-Contest Fiction- It’s Just You

Original Fanfiction By : Ara (@GaemsGyu)

Don’t Forget to leave a comment~

Ur words are precious for us as the author of this story 🙂

***

FF yg dikirim di saat detik-detik terakhir LOL

Soal Lee Hyunjin, karena gak dibikin profile soal Lee Hyunjin makanya author bikin sendiri.

Lee Hyunjin sebagai kekasih Nara sebelum Kyuhyun (bisa dikatakan sekarang adalah mantan), yang pergi ke Amerika. Dan itu juga yang jadi sebab mereka putus.

Jadi author mengansumsikan kalo si Hyunjin ini masih ada rasa. Kekekeke

Thanks To : @ShinsFriend @AllRiseSilvers @Phie0918 @tyaskangin , Nez, Yaz, Suju Shadow dan semua yg udah ngebantuin doa =p

just enjoy the story~

***

“Besok pertunjukan drama musikalmu yang terakhir?”

“Hmm..”

Hening. Di lain tempat, keduanya sama-sama sibuk di pikiran masing-masing.

“Kau akan datang?” tanya Kyuhyun.

“Ke drama musikalmu?”

“Bukan, ke rumah sakit, tentu saja drama musikal Kwan Nara Sayang.. Tapi sepertinya kau juga harus mampir ke rumah sakit untuk memeriksakan ingatanmu.”

“Yak! Ingatanku masih sangat baik!”

“Siapa tahu kau memerlukannya, sebentar lagi kan ujian akhir. Aku tidak ingin itu gagal hanya karena kau….lupa? Apalagi melupakan semua yang sudah aku ajarkan”

“Oh tenang saja Cho Kyuhyun yang Tampan, setidaknya di dalam otakku masih sanggup memuat cukup banyak tempat untuk para idol baru.”

Nara mengulum senyum membayangkan ekspresi Kyuhyun yang sangat disayangkan tidak bisa ia lihat.

Helaan napas panjang Kyuhyun terdengar, seolah melepaskan beban berat yang ia rasakan.

“Terserah kau saja, tapi aku hanya ingin kau lulus dengan nilai baik dan tidak mengecewakan orang tuamu.”

Nara termenung mendengar jawaban yang dilontarkan kekasihnya itu, sama sekali di luar dugaannya.

Ia mengira namja itu akan mengomel tentang betapa pentingnya ujiannya saat ini, dan akan menyuruhnya menghapus memori tidak penting, seperti idol-idol dan bla bla bla.

“Kau kenapa?” tanya Nara

Lagi-lagi terdengar helaan napas.

“Gwaenchana.” jawab Kyuhyun singkat.

Nara sebetulnya tahu apa yang sedang dirasakan namja itu. Lelah dan muak akan segala aktivitas padatnya yang seolah tidak pernah usai. Nara sendiri pernah berpikir, menebak lebih tepatnya, jika Kyuhyun beranggapan bahwa bergabung dengan Super Junior adalah kesalahan terbesarnya. Namun ia tidak pernah berani mengutarakan kepada Kyuhyun. Bukan karena takut jika asumsinya itu benar, namun ia lebih takut jika asumsinya itu lebih menguatkan asumsi Kyuhyun yang mungkin bisa saja lebih parah dari asumsinya itu.

Nara ingin Kyuhyun bercerita kepadanya, agar ia bisa melepaskan penatnya.

Namun ia tahu, Kyuhyun bukanlah orang yang suka mengeluh, bahkan mungkin kepada keluarganya sendiri.

Kyuhyun, ia yakin, lebih suka melarikan dirinya dari segala kepenatan dengan bermain game.

“Kau sudah makan?” tanya Nara kemudian.

“Hmm, sedikit. Kau?”

“Sedikit? Omona Cho Kyuhyun yang Tampan.. Berapa kali aku bilang padamu kalau kau harus makan dengan benar dan teratur?”

Kyuhyun tertawa kecil.

“Yak! Yak! Yak! Kenapa kau malah tertawa?”

“Hmmphh.. Aniyo.. Aku hanya.. Yah.. Aku ternyata merindukan omelanmu. Oh aku harus pergi sekarang, jangan lupa belajar.”

“Yak! Kau..”

Tut tut tut (-____________-)

Nara mendesah.

“Aku juga rindu sindiranmu.” gumamnya lirih.

Sudah lama ia tidak bertemu dengan Kyuhyun, entahlah ia tidak bisa mengingat dengan jelas berapa lama.

Nara mendengus.

“Sepertinya memang aku harus ke rumah sakit, karena bahkan aku tidak ingat kapan terakhir kali bertemu dengannya.”

Matanya tiba-tiba memanas, di sudut matanya berkumpul titik-titik air.

“Tidak! Tidak! Kwan Nara kau harus belajar, kau tahu besok ada try out ujian akhir kan? Hwaiting!” ujarnya yang lebih ditujukan pada dirinya sendiri.

Nara kembali mengambil buku latihannya dan pensil mekaniknya, berusaha memfokuskan pikiran pada hal yang lebih penting walau sesekali pikirannya kembali melayang pada namja yang sangat disayanginya itu.

***

8 April 2011

Nara terbangun dengan peluh yang menetes deras dan napas terengah-engah. Sejenak kemudian baru ia tersadar bahwa ia mengalami mimpi buruk. Ia menoleh, melihat jam beker yang ia letakkan di meja sebelah tempat tidurnya.

Masih pukul 5 pagi.

Nara kembali berbaring, mencoba memejamkan matanya, namun gagal. Benaknya masih dipenuhi mimpi buruk yang telah membangunkannya.

Ia bermimpi tentang orang yang dikasihinya, dan insiden yang hampir merenggut nyawanya beberapa tahun lalu.

“Hanya mimpi Kwan Nara… Jangan berlebihan.” gumamnya, namun hatinya berkata lain.

Ia mengambil ponselnya, menekan beberapa deret angka yang sudah dihafalnya, hampir ditekannya tombol dial jika tidak mengingat ini masih dini hari.

“Mungkin dia sekarang sedang bersiap-siap latihan terakhir, jika tidak sedang masih tidur. Kalau aku membangunkannya hanya karena mimpi buruk, aku yakin itu akan jadi bahan sindiran untukku selama setahun ke depan. Hmm.. Fine, aku baik-baik saja.”

Karena matanya tidak bisa diajak berkompromi lagi untuk kembali tidur, jadi sekarang ia memilih untuk bangun, pergi ke dapur, membuat segelas minuman hangat, dan kembali menekuni soal-soal latihannya.

***

Nara mengerjakan soal-soal try-outnya dengan setengah hati. Perasaannya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres, dan itu menyangkut pada namja chingunya, Cho Kyuhyun.

Ia meletakkan pensilnya, masih ada setengah soal yang belum ia kerjakan, padahal waktu tinggal setengah jam lagi.

“Kwan Nara, kau tidak bisa seperti ini.” bisiknya pada diri sendiri.

Ia memejamkan matanya, membayangkan wajah Kyuhyun yang tersenyum sinis kepadanya dan berkata,

“Hanya karena mimpi buruk nilaimu turun? Ckckck tidak kusangka aku mempunyai kekasih yang sangat menyedihkan”

Nara membuka matanya, sinar matanya menyala seolah ada bara api di dalamnya.

Ia tidak ingin disindir lagi. Ia tidak ingin membuat malu dirinya sendiri, dan juga Cho Kyuhyun.

Maka sekarang ia kembali mengambil pensilnya dan mengerjakan sisa soalnya dengan konsentrasi penuh.

***

“Huaaaahhhhhh akhirnya selesai juga…” ujar Soohyun.

Nara tidak merespon, ia sedang membuka twitternya untuk mengetahui berita terbaru.

Sedikit terkejut ia mendapati update terbaru dari orang yang sedari pagi mengganggu pikiran dan konsentrasinya.

GaemGyu 미안합니다.. 미안해요

via Twitter for iPhone

‘Kenapa dengan orang ini? Apa maksudnya meminta maaf?’ tanya Nara dalam hatinya.

“Hei Nara-ya.. Kau sudah dengar kalau Hyun…”

Ribut-ribut yang terjadi di luar kelas berhasil merintangi Soohyun untuk melanjutkan kalimatnya.

“Ada apa sih di luar ribut-ribut..” gumam Nara kesal.

Dan tertangkaplah oleh indera pendengarannya tentang berita yang ia takutkan.

“Sudah dengar,” ujar seorang siswi yang kelasnya di sebelah Nara.

Soohyun dan Nara berpandangan, keduanya diam untuk mendengarkan lanjutan kalimat gadis itu.

“Kyuhyun-oppa kecelakaan! Tadi pagi sewaktu dia…”

Telinga Nara tidak lagi mendengar apa yang dikatakan gadis itu, seluruh inderanya mati, menyambut kabar yang baru saja ia dengar.

Guncangan dari Soohyun berhasil menyadarkannya.

“Yak Kwan Nara! Kau ini kenapa tiba-tiba terdiam? Kau tidak kerasukan atau… Yak! Yak! Yak! Kau mau kemana? Kita masih ada pelajaran setelah ini!”

Ekspresi Soohyun menunjukkan keheranan yang amat sangat melihat Nara terburu-buru membereskan peralatan sekolahnya.

“Pulang, bilang pada seongsaenim kalau aku sedang tidak enak badan, oke?”

“Hajiman.. Yak! Lalu aku harus cerita pada siapa? Hei aku kan mau dengar pendapatmu soal Kyuhyun-oppa!!!” teriak Soohyun ketika Nara berlari keluar kelas.

Nara tidak mengacuhkannya, pikirannya hanya terfokus pada satu hal, kondisi Cho Kyuhyun.

Nara sangat kalut, mimpi buruknya seolah sebagai pertanda.

Ia tidak ingin kehilangannya, tidak setelah ia kehilangan sekian orang.

“Kwan Nara?” panggil seseorang.

Itu suara yang Nara kenal, namun sudah lama ia tidak mendengarnya.

Nara menoleh, mendapati seorang namja yang sangat ia kenal walaupun kini warna rambutnya telah berubah.

“Lee Hyunjin?” tanya Nara lirih seolah tidak percaya.

Ya, Hyunjin adalah kekasihnya yang pertama, yang dua tahun lalu meninggalkannya ke luar negeri untuk mengejar mimpinya sendiri, dan kini sedang berdiri di hadapannya.

“Aku baru saja mau masuk ke dalam untuk mencarimu, bagaimana kabarmu?” tanya Hyunjin sambil tersenyum, senyum yang dulu sering mencairkan hati dingin Nara.

“A..Aku.. baik.. Yah kau tahu “baik”nya seorang siswi kelas tiga yang akan menghadapi ujian akhir.”

Hyunjin tertawa kecil.

“Kau tidak berubah. Cara bicaramu itu.” Ujar Hyunjin.

Nara tersenyum kecil.

“Kau kenapa di sini? Bukannya kau juga akan menghadapi ujian akhir?” tanya Nara.

“Ckckck.. Aku sekarang sudah jadi mahasiswa.. Belum sih tapi setidaknya aku sudah diterima di sebuah universitas. Kau tahu, sistem pendidikan di sana lebih cepat daripada di sini. Tapi yah dengan otak jeniusku..”

Nara mendengus.

“Kau tidak berubah, tingkat percaya diri yang, bisa aku katakan, overdosis. Kau bisa mati karenanya.”

Hyunjin tersenyum lebar.

Nara menggelengkan kepalanya.

Ya, ia tidak tahu apakah suatu kebetulan atau apa tetapi ternyata Hyunjin dan Kyuhyun mempunyai persamaan, kenarsisan yang overdosis.

Tiba-tiba Nara terpaku karena satu kata, Kyuhyun.

“Hyunjin-ssi aku harus pergi, sampai ketemu lagi.” Ujarnya dan ia segera berlalu namun Hyunjin mencekal tangannya.

“Kau mau kemana? Kenapa sepertinya buru-buru sekali? Mau aku antar?” tanya Hyunjin heran karena Nara memanggilnya dengan –ssi.

Nara melepaskan tangan Hyunjin dan menggeleng.

“Gamsa hamnida, tapi tidak usah.”

Nara menyetop taksi dengan tergesa dan kemudian baru ia sadar, ia sendiri tidak tahu kemana ia akan pergi.

Nara menepuk dahinya.

“Aish jinjja… Kwan Nara neo baboya! Kemana mereka membawanya?” tanyanya pada sendiri.

Terlintas di benaknya Hyundai Asan Hospital*anggap saja begitu, author udah stres (._______.)*

Nara segera mengutarakan tujuannya pada sopir taksi.

Benar dugaannya jika Kyuhyun dibawa ke sana, karena di depan rumah sakit itu banyak kerumunan orang, yang ia duga pastilah mereka ELF.

Nara mendesah.

“Bagaimana caraku masuk dengan kerumunan seperti ini..”

Ia mencari jalan memutar, sampai kemudian dering ponsel menyadarkannya.

Nara bergegas mengambil ponsel dari saku tasnya.

Master of Evil calling..

Nara tertawa kecil, sebegitu kalutnya kah dia sampai melupakan fakta bahwa sekarang sudah ada teknologi canggih bernama telepon genggam?

“Hmm? Mwoya?” tanya Nara datar, ia tidak ingin Kyuhyun tahu bahwa dia khawatir, tidak, dia bahkan sangat sangat khawatir.

“Emm.. Sekolahmu sudah selesai?” tanya Kyuhyun.

Dari suaranya, Nara tahu setidaknya tidak ada luka parah yang didapat Kyuhyun sehingga sekarang ia bisa menelepon Nara.

Refleks, Nara menghembuskan napas lega.

“Belum, ada apa?” tanya Nara lagi.

“Aku hanya mau mengabarimu, kalau nanti kau mendengar suatu berita yang berkaitan denganku, kau tahu aku baik-baik saja jadi kau tidak perlu cemas.”

Nara mendengus.

“Kau kira aku mau capek-capek mencemaskanmu?”

Lagi-lagi itu tindakan dan ucapan refleksnya.

Padahal sebenarnya ia ingin bertanya, bagaimana kabarnya, apa ia terluka? Parahkah lukanya? Dimana dia sekarang? Apa yang dia lakukan?

Kyuhyun ikut mendengus.

“Ya sudah, aku rugi telah berharap kau mencemaskanku.” ujar Kyuhyun.

“Eh Cho Kyuhyun.” Panggil Nara terburu-buru sebelum Kyuhyun memutuskan teleponnya.

“Hm?”

Nara menghela napas.

“Mianhae..” gumamnya.

“Mwo? Kau bilang apa? Mianhae? Wae? Kau sudah sadar kalau ternyata kesala..”

“Mianhae atas semuanya.” potong Nara lalu memutuskan teleponnya.

Kyuhyun memandangi ponselnya sambil tersenyum.

“Maknae sudah gila.” Gumam Yesung pada Ryeowook yang disambut dengan lemparan sandal oleh Kyuhyun yang tepat mengenai muka Yesung (.__.)

“KYUHYUNNIE!!!”

***

Dering ponsel Nara berbunyi, menandakan ada panggilan masuk.

“Yeoboseoyo?”

“Nara-ya, kau tidak ada kegiatan lagi kan? Aku sekarang sedang menunggumu, datanglah ke tempat biasa kita janji dalam waktu 30 menit. Tidak ada toleransi.”

Nara baru membuka mulutnya untuk menolak, namun Soohyun sudah menutup teleponnya.

“Aiiish jinja~!” desah Nara kesal, sahabatnya itu terkadang sangat menyebalkan seperti sekarang, memaksanya pergi di hari liburnya yang tenang.

Aku tidak mau pergi

Sms nara ke Soohyun.

oh~ jebal Yang Mulia Kwan Nara,aku ingin melihat K.R.Y MV recording hari ini dan aku ingin KAU menemaniku.kau sahabatku yang paling baik kan?

Nara tau ada nada ancaman dipesan tersebut walaupun banyak kata yang seolah memuji-muji dirinya.

Sambil mengucapkan kata-kata sumpah serapah Nara mengganti bajunya.

***

“Tunggu disini,aku ingin membeli minuman untuk kita. Awas jangan beranjak kemanapun! Aku tidak mau kehilangan tempat strategis untuk melihat Kyuhyun-oppa.”

Nara memutar bola matanya sebagai jawaban.ia memandang ke sekeliling, banyak sekali ELF yang datang.

Nara tidak yakin kondisi Kyuhyun pasca kecelakaan kemarin sudah cukup kuat untuk syuting hari ini. Tapi ia lebih tidak yakin kalau Kyuhyun tidak datang.

Matanya sempat menangkap siluet Yesung dan Ryeowook, namun tidak ada tanda-tanda kehadiran Sang Evil Maknae.

”Apa dia terluka parah?”tanyanya pelan.

Ia menepis pikiran itu kalau Kyuhyun terluka parah, SM Entertainment pasti akan mengundur acara recording ini.

“Hei! Aku tidak menyangka bias bertemu disini, Nona Kwan.”ujar sebuah suara.

Nara menoleh dan mendapati seseorang namja jangkung yang dikenalnya.

“Lee Hyunjin? Kau… Kenapa bisa ada disini?”

Hyunjin tersenyum lebar.

“Untuk bertemu denganmu?”

Nara memutar bola matanya.

“Neo..”

Histeria fans mengalihkan perhatian Nara, ia mencari-cari dimana sumber histeria tersebut. Ternyata fans-fans itu berteriak karena seorang Cho Kyuhyun, yang memang ia tunggu, sudah datang.

Dilihat sekilas, Kyuhyun seperti tidak mengalami cedera serius, hanya saja gaya jalannya terlihat sedikit pincang. Dari berita yang ia dapat, Kyuhyun hanya mengalami memar, mungkin itu yang menyebabkan jalannya menjadi pincang.

Nara menghela napas lega, tidak sadar bahwa Hyunjin terus memperhatikan tingkah lakunya. Hyunjin menengadahkan kepalanya, tersenyum miris pada dirinya sendiri.

“Eh? Lee Hyunjin?”

Soohyun menatap Hyunjin heran yang dibalas dengan senyuman oleh Hyunjin.

“Annyeong Soohyun-ah, kau tidak berubah.”

Soohyun tersenyum.

“Hei Soohyun, kau tidak sadar ya dia sudah meledekmu? Dia bilang kau tidak berubah, artinya kau tidak bertambah cantik atau mungkin kau masih sama kekanak-kanakannya dengan 2 tahun yang lalu.”ujar Nara.

“YA! Neo..Kwan Nara! Kemari kau!”

Nara tertawa, bersembunyi dibalik punggung Hyunjin untuk menghindari cakaran Soohyun.

Sepasang mata elang menatap ke arah mereka dengan tajam, aura di sekelilingnya berubah menjadi sangat kelam dan berbahaya. Seolah ingin mencabik-cabik tubuh seseorang.

“Kyuhyunie, kau melihat apa? Kita karus recording sekarang..palli..” ujar Ryeowook lalu menggandeng Kyuhyun menaiki stage.

Kyuhyun tidak menjawab, tapi ia mengalihkan pandangannya. Otaknya sibuk berpikir, bagaimana cara menghakimi gadis itu. Sampai kemudian teriakan fans yang mengelu-elukan namanya menyadarkannya untuk kembali bersikap professional. Ia melempar senyum pada fans yang membuat mereka berteriak semakin histeris.

Kau berhutang penjelasan padaku,Kwan Nara sayang

***

***

“Kau tahu, kukira Hyunjin masih menyukaimu.” Ujar Soohyun di telepon pada malam harinya.

“Tidak lucu.” Jawab Nara malas-malasan.

“Aku serius, aku lebih peka daripada kau. Dan tatapannya ketika menatapmu masih sama seperti 2 tahun yang lalu.”

“Kau mengada-ada. Dia saja bilang padaku kalau dia sudah mempunyai kekasih di Amerika.” Ujar Nara kesal.

Soohyun mengabaikannya dan justru bertanya,

“Kalau dia memintamu kembali padanya, apa kau akan menerimanya?”

Nara tercekat.

Hyunjin adalah salah satu orang dari sedikit orang yang berhasil sedikit mencairkan hatinya.

“Aku…..kau lupa aku sudah mempunyai Joongki? Bagaimanapun dia adalah kekasihku.”

Soohyun tertawa.

“Jujur saja, aku lebih suka kau dengan Hyunjin daripada dengan manusia yang tidak jelas bernama Joongki ini. Kau bahkan tidak pernah mengenalkanku padanya.”

Nara sedang mencari alasan ketika terdengar sebuah bunyi menandakan ada ada pesan masuk.

“Eh ada telepon masuk! Mungkin dari orangtuaku. Sudah ya.” Tutup Nara berbohong.

Nara mendecak kesal, terkadang ia merasa kewalahan dengan tuduhan-tuduhan atau tebakan-tebakan Soohyun.

From: Master of Evil

sepertinya kau bersenang-senang hari ini,sementara kekasihmu sedang terluka.

Dahi Nara berkerut membaca pesan dari Kyuhyun.

“Kenapa lagi orang ini?” gumamnya heran.

Nara memilih untuk mengabaikannya.

Tak lama kemudian kembali ada pesan masuk.

From:Master of Evil

kau terlalu sibuk dengan kekasih barumu sampai-sampai tidak membalas smsku, Kwan Nara sayang?

Nara mendecak kesal dan langsung menekan tombol dial pada nomor Kyuhyun.

”Apa maksudmu?” tanyanya langsung setelah telepon diangkat.

Terjadi jeda sejenak sampai kemudian terdengar suara berat Kyuhyun.

“Mwo?”

“Jangan bertele-tele, aku tidak mengerti maksud smsmu.”

Kyuhyun tertawa sinis.

“Lain kali, jika aku boleh menyarankan, kalau ingin berkencan dengan selingkuhanmu, Kwan Nara sayang, jangan lakukan itu tepat dibawah hidungku. Lakukan tanpa sepengetahuanku.”

“Selingkuhan?! Jangan bicara sembarangan!”

Hening lagi.

“Namja itu tampan juga, walaupun aku masih jauh lebih tampan.”

“Aku benar-benar tidak mengerti, namja siapa?”

“Namja yang hari ini kau ajak berkencan ditempat syuting MV. Kalau kau ingin meminta pu…”

“YA! YA! BUKANKAH AKU SUDAH PERNAH BILANG PADAMU JANGAN PERNAH UCAPKAN LIMA HURUF TABU ITU?!”

Kyuhyun tidak menjawab.

Nara menghela napas

“Namja itu….”

“Aku harus pergi.” Potong Kyuhyun langsung menutup teleponnya.

“Aishhh jinja!!!!”

Nara membanting ponselnya ke ranjang. Tapi sedetik kemudian diambilnya lagi. Diketikkannya kalimat-kalimat penjelasan, namun dihapusnya lagi.

“Terserah kau sajalah Cho Kyuhyun yang tampan.”

***

Nara menimang-nimang ponselnya dengan bimbang. Sudah dua hari Kyuhyun tidak menghubunginya, sms saja tidak. Ia mencoba mengabaikannya sebelumnya, tapi lama-kelamaan ia merasa tidak tenang. Ia tahu, walaupun bukan kesalahannya tapi kemungkinan Kyuhyun marah adalah karena dirinya.

Nara membulatkan tekadnya untuk menelepon Kyuhyun.

Tidak diangkat.

Ia mencoba lagi beberapa kali, tapi hasilnya tetap saja sama.

Sedikit gondok Nara mengirimkan pesan yang berisi penjelasan tentang Hyunjin.

From: Master of Evil

Terserah. Aku akan tinggal di Taiwan dalam waktu yang lama. Selamat bersenang-senang dengan Lee Hyunjin

Nara menelepon Kyuhyun langsung setelah ia membaca balasan dari Kyuhyun.

Tidak aktif.

Ia mencoba menelepon lagi, tapi tetap sama saja, tidak aktif.

Dugaannya, sekarang Cho Kyuhyun sedang dalam perjalanan menuju Taiwan.

Nara menatap keluar jendela.

Haruskah begini? Ia dan Kyuhyun sudah lama tidak betemu, dan kini Kyuhyun akan pergi dalam waktu yang lama. Haruskah mereka berpisah dengan cara seperti ini?

Tidak!

Nara bergegas mengemasi barang-barang yang mungkin ia butuhkan. Berbekal sebuah tas ransel besar, uang seratus ribu won dan nekat, ia pergi meninggalkan rumah.

“Kau mau kemana?” Nara terlonjak, ia berbalik dan lagi-lagi ia bertemu Hyunjin.

“Lee Hyunjin, aku bisa membunuhmu saat ini juga kalau kau terus menerus mengagetkanku dan membuntutiku.”

“Kwan Nara, maafkan aku, karena aku tidak bermaksud mengagetkanmu atau bahkan membuntutimu.”jawab Hyunjin

“Kau mau kemana?” Tanya Hyunjin untuk kedua kalinya.

“Err..aku hanya…”

“Berniat menyusul Cho Kyuhyun ke Taiwan?” tebak Hyunjin.

Nara terpana.

Bagaimana bisa Hyunjin yang baru bertemu dua hari dengannya bisa menebak rencananya dengan jitu?

Nara tertawa gugup

“Bi..bicara apa kau..haha ada-ada saja”

Hyunjin tidak tertawa, ia justru menatap Nara tajam.

“Kau tidak bisa membohongiku, Nona Kwan. Matamu tidak bisa berbohong.”

Nara terdiam.

“Masuklah,” ujar Nara

“Kita bercerita di dalam saja.” Imbuhnya lagi.

Nara tidak tau kenapa ia menyuruh Hyunjin masuk rumah, bukankah ia seharusnya ke airport untuk mengejar Kyuhyun ke Taiwan? Tapi ia lebih membutuhkan sebuah nasehat untuk keadaannya saat ini.

“Bagaimana kau bias menebak hal yang mustahil seperti itu?” Tanya Nara ketika mereka berdua sudah duduk.

Hyunjin tersenyum.

“Aku kembali ke sini bukan tanpa alasan, aku ingin kita kembali seperti dulu.. Jadi menurutmu, apakah aku, yang seperti ini, akan melewatkan setitik saja dari tingkah lakumu?”

“Aku..”

“Aku mendukung hubunganmu dengannya.”

Lagi-lagi Nara terpana.

“Apa saja yang membuat hidupmu bahagia, aku akan mendukungnya.”

Nara terpaku, lalu tersenyum, senyuman termanis yang bisa ia berikan kepada seseorang yang pernah menjadi belahan hatinya.

“Aku tidak tahu harus berkata apa, mianhae… dan… Gomawo..”

“Cheonmaneyo, Nona Kwan. Jadi, kembali ke rencanamu tadi, kau ingin ke Taiwan?”

Nara mengangguk.

“Bukankah kau masih sekolah? Apalagi kau akan menghadapi ujian akhir.”

Nara mendesah.

“Aku tahu, tapi..”

“Aku akan membantumu.” Potong Hyunjin membuat Nara terperangah.

“Kau tidak percaya? Aku akan mencarikanmu tiket pesawat sekarang juga, kau akan berangkat besok dini hari, dan akan kembali ke Korea pada sore harinya. Sementara aku, di sini akan mengurus ijin tidak masukmu juga mungkin Soohyun yang agak merepotkan. Oh, Soohyun tidak tahu tentang kau dan Kyuhyun kan? Karena kalau tahu pasti akan sangat merepotkan bagimu.”

Nara tersenyum menyeringai.

“Begitulah, walau terkadang aku hampir ketahuan. Mm.. Apa aku tidak terlalu merepotkanmu?”

Hyunjin menatap Nara lembut.

“Hanya ini yang bias aku lakukan untukmu. Lagipula aku sudah memutuskan untuk kembali ke Amerika besok lusa.”

“Mwo? Cepat sekali?”

“Aku perlu menyembuhkan patah hatiku, Nona Kwan.” Ujar Hyunjin sambil mengacak-acak rambut Nara.

“Yak! Yak! Jangan merusak rambutku, Lee Hyunjin!!”

Hyunjin tertawa.

“Jarang-jarang aku bisa mengerjaimu. Oke , sekarang aku akan membelikanmu tiket, bisa aku pinjam paspor dan kartu identitasmu? Bagus.. Oh aniyo.. Aku tidak memerlukan uangmu, Nona Kwan. Nanti aku telepon pukul berapa kau akan berangkat besok. Dan aku juga akan mengantarmu.” Ujar Hyunjin panjang lebar sembari jalan ke pintu.

“Aku tidak tahu bagaimana harus membalasnya, tapi gomawo untuk semuanya.” Ucap Nara.

“Don’t mention it, Miss Kwan. Anyyeong.”

***

“Hei, Nona Kwan! Lakukan yang terbaik!!” seru Hyunjin ketika Nara memasuki airport.

Nara membalasnya dengan senyum dan melambaikan tangannya.

Nara sudah menyiapkan semuanya, ia bahkan hanya membawa uang 50.000 won *setara dengan NTD 1324* (.______.)

Setibanya di Taoyuan International Airport, ia menaiki taksi, dan dengan kalimat mandarin terpatah-patah yang ia susun tadi malam, ia berhasil meminta supir taksi mengantarnya ke tempat tujuannya.

Sedikit terkejut mendapati adanya beberapa ELF yang sudah standby di depan dorm pada pagi-pagi buta.

Dengan langkah tenang seolah pemilik salah satu apartemen, Nara melenggang memasukinya.

Berbekal info yang ia dapat, ia tahu dengan tepat dimana letak lantai Suju-M tinggal.

Nara memencet bel, yang tidak beberapa lama langsung dibukakan.

“Nara-ya? Omona!! Kenapa kau bisa di sini? Aigoo, ayo masuk dulu.”

Ryeowook menggandeng tangan Nara dan mendudukkannya di sofa.

“Kau mau minum apa?” Tanya Ryeowook.

“Tidak perlu, Oppa. Gamsa hamnida, aku hanya ingin bicara dengan..”

“Kyuhyunnie kan? Dia masih tidur, begitu juga dengan yang lain.” (-_________-)

“Ah.. Kalau begitu..”

“Tunggu di sini, akan aku bangunkan.”

“Eh, Oppa… Tidak u…” tapi Ryeowook sudah pergi.

Ryeowook membuka kamar Kyumin dengan hati-hati.

“Kyuhyunnie.. Ireona…” panggilnya sambil mengguncang-guncang badan Kyuhyun, Kyuhyun hanya menjawab dengan gumaman tidak jelas.

Setelahnya Kyuhyun justru menarik Ryeowook lalu merangkulnya di tempat tidur. (._____.)

“Aigoo, Kyuhyunnie! Ada Nara, Ireona ppali…”

“Tidak lucu, Hyung.” Jawab Kyuhyun.

“Cho Kyuhyun, aku serius, Kwan nara sedang menunggumu di ruang tengah.”

Mata Kyuhyun terbuka dan langsung bangkit.

“Jinjja? Kalau kau bohong, aku akan membunuhmu.”

Ryeowook mengangkat tangannya membentuk tanda V dan mengangguk cepat.

Kyuhyun bergegas keluar kamar.

“Yak! Kyuhyunnie! Setidaknya kau harus mencuci mukamu dulu!” teriak Ryeowook tapi sia-sia.

“Ah sudahlah..”

Kyuhyun terkejut, benar-benar terkejut mendapati Nara di hadapannya di Taiwan.

“Baboya.. Apa yang kau lakukan di sini?” Tanya kyuhyun.

Nara menentang tatapan tajam Kyuhyun.

“Menurutmu apa? Berlibur sebelum ujian akhir? Lalu menemuimu di tengah liburanku yang menyenangkan?” Tanya Nara sarkastis.

“Kau ini seharusnya berada di sekolah, kenapa kau..”

“Untuk menyusulmu.” Potong Nara.

“Menyu..sulku?”

Nara menghela napas.

“Lee Hyunjin, memang pernah menjadi kekasihku, sebelum kau, tapi bukankah sekarang kau yang bersamaku?” Tanya Nara retoris.

“Kau.. Kau ke sini hanya ingin mengatakan hal itu?”

“Karena sepertinya kau bukan tipe orang yang mudah diyakinkan hanya dengan mengirimkan pesan singkat. Jadi aku datang ke sini.”

Kyuhyun tidak menjawab, sedikit terkejut dengan kenekatan yang dipilih kekasihnya yang masih berumur belasan tahun itu.

“Jigeum i sungan e neomanneul boinikka neo bbakke eobseo..” imbuh Nara

(TRANS: because now in my eyes i just see you, it’s just you)

Kyuhyun tersenyum.

“Arrasseo.. Aku percaya padamu, Kwan Nara Sayang.”

“Baguslah kalau kau percaya, Cho Kyuhyun yang Tampan.”

Kyuhyun bergerak mendekati Nara, hendak memeluknya, namun..

“Aiiiyyyaaa Hyukkie, hug me..”

Kyuhyun dan Nara menoleh, mendapati pasangan EunHae berpelukan dengan masih berpiyama.

“Hyukkie-ah poppo?” Tanya Donghae.

Kyuhyun hendak melempar bantal sofa, namun seseorang telah melemparnya dari arah berlawanan.

“Kalian sungguh keterlaluan Donghae-ya, Hyukkie-ah…” ujar Sungmin.

“Padahal kan setelah ini bakal ada adegan menarik seperti di drama-drama. Hyungdeul benar-benar keterlaluan.” Imbuh Ryeowook.

“Oh, mianhae….. Kyuhyunnie, lanjutkan saja adegan yang tertunda, penonton masih setia menunggu.” Ujar Donghae.

“YAK!! HYUNG!!!”

***

“Mianhae aku tidak bias mengantarmu ke bandara. Kabari aku jika sudah sampai di Korea. Nanti aku telepon. Jangan lupa belajar, ingat semua yang sudah aku ajarkan, Kwan Nara.”

“Dimengerti, Cho Kyuhyun yang Tampan. Kau juga jaga dirimu. Jangan makan sembarangan. Lihat, baru sebentar di Taiwan, tapi perutmu sudah penuh lemak.” Ujar Nara lalu langsung kabur melihat tatapan iblis Kyuhyun.

“Yak!! Kwan Nara!!!!”

***

 FIN

26 thoughts on “-Contest Fiction- It’s Just You

  1. Pingback: -Announcement- Jadwal Publish Fiction Contest! « ♛ Chocolate's Crown ♛

    • kan dblg s hyunjin “Aku kembali ke sini bukan tanpa alasan, aku ingin kita kembali seperti dulu.. Jadi menurutmu, apakah aku, yang seperti ini, akan melewatkan setitik saja dari tingkah lakumu?” ^———^

  2. keren, ff nya simple nggak berbelit-belit, aku bayangin lee hyunjin nya itu song joongki >.< mirip bgt sama sifatnya song joongki yang di kdrama will it snow at christmas~
    aku suka tiap ada kyunara scene yang romantis gini u.u daebak

  3. hwahaha xD
    FFnya lucu banget!

    sekaligus romantis .. suka banget kalau ada scene KyuNara yang romantis gini 😀

  4. kyu! Kalo kamu udah bosen, capek, muak sama kerjaanmu mending ke indonesia bwt liburan. Ntar kita refressing bareng. Oke? 😉

  5. ga tega baca ah kyu…. -.-V

    yg penting lanjutkan karyamu jadi author yaa!!! =)

    we(SJ Shadow) proud with u =D

  6. Bahasa nya ringan, alur nya juga mudah dimengerti. FF nya romantis deh pokoknya…. Aku sukaa… Good job eonni ^^
    Tapi, itu kok si hyunjin bisa tau kalau nara pacaran sama kyu yaa???? Jelaskaaaaannn!! Haha…
    Terus bikin FF yg keren ya eon! Aku suka sama kata2nya.. Oke oke. Fighting!

  7. Wahaha ujung ujungnya malah jadi ga romantis.. Memberdeul ganggu aja nih! Tumben tumbenan nara berkelakar kayak gitu.. Kata katanya romantis pula! Hahaha asa merinding bacanya.. *dicekek nara* Ffnya rame~ nice ff author!

  8. Wahaha ujung ujungnya malah jadi ga romantis.. Memberdeul ganggu aja nih! Tumben tumbenan nara berkelakar kayak gitu.. Kata katanya romantis pula! Hahaha asa merinding bacanya.. *dicekek nara* Ffnya rame~ nice ff author! Lanjutin ya 😀

  9. Aaaaaaah, aku mau deh ama hyunjinnya!! Baik bangeeeeeet~ ya ampuuuuun kenapa kyunara skinship ada aja halangan nya! -_______- nice ff!

Leave a reply to Han hyun neul Cancel reply