini.

“Sudah selesai?”. Key duduk di samping Soo Jung sambil membuka tutup botol Pocari Sweat yang tadi ia beli.

“Oh, Key?”

Tuh, kan. Kalian ini hanya butuh bicara. Tidak rumit, tetapi menyusahkan.”

Soo Jung tersenyum, “Kau benar. Terima kasih atas saranmu, Boo.”

Well, I’m the almighty after all. Semua masalah tuntas dalam tanganku.”

Pletak!

Aish! Yah!

“Dasar bocah botak sepertiga kepala yang sombong.”

—–

“Sudah ketemu barang yang kau cari?”

Gadis itu mangangguk. “Sudah. Tetapi harganya mahal sekali, Jinki-ya.”

Synthetizer? Memangnya berapa?”

Soo Jung menatap selebaran yang dipegangnya. Ia mendesah berat; tampaknya ia harus menabung lebih ketat lagi mulai besok. “Dua juta won.”

Mwo? Gila!”

Daerah Nakwon pukul delapan malam tidak sepenuh biasanya. Memang beberapa toko sudah tutup, namun toko langganan yang biasa dikunjungi oleh Soo Jung dan Jinki saat trainee masih buka hingga pukul sepuluh nanti.

Riding on this know-how
Never been here before
Peculiarly entrusted
Possibly that’s all
Is history recorded?
Does someone have a tape?
Surely, I’m no pioneer
Constellations stay the same 

Irama lagu Know How –yang dibawakan oleh King of Convenience dan Feist– sayup terdengar dari arah speaker mungil di langit-langit tengah toko. Irama gitar akustik dan bas yang terus mengalun membuat Soo Jung mengetukkan jari pada sisi paha kanan. Kadang kepalanya mengangguk-angguk mengikuti ketukan saat matanya masih terpaku pada barisan amplifier yang terpampang rapi.

Jinki kembali berbalik pada tumpukan buku musik yang ada di sudut kiri. Kedua tangannya membolak-balik halaman yang dipenuhi oleh tulisan yang terselingi barisan not balok ataupun chord suatu lagu.

Drrrrt. Drrrt.

Ne, yeoboseyo?”

Jinki menutup buku yang dia baca dan fokus pada panggilan yang ia terima. Soo Jung menatap punggungnya dari belakang –dan entah kenapa ia tersenyum. Sudah lama ia tidak berkunjung ke Nakwon, tempat yang wajib dia kunjungi bersama Jinki dan beberapa murid SM Academy yang lain beberapa tahun lalu.

Beberapa bayangan berkelebat masuk ke dalam otaknya. Terputar kembali ingatan tentang suasana riuh yang tiba-tiba menyusut saat memasuki toko Joo’s Instrument ini karena masing-masing dari mereka sudah sibuk mengamati instrumen musik yang mereka cari.

Well, ada beberapa yang berubah memang. Satu, kini hanya ada mereka berdua, karena kerabat dekat SM Academy yang dulu mereka kenal baik telah pindah ke agensi lain ataupun keluar –seperti Soo Jung–. Kedua, keadaan Jinki yang sudah menjadi seorang idol memaksa mereka untuk sedikit bersembunyi dari perhatian masyarakat sekeliling. Dan ketiga, mungkin kurang sebuah motnan-i hotdog yang biasa mereka beli di daerah Dongdaemun saat sore hari.

What is there to know?
All this is what it is
You and me alone
Sheer simplicity 

Dalam dua tahun, semuanya berubah.

Semuanya sibuk, semuanya larut dalam jadwal yang kelewat padat. Bahkan sebentar lagi SM akan menggelar SMTOWN Los Angeles. Tidakkah itu hebat? Yah, memang, tetapi tubuh mereka rasanya tidak bisa bergerak leluasa karena tertekan schedule ataupun urusan kontrak yang kadang membuat stres otak.

Soo Jung menghela napas. Kadang dia berpikir, apakah menjadi seorang idol selalu tidak bisa bertindak sebebas dulu? Kenapa dia dulu menginginkannya? Kenapa teman-temannya sangat berhasrat untuk menjadi seorang entertainer?

“Soo!”

Pikiran Soo Jung buyar saat Jinki memanggilnya. Dia mengedipkan mata beberapa kali, “h-ha? Apa?”

Jinki memakai kembali hoodie-nya dan mengisyarakatkan gadis itu agar segera keluar. Ekspresinya sungguh aneh; terlihat sangat terburu-buru, atau bahkan… panik?

Yah, Jinki-ya, ada apa?”

Soo Jung bergegas mengikuti langkah besar Jinki menelusuri jajaran toko menuju area parkir. Ia berdecak pelan, dan akhirnya dia bisa menyejajarkan dirinya dengan pria yang lebih tua dua tahun darinya itu.

“Minho. Dia mengalami kecelakaan kecil saat syuting Dream Team tadi.”

“… Hah?”

Jinki menghentikan langkah tepat di pinggir jalan dengan tangan kanan terulur. Sebuah taksi berhenti di hadapan mereka berdua. Tanpa pikir panjang, mereka masuk dan mobil bercat putih itu kembali membelah jalan kota Seoul di malam hari.

“Apa dia tidak apa-apa?”

Jinki menggeleng. “Entahlah. Kau tahu ‘kan dia punya sifat ambisius yang akut?”

“… Ya. Aku tahu”, Soo Jung menangguk.

“Lalu, Choi Jin-hyung bilang…”, Jinki menggigit sedikit bibir bawahnya, “ia terancam tidak bisa ikut comeback stage, Soo.”

“… MWO?!”

—–

Next Part’s Teaser

“Makanya, kau itu jangan terlalu ambisius, tuan Keroro!”

“Yah! Yeon Ji-ya! Jangan kau pukul kaki kananku!”

“Baguslah, kalian tidak secanggung seperti beberapa hari yang lalu.”

“Soo Jung? Kau Soo Jung, bukan?”

“… Byung Hee?!”

—-

Eyaaaa, ada yang masih nunggu Y.O.U part ini? Enggak ya? Oke, saya nangis *slapped*

Setelah berbulan-bulan terlantar di dalam harddisk, akhirnya saya lanjutkan juga. Berhubung bikin part ini lagi mood, tujuh belas halaman Microsoft Word nih, cukup panjang, kan? 🙂

Baiklah, sampai jumpa di ff {Soo-Hyun Piece} atau {Year of Us} selanjutnya!

Annyeong!

Regards,

Mya.

63 thoughts on “Year of Us {Part Two}

  1. Omona setelah menunggu sekian lama ff ini keluar juga akhirnya *ambil tisu* *nangis haru* *dikira anak pak prabu (?)* hohoho walaupun nunggunya penuh perjuangan tapi akhirnya ni ff yang keren abis ini publish juga *bakar petasan* *bakar ban* cieciecie soojung sama jonghyunie baikan nih ye ciecie :p kok aku gak tau pacarnya minho ya? ._. *emangsiapaelopengentauaja* yasudahlah, semoga lanjutannya cepet deh ya ^^

    • Iya, akhirnya keluar juga. Maaf ya nunggu lama ;__;
      Hahaha, oke, mohon ditunggu ya. Semoga enggak selama part ini publishnya.

      Terima kasih, Kei!

  2. Akhirnya kluar juga…
    Jonghyun-Soojung udah ga kaku lagi.. Yeay~ ƪƪ’▿’) (‘▿’ʃʃ ƪƪ’▿’) (‘▿’ʃʃ la la la

    Mr.keroro terlalu ambisius sampe kclakaan ckckkck…
    Ditunggu atuh part slanjutnya~
    🙂

    • Iya, akhirnya keluar jugaaa *nangis*
      Si Minho mah tetep aja ambisius sekalipun jatuh dari tebing juga hahaha
      Oke, makasih banyak ya 🙂

  3. “Well, I’m the almighty after all. Semua masalah tuntas dalam tanganku.” » Ini part paling favorit disini 😀

    Bagus,sukaa banget!!

    Ayo mya semangat buat ngerjain kelajutan Y.O.U (ง ˘͡ -˘͡)ง

  4. Yaiy! Akhirnya keluar juga part duanya~ yuhuuuu~
    Aaaah.. Kembali lagi mengenang masa masa key yang botak sebelah ._____.
    Key keren nih. Melancarkan jalan jjong sama soojung. Hyahaha frontal abissss.
    Ciyeee jjong udah mulai larang-larang nih yeee. Hihiw
    suka pas bagian taemin nendang kaki jonghyun kak! *eh

    • Yay! Akhirnya keluar juga yaaa 🙂
      Pas nulis Y.O.U sih aku selalu mengenang jaman-jaman rambut Key botak sebelah. Sumpah aneh banget.
      Iya nih Jjong ciee udah main larang-larang aja sama Soo Jung? *poke Jonghyun

      Makasih sudah mampir, Kei 🙂

  5. hahaha aku kira ff ini gak ada kelanjutannya *plakk
    Aku maasih rada bingung kalo part part awal.
    Tapi seengganya mereka uda baikkan..huray!
    Aku tunggu ya kelanjutannya 😀 😀

    • Ada kelanjutannya kok, tenang sajaaa 😀
      Wah masih bingung? Bagian mana nih yang bingung? Yah pokoknya baca aja deh ya sampai part akhir, semoga nanti enggak bingung lagi ke depannya.

      Oke, makasih banget ya!

  6. uwaaa. myaa, aku udah nunggu ini dr minggu lalu, paraaah.
    tunggu, commentnya mulai dr paling belakang dlu yaa? untuk teaser part depan, ada nama Byung hee? itu siapa? tokoh baru kah? mendadak merasa familiar dengan Byung hee di Shut up! *abaikan
    paling suka kalimatnya key yg sombong itu, haha. He’s right beause he’s almighty *fly

    oalah, jd mereka kaku gra2 itu toh. Berharap aja di part depan mereka mulai jujur sama perasaan masing2. aneh aja mikirnya dua2nya sadar sama perasaan masing2, tapi pura2 gak tau kalau sama2 suka.
    daebaak! ttp ditunggu yg selanjutnyaa 🙂

    • Wah eonnieee maaf ya sudah lama menunggu ;____;
      Byung Hee itu… ada deh. Liat aja di part selanjutnya. Pasti eonnie tau kok dia siapa 🙂
      Key memang selalu sombong, dan saya suka dia gara-gara itu :*

      Yesss, mereka kaku gara-gara masa lalu. Tentang hubungan mereka yang ga jelas itu… Sebenarnya itu ternspirasi dari kisah nyata *terus?*
      Mari kita lihat part part selanjutnya saja ya eonn biar jelas semuanya :))

      Oke sip. Makasih banyak ya qL eonnieee!

  7. akhir’y publish jg….
    dah da penyelesaian masalah jonghyun-soo jung..
    spt’y da masalah baru, d’tunggu next part.. 🙂

    • Hihi, iya akhirnya publish juga 🙂
      Masalah baru? Masih banyak masalah yang bakal muncul di ff ini kok. Tenang sajaaa 🙂

      Oke, makasih banyaaak!

  8. myaaaaaaa~
    oke pertama aku cuma mau ngasih tau kalo aku mau komen panjang banget jadi jangan capek ya bacanya~

    oke, akhirnya ini ff muncul juga setelah emh entahlah kapan terakhir baca part 1 nya, udah lama bangeeet T.T ya wajarlah kamunya sibuk, tp sekarang udh agak free kan? So next partnya soon ya~

    trus itu akhirnya Soo-Hyun udah mau saling ngobrol, key emang almighty ya, setuju soal yang itu. Dan yah di ff ini kamu sukses membuat aku kembali mengingat masa masa sma ku, pas kelas 2 akhir dan 3 awal, pas heboh hebohnya ngomongin kambek shinee di kelas abis pulang sekolah, galauin cedera minho brg temen2ku yg lain, dan seriusan…. jadi kangen sma *yah kok curhat

    terus aku jg mau nanya deh mya, itu pas di studio Soo Jung ketemu Taem, dia blm rambut panjangkah? Soalnya reaksi soo gak heboh ky waktu liat rambut key. Dan pertanyaan terbesarku selama ini adalah.. Ini zaman lucifer kan? Zaman sebelum berita pacaran Jonghyun dan Sekyung kan? Dan disini sepertinya jjong suka sama soojung, lalu apakabarnya nasib soo saat nanti Jonghyun Sekyung pacaran? Ahh penasaran abis ini bakal gimana kelanjutannya, penasaran sama apa yg akan terjadi antara Jjong Soo dan Sekyung.. Penasaran apakah kamu mau bikin jjong sekyung fake juga ky junharanya orin atau gimana.. kk

    Udh mya segitu aja, sumpah ini panjang banget komennya. Aku lg ga bs on di kompi, like nya menyusul yah u.u semangat buat next chap dan snmptn nya!

    • Mute eonnieeeeeeee~ Iya tenang, aku enggak cape kok bacanya haha asyik malahan kalau nerima komen panjang begini nih 🙂
      Iya, sudah berapa bulan ya part satunya? Lama banget. Semoga part-part selanjutnya enggak selama itu deh. Diusahain rentang waktunya dua minggu.

      Sama eonn, aku kangen masa kelas 2 SMA. Aku kangen masa-masa di mana aku baru mulai suka sama SHINee pas November 2010, pas jaman SM The Ballad. Waktu pas aku lagi hobi teriak-teriak di kelas bareng yang lain ngomongin kegantengan Taemin dan rasa penyesalan ga nonton SHINee di Jakarta waktu itu. Kesel abis, kesel gara-gara telat suka sama SHINee-nya u.u

      Oke, soal Taem, sebenernya Soo Jung udah ngeliat rambut barunya Taem sebelumnya, jadi pas di studio itu aku gak ceritain rasa kagetnya Soo Jung sama model rambutnya Taem. Rentang waktu pas Key ngobrol sama Soo Jung dan yang di studio itu kurang lebih satu minggu, dan sebelum di studio itu Soo Jung udah liat Tae. Jadinya yaa gitu deh, soalnya kalau yang di studio itu aku fokus sama obrolan Soo-Hyun aja 🙂
      Naaaaah kalau Jonghyun-Sekyuuuung, lihat saja nanti! Cerita Y.O.U berinti di masalah ini kok sebenernya *spoiler* Jadi ditunggu aja yah eonn 🙂

      Oke, terima kasih banyaq eonn. Sukses buat kuliahnya juga yaaaa :*

  9. waaa asik hubungan soo ama jonghyun udah baik lagi
    terima kasih pada diva kita,keyy!!!
    aaaaa di ff ini minho uda pnya pacar :”
    dan ini yg minho cedera sampe dia pas comeback nyanyinya duduk?
    ditunggu kelanjutannyaaaa

    • Yaaay, uri diva Key! Neomu kamsa hamnidaaaa *peluk Key*
      Iyaa, di ff ini Minho udh punya pacar. Dan yes, yang di atas adalah cerita pas Minho nyanyi sambil duduk saat comeback Lucifer 🙂

      Siip, makasih ya!

    • Hahaha nama dia enggak bakal Key kalau bukan menjadi kunci/penaseihat dari segala masalah yang ada 🙂
      Sip, makasih banyaaak!

  10. wuaaah akhirnya nongol juga si jonghyun #eh :p
    aigooooo selangkah lebih maju #malahIklan akhirnya jonghyun sama soojung baikan juga 😀
    siapa byunghee? siapa? next paaaaarttt

    • Iya, akhirnya si Jjong nongol /slapped
      Byung Hee itu… tunggu di part selanjutnya ya 🙂 Pasti tau kok dia itu siapa.

      Sip, dilanjutiiiin!

  11. Kurang ni… Kurang panjang. Hahahahaha #reader ga tau diri.

    Ya ternyata masalahnya bs selesai cm dengan bicara gt? Ya elah… Kapan ni settingnya sekarang aja?

    • Kurang panjang? Oke, part selanjutnya aku panjangin!
      Semua masalah sebenernya bisa selesai dengan bicara baik-baik. Khusus Y.O.U, setting aku ambil pertengahan 2010. Dan {Soo-Hyun’s Piece} adalah setting sekarang.

      Makasih sudah mampir 🙂

  12. Hello Web Admin, I noticed that your On-Page SEO is is missing a few factors, for one you do not use all three H tags in your post, also I notice that you are not using bold or italics properly in your SEO optimization. On-Page SEO means more now than ever since the new Google update: Panda. No longer are backlinks and simply pinging or sending out a RSS feed the key to getting Google PageRank or Alexa Rankings, You now NEED On-Page SEO. So what is good On-Page SEO?First your keyword must appear in the title.Then it must appear in the URL.You have to optimize your keyword and make sure that it has a nice keyword density of 3-5% in your article with relevant LSI (Latent Semantic Indexing). Then you should spread all H1,H2,H3 tags in your article.Your Keyword should appear in your first paragraph and in the last sentence of the page. You should have relevant usage of Bold and italics of your keyword.There should be one internal link to a page on your blog and you should have one image with an alt tag that has your keyword….wait there’s even more Now what if i told you there was a simple WordPress plugin that does all the On-Page SEO, and automatically for you? That’s right AUTOMATICALLY, just watch this 4minute video for more information at. WordPress Seo Plugin

  13. sekian lama menanti akhirnya muncul juga kekeke
    gyaa akhirnya ya selesai deh masalahnya, tapi masalah hatinya belum tuh kayaknya wkakaka

    teasernya bikin penasaran. .
    lanjutannya jangan lama-lama yaa

    fighting^^

    • Hahahaa akhirnya muncul juga ya 🙂
      Masalah hati? Aduh kayaknya mereka mah ga bakal pernah selesai soal masalah itu mah -___-

      Sip, part tiga sudah dalam pengerjaan! Makasih yaaa 🙂

  14. Very nice post. I just stumbled upon your blog and wanted to say that I have truly enjoyed surfing around your blog posts. In any case I will be subscribing to your feed and I hope you write again very soon!
    I like the helpful info you provide in your articles. I will bookmark your blog and check again here frequently. I’m quite certain I will learn many new stuff right here! Best of luck for the next!

  15. ah akhirnya ini ep ep nongol jugaaa~ *nyalainpetasanbarengonyu*
    cie cie soojung jonghyun baikan nih cie mana itu jjongnya sok ngelarang ngelarang gitu ga ngebolehin soojung minum kopi jonghyun perhatian banget yaaa lope lope lah sama ini bocah~ /digeplak onew/
    terus ntar part selanjutnya bakalan ada banyak cerita minong-younji ya kak?
    uhuhuhu mau tau gimana hubungan rumah tangga (?) mereka apa separah kyunara kah (?) /lah kok jadi nyambung ke kyunara/ /plak/ /oke abaikan ini/
    key!! serius disini dia keren ya aaaaa almighty melafyuuuu /digeplak onew lagi/
    dan taemin? as usual lah dasar bocah polos heuuuu jadi pengen nabok ;~~; /ditabok taemints/
    onyu? ah~ dia dikit ya partnya disini huhuhu banyakin lagi dong ya kak yayaya u___u /banyak maunya/ /diltendang ke afrika/
    ga sabar tunggu part tigaaaaa paiting ya kakak! \(^o^)/

    • Iyaa akhirnya bisa publish juga nih yang part dua 🙂
      Di part selanjutnya bakal nyelip sedikit Minho-Yeon Ji. Hubungan rumah tangga mereka… Ya begitulah. Sesama anak keras kepala yang gamau kalah.
      Key mah selalu keren kok, tenang ajaaa ;))
      Part-nya Onew, ya? Hmm tenang, di Y.O.U semua member dapet peran kok. Aku usahain diperbanyak ya part-nya Onew 🙂

      Okee, makasih banyak diraa!

      • ah wondering itu pairing minong yeonji yg sama sama keras kepala kayak gimana ugh ga ngebayangin kalo misalnya dia jadi epil secara flaming charismaaaa *u*
        dan kibum, dia itu……..ajasdkkldhjhjkasd bangetlah ga bisa komentar apa apa kalo dia mah ;A;
        alhamdulillah partnya onyu ntar dibanyakin kiwkiw oldman numpang ngeksis cie;3
        okeeeee kak mya paiting!!! syaini paiting!! onyu paiting!! (?) 😀

  16. Hello Web Admin, I noticed that your On-Page SEO is is missing a few factors, for one you do not use all three H tags in your post, also I notice that you are not using bold or italics properly in your SEO optimization. On-Page SEO means more now than ever since the new Google update: Panda. No longer are backlinks and simply pinging or sending out a RSS feed the key to getting Google PageRank or Alexa Rankings, You now NEED On-Page SEO. So what is good On-Page SEO?First your keyword must appear in the title.Then it must appear in the URL.You have to optimize your keyword and make sure that it has a nice keyword density of 3-5% in your article with relevant LSI (Latent Semantic Indexing). Then you should spread all H1,H2,H3 tags in your article.Your Keyword should appear in your first paragraph and in the last sentence of the page. You should have relevant usage of Bold and italics of your keyword.There should be one internal link to a page on your blog and you should have one image with an alt tag that has your keyword….wait there’s even more Now what if i told you there was a simple WordPress plugin that does all the On-Page SEO, and automatically for you? That’s right AUTOMATICALLY, just watch this 4minute video for more information at. WordPress Seo Plugin

    • uwaaah! akhirnya baru bisa komen sekarang ;___;
      mian ya ya eonni >.< /lempar jonghyun

      aigoo. emang ya waktu pertama liat key era lucifer aku juga mikir dia itu udah gila xD
      abisnya rambut botak setengah gitu -___- ckckck
      si key ngomong emang dalem ye tapi bikin si soojung sama jonghyun jadi baikan lagi sih,
      entah kenapa saya lebih suka moment sookey nya .___. /eh

      eeiits. itu si flaming charisma kenapa ? /garuk" kepala
      oke deh saya tunggu YOU berikutnya~ /kabur sama 2yeol xD

  17. Coment2~
    Mya, Bisscottinya enak bgt itu.. :9 *abaikan*
    Bingung coment apa sh, udh sreg banget ama YOU part ini, singkat tapi dalem dan ngena banget.. ^^
    Keybumma yg frontal, Mino yg msh stay cool, Taem2 yg childish, Jjong yg ternyata kamu gambarin se-cool itu disni.. aihhh.. aihhh… suka banget! *onew: gue? gue?* *lempar ayam*

    Ini SooHyun story kn ya? Tapi qu lbh suka SooKey momentnya. wkwkwk..
    Tapi ya.. t2p semangat deh buat hub ama Jjong! percaya ato ga, gara2 baca ini jiwa shawolku kembali loh! *tabur kembang*
    Next jangan lama2 ya… t2p pertahanin cara nulis dengan pendeskripsian detail itu, gue suka! XD
    aduh… jdi nge-fans kan gw sama lo gara2 FF ini (gara2 part 2 ini XP)

    Keybumma, saranghae!! (?)

    • Mau biscottinya rin? Nih aku kasih *lempar biscotti sama Baekhyun*
      Wah masa sih ngena? Hahaha terima kasih banyakk loh ya!
      Duh Onew-nya jangan disingkirkan gitu dong, nanti dia banyak berperan juga kok di sini :3

      Sama, aku juga lebih suka Soo-Key di sini /slapped. Ini efek gara-gara nonton variety show dan gila Key-nya parah abis di situ. Otomatis jajaran bias SHINee saya agak hancur gara-gara dia XD
      Ciee yang jiwa shawolnya balik. Jangan rebut Taemin dari gue ya rin, awas loh ya entar abang Junhyung saya bakar *dirajam Orin*
      Siplah insyaAllah gue pertahanin, doain aja mood gue selalu bagus buat nulis kelanjutan ini FF 🙂 Sama, gue juga ngefans sama kamuuuuuuuuuuuuuuu!!

      Makasih sudah komen ya rinnnn cup cup muah :*

  18. Myaaaa! Mian baru smpet komenn! Telat banget, ya? T_T
    Tapi sumpah, moment SooKeynya bikin gemes abis! Jadiin mereka berdua HTSan aja ga bisa ya? :3 *ditabokjong* tapi sumpah deh, lucu banget itu mereka berdua. Ngebayangin Key yang ikut repot mikirin masalah orang itu..sesuatu banget. Haha

    As usual, sukaaaaa banget ama gaya cerita kamu yang deskriptif abis! Bener-bener bisa bikin siapapun yang baca ikut ngebayangin setting tempatnya :3 keep up the good work, mya! ^^

    Trus, setuju banget sama apa yang dibilang Key. Konsep Taemin pas lucifer itu..apabanget,deh -_- untungnya jjong ga macem-macem ya. Kalo macem-macem bisa-bisa si jungie ilfeel dluan 😐

    Minho..udah..ada..PACAR?! *galikuburan* aaaaa! Siapa itu, siapaaaa?! *garela* (;;;;______;;;;) oh ya, tentang byunghee, jangan bilang itu byunghee MBLAQ? G.O? ._. Nama aslinya kan Jung Byunghee? *asaltebak* apalagi si Byunghee kan vocalist, kali aja sempet kenal di pinggir jalan (?) Ama si soojung yang kebetulan konsen di dunia tarik suara juga kan? *randomnebak*

    Siapapun itu! Pokoknya, yeaaaay~ ini SooHyun bisa balikan lagi ke hubungannya yang semula! Ga canggung lagi~ -w- tinggal nunggu jadiannya deh :3 GERAK CEPAT, JONGHYUN OPPA! :3

    • Hello Icha-eonnn~ Enggak apa-apa telaat, yang penting mampir 🙂
      Iya ya Soo-Key nya lebih kerasa! Aku juga mikir “kalau Soo Jung selingkuh sama Key apa kabar ya nanti?”
      Tapi gajadi deh, nanti bakal kacau kalau ada konflik macam gitu di dalam SHINee -____-

      Hahaha, makasih banyak eonn 🙂 InsyaAllah aku pertahanin!

      Memang ya konsep Taemin itu rada rada kumahaa gitu di Lucifer. Tapi sebenernya aku PALING SUKA konsepnya Tae berambut panjang dan diikat pas jaman Lucifer loh! Kesannya gimanaaaa gitu, itulah yang bikin aku jatuh cinta sama dia *aihh unyu unyu*

      Yes. Minho. Sudah. Punya. Pacar. Namanya… Yeon Ji.
      Soal Byung Hee… Eonnie udah tau lah dia itu siapa XD

      Oke, sip sip siaaaap! Ditunggu part selanjutnya aja deh ya eonn!
      Fighting!

  19. Akhirnyaaa di post juga. Kekeke
    yeeah berkat key, akhirnya mereka baikan *prok prok*
    minho punya pacar toh. Hehe
    ditunggu lanjutannya =)

  20. onn saya baru nemu ff ini, maklum saya reader baru disini terusnya saya bingung deh ini udah part 2, part 1 mana? ** brb ubek2 blog ini
    abis sebelum ini ff yg castnyashinee kan nyeritain ttg kambek sherlock trus jd kesini trus saya bingung lagi ahaha
    ya udah komen tentang yg ini aja ya..
    wlw ga baca part 1nya aku ngeti kok tetep. heh bukan taemin main castnya malah si dino gapapa deh aku klo ff syaini siapa aja ayukkk (?)
    soojung ini HTS sama jjong ya? trus ini mau kambek lucifer berarti taemin rambutnya panjang dong? **taemin lagi
    bener bgt komen diatas ada yg bilang gimana nasib jjong sekyung, kan masanya setelah lucifer trus nanti soojung sama siapa? sama key aja!! Sookey!!!
    ditunggu deh next partnya on. **nyanyi2 lagu YOU.. you~~~ you~~~ you~~~~

    • Hellooo~ Selamat datang di Miracle Perfection yah 🙂
      Untuk SHINee, sebenernya FF aku itu terbagi dua. Yang satu adalah Y.O.U (Lucifer era) dan Soo-Hyun’s Piece (Setting sekarang). Khusus Y.O.U, ff ini lebih ditekankan ke flashback atau masa lalu Soo Jung dan kelima member SHINee. Semoga enggak bingung lagi ya 🙂

      Ini pasti yang komen fans-nya Taemin ya? Hahaha, sama dong, bias utama aku juga Taemin :))
      Yep, bisa dibilang Soo Jung dan Jonghyun HTS. Tapi mungkin aja hubungan mereka bakal lebih baik di waktu selanjutnya (atau bahkan lebih buruk, gatau ya XD).
      Masalah Soo-Key.. lihat saja nantI! Dan soal Jonghyun-Sekyung… lihat nanti juga!

      Oke, ditunggu yaaaa. Makasih sudah mampirrr 🙂

  21. aiyaa… mianhae bru komen stelah sekian lama ffny publish, *180degreebow

    yaaa~ perhatian sekali uri Jjongie, smpe ngelarang Jungie minum kopi.. tpi itu efek minum kopi buat org yg berdarah rendah apa si? Hehehee *ketawapolos

    suka sm ff Year Of Us yg ini,, Flash back sekalian baca ulang ff sbelumnya.. 😀 Jjang author!
    ‘L’ buat Jjong ke Soo, mksudnyaaa~? hehe *minjemsmirkKey

    btw, gomawo ffnya~^^

    • Haha engga apa-apa, Lun. Santai sajaa 🙂
      Efek minum kopi untuk orang berdarah rendah ya? Hmm temen aku ada tuh hobi banget minum kopi dan dia punya penyakit darah. Efeknya tuh jadi kayak sakit maag gitu, tapi lebih sakit katanya. Terus dia jadi cepet cape plus mukanya pucat banget. Kira-kira begitulah efeknya.

      ‘L’ buat Soo Jung maksudnya… Terserah kamu deh, aku gak nentuin artinya apaan kok haha /slapped

      Sip, sama samaaa 🙂 Makasih sudah mampir!

  22. Ayay akhirnya soo-hyun balikan jugaaaa 😀
    dan akhirnya…….. bisa baca year of us lagiii muehehe 😀
    nice part ff onnie^^

  23. Unnie, sekali lagi maafkan telat komen,kadaluwarsa._. Aku ini udah baca tapi pas pertama publish, maafkan u,u

    Mmm ternyata ga cuman Soo doang yang aneh liat keybum rambutnya gitu wkwk, aku jugaa huahaha
    Ciyee~jjong ngelarang soo minum kopi? Hm…sesuatu hm..
    akhirnya bisa ngomong ><

    asli deh itu Young Jin ganggu ah -,-

    Penasaran nextnya.. lanjut unnie! ^^9

    • Hihi enggak apa-apa kok. Santai sajaa 😉
      Iya tuh si Young Jin ganggu. Parah banget lah padahal mereka berdua lagi ngomong ck

      Oke, ditunggu yaa! Makasih sudah mau mampir ke sini 🙂

  24. kereeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
    alurnya bagus,terus pencitraannya jelas + detail…
    daebakk lah,
    pertama kali aku baca ff ini rada membosankan di awal *maaf oenni author *180° bow (?)
    soalnya flasback waktunya lumayan sangat lama,jadi otak ku rada lambat mmproses k’adaannya,rada lupa kjadian2.a soalnya (dasar elunya aja oon,hehe),
    oke buat author,semangat yaa..
    😀

  25. emng dulu pas dream team minho pernah kecelakaan? wehehe soalnya kata author di last part klo ff ini bakal mengulik sedikit kisah ttg masa lalu *eh wehehe just waited for next part thor 🙂

Leave a reply to mya Cancel reply