-Contest Fiction- Everlasting

Original Fanfiction By : Tania Sahal (@intanew)

Don’t Forget to leave a comment~

Ur words are precious for us as the author of this story 🙂

***

AUTHOR POV

“cho kyuhyun-ssi?”

“um,” gumam kyuhyun

“Jangan diam saja, katakan sesuatu” Nara meringis dan kembali memperhatikan layar laptopnya yang menampilkan halaman web foto kyuhyun di airport. Terlihat lesu, letih dan pucat.

“Apa yang harus ku katakan Nara-ya? Kau ingin dengar apa dariku?” dia menghembuskan nafasnya lalu melirik jam didinding dormnya. Jam 1 malam dan itu sudah 2 jam semenjak mereka bertelefon. Semenjak 2 jam yang lalu yang mereka lakukan hanya saling memanggil nama lalu diam. Seperti sekarang akhirnya mereka lagi-lagi diam sampai 30 menit kemudian.

“Nara-ya” suara kyuhyun memecah keheningan

“Ya? Apa? Kenapa? Kamu ingin apa? Apa yang ingin kau katakan?”

Kyuhyun tersenyum, “Aku lelah dan aku butuh tidur sekarang”

“Ya, memang itu yang kau butuhkan,” Nara menghela nafasnya, “Baiklah, selamat malam”

“Hanya itu?”

“tidak, masih banyak hal yang harus ku katakan padamu, tapi aku tidak tahu mengapa semua kata itu hilang dalam sekejap ketika aku mendengar suaramu” Nara mati-matian menahan air matanya turun. Setidaknya dia harus kuat sekarang meski hatinya berontak setengah mati.

“Kalau begitu, selamat…”

“Tolonglah, jaga kesehatanmu. Aku mohon, ya” Nara langsung memutuskan sambungan telefonnya setelah memotong ucapan Kyuhyun. Dia benci mendengar ucapan perpisahan dan dia benci dirinya sekarang yang tidak bisa melakukan apa-apa untuknya. Nara menangis pagi itu.         

***

“Kau tahu? Aku merindukanmu”

Nara melongo membaca sms yang baru saja masuk ke handphonenya dan melirik ke nomor yang hanya tertera disitu tanpa nama. “siapa?” batinku kembali memasukkan handphone tanpa memperdulikannya lebih jauh.

***

“Baiklah! Aku mohon ini semua mimpi! AKU MOHON!” Nara berusaha memejamkan matanya dan berjalan dengan tergesa sesekali berusaha menutupi dirinya terlihat dengan berjalan dibelakang orang lain.

“KWAN NARA!! Sudah lama tak bertemu” seorang pria tampan datang menghampiri Nara dan mengulurkan tangannya mengajak berjabat tangan.

“Oh My God! Please God, save me” ujar Nara dalam hati lalu tersenyum kikuk melihat pria didepannya.

“Bogoshipoyo” pria itu langsung memeluk Nara erat. Nara melihat sekeliling kampus memperhatikannya.

END AUTHOR POV

***

NARA POV

Setidaknya kemarin-kemarin aku memohon mati-matian kepada Tuhan semoga pertemuan ku seminggu lalu dengannya adalah mimpi. Tapi, sekarang, dihadapannya, dimalam ini, disaat ini dan detik ini aku memohon kepada Tuhan untuk menghilangkan ku segera dari muka bumi ini.

Ji-Hwan, nama pria yang memanggilku dan memelukku dan membuatku menjadi pandangan aneh satu kampus. Dia pacarku saat kami SMP. Ini sangat sulit dijelaskan, tapi masa-masa SMP adalah masa-masa kelabilan diriku dimulai. Dimana aku cinta dengan perkumpulan atau disebut dengan geng dan aku merupakan ketua waktu itu. Aku dan Ji-Hwan pasangan yang sangat serasi saat itu, aku dan dia ketika kami menjadi satu sepertinya dunia hanya milik kita. Kerjaan kita hanya mengganggu yang lemah dan tak peduli dengan aturan. Ji-Hwan menyayangiku begitupun diriku. Tapi, aku muak. Aku muak dengan dirinya yang terlalu mengover protective kan diriku. Dia tidak tahan ketika ada teman laki-lakiku-yang sudah pasti teman laki-lakinya karena kami bermain bersama tentu saja-bercanda dengan diriku. Ji-Hwan tidak suka itu. Dia tidak suka aku terlalu dekat dengan teman-teman wanitaku juga. Dia hanya ingin aku seutuhnya miliknya. Lalu, ketika kami kenaikan SMA, dia harus pindah keluar negeri karena pekerjaan ayahnya dipindah kerjakan disana, dan itulah kesempatanku putus dengannya. Kalian tahu kan dia mengerikan, jadi aku tidak ada alasan untuk memutuskan dirinya. Aku tahu aku juga sama mengerikan dengan dirinya tapi dia seorang pria, dia bisa melakukan apa saja dan aku tidak ingin menyia-nyiakan hidupku untuk kekhilafan dirinya. Lalu, putuslah hubungan kita karena perbedaan jarak. Dia bisa mengerti dan dia melepasku. Lalu setahun kemudian aku bertemu dengan Cho Kyuhyun, pria yang sedang menjalin hubungan denganku tanpa diketahui fansnya, tanpa diketahui teman terdekat ku sekalipun dan tanpa diketahui publik. Tidak ada yang tahu kecuali member&sudah menjadi bahan gosip satu SM entertainment.

“Jadi, kita kembali lagi seperti dulu. Aku tidak akan meninggalkanmu lagi, tidak akan pernah” Ji-Hwan menatapku. Mataku membulat dan menggigit bibir bawahku.

“Apa yang harus ku jawab? Aku bisa mati di tangan pria itu jika dia tahu aku mengatakan ya, tapi jika aku mengatakan tidak aku ragu aku bisa hidup untuk melihat matahari besok” batin Nara.

“Apa yang akan terjadi kalau aku katakan ya dan aku katakan tidak?” aku menatap Ji-Hwan yang mengerutkan keningnya. “Kenapa? Kau sudah tidak menyayangiku?”

“Bukan, ini,” aku melihat kesekitar, sepi. Kami berdua sedang berada ditaman sekitar rumahku dan tentu saja sepi karena sekarang hampir jam 12 malam.

“Kau memiliki seseorang? Kau sudah punya pacar?” kata-kata Ji-Hwan seperti mendorong keberanian ku dan akhirnya aku mengangguk yakin.

“Ha? Hahahahhaa kau bercandakan Nara-ya? Siapa yang tahan dengan perlakuan mu selain diriku?”

Aku mendengus dan tersenyum, “Nyatanya ada, aku memilikinya”

Ji-Hwan berhenti tertawa, “Siapa? Katakan siapa, baru aku berhenti”

Aku mendengus dan menyengir, aku tahu ini akan terjadi. Kalau aku mengatakan siapa pria itu, hidupnya dalam masalah. Bukan, hidup ku dan cho kyuhyun dalam masalah. Bisa sajakan Ji-Hwan membocorkan kepada media dan seluruh korea, ah aku ralat, seluruh dunia meledak karena mendengar berita ini.

***

Kalian tahu? Ini menyiksaku. Karena aku tidak punya alasan dan tidak memberitahu siapa pria yang menjadi pacarku kepada Ji-Hwan, akhirnya dia dengan lantang mengatakan pada dunia ok kepada semua orang yang aku dan dia kenal bahwa kami pacaran.

Aku tahu, ini akhir hidupku. Kalau Kyuhyun sampai tahu hal ini aku pikir aku tidak akan hanya mati, tapi keluargaku bahkan tidak tahu kalau anaknya mati. Mungkin aku akan hilang ditelan bumi sampai tulang belulangpun tidak bisa ditemukan dan menyatakan bahwa aku mati.

“Nara-ya ya ampun aku ga abis pikir kalau kamu bakal balikan lagi sama dia. Kalian cocok loh walau memang, Ji-Hwan over protective tapi itu gapapalah namanya juga cowok yang terlalu sayang sama pacarnya. Akhirnya kamu balikan lagi sama Ji-Hwan hahaha sepertinya dia memang jodoh kamu deh. Awal pacaran sama Ji-Hwan sekarang sama Ji-Hwan lagi hahaha” Soohyun, sahabatnya, berbicara tanpa henti betapa senangnya sahabatnya memiliki pacar untuk 3 tahun menjomblo. Aku hanya bisa meringis mendengarnya, bahkan aku dengan kyuhyun jalan 3 tahun semenjak kita jadian.

***

“Kyuhyun-ssi”

“APA?! Ppalli, 5 menit lagi aku harus on air radio”

Aku tau, meskipun nada Kyuhyun terdengar kesal, sebenarnya dia tidak kesal, dia hanya menutupi kegugupannya. Sama denganku. “Ada satu hal yang ingin aku katakan padamu”

“Mwo?”

“Kembalilah, aku membutuhkanmu” tiba-tiba saja kalimat yang selama ini terngiang dipikiranku dengan lancar aku ucapkan. Lalu, keadaan hening, tidak ada jawaban dari seberang.

“Jangan bilang, kau melakukannya lagi aish” Aku mulai membenci ini, memutuskan hubungan telefon disaat kita mulai beranjak ke hal-hal romantis.

“Baiklah, aku akan pulang. Kidarike” ujar suara diseberang membuat ku tergugu.

***

“YA! IREONA!” aku tersentak bangun dan dengan asal mengambil handphone dan langsung mendekatkannya ke kuping karena memang ada telefon masuk.

“MWOYA?! Kau bosan hidup hah?” jawabku sambil kembali memejamkan matanya dan tersenyum. Aku sangat mengenal suara ini, suara yang baru saja mampir didalam mimpiku.

“Mandilah, bersiap-siap, aku tunggu kau di depan rumah selama 10 menit”

Lalu terdengar suara hubungan telefon diputuskan. Baiklah cho kyuhyun kau pintar! Apa yang harus kulakukan selama 10 menit? Aish!

END NARA POV

***

AUTHOR POV

“Berhenti tertawa sebelum aku mencopot sepatu ini” Nara mendelik melihatnya terbungkuk-bungkuk tertawa. Nara melihat kembali penampilannya, dia memakai kaus lengan panjang bergaris putih-biru dilapisi mantel bulu dan celana panjang berwarna abu-abu dan sepatu kets, penampilan dia baik, tidak ada yang berubah dan tidak ada yang salah. Dia menatap Kyuhyun yang masih menertawakannya, lalu dengan kesal dia memutar bola matanya dan siap berbalik ke dalam rumah untuk kembali tidur. Tapi langkah kakinya terhenti ketika Kyuhyun mendekapnya dari belakang.

“Kau mau mati hah? Meninggalkan ku yang sudah sampai disini?!” Kyuhyun bersiap mencekik leher Nara dari belakang, “YA! MATI KAU CHO KYUHYUN!” tawa Kyuhyun semakin keras mendengar Nara mengancamnya.

***

“Katakan,” mata Kyuhyun menatap Nara dan Nara menunduk memainkan jarinya.

“Aku…”

“Katakan kata-kata lain selain aku, daritadi selama 20 menit kau hanya mengatakan “aku” lalu terdiam. Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?” Kyuhyun kesal. Nara tau. Mereka lagi ada disebuah kafe didekat rumah Nara. Mereka memilih tempat terdalam sehingga tidak ada yang begitu memperhatikan. Selain untuk menyembunyikan bintang besar yang sedang duduk asik disebuah kafe-yang bahkan tidak ada E.L.F yang tahu kalau Kyuhyun melarikan diri ke korea-itu juga untuk mengantisipasi misalkan Kyuhyun meledak nantinya ketika mendengar apa yang ingin Nara katakan.

“Aku tidak bisa menjelaskannya! LUPAKAN!” Nara melengos, “Jangan coba memulai perkelahian ini Kwan Nara-ssi.” Kyuhyun menatapnya dengan tatapan evilnya lalu Nara melengos setelah meliriknya sekilas. Lalu tatapan Nara tertumbuk dengan tatapan seorang pria yang memang tak sengaja melihatnya dan Nara juga sedang melihatnya. Dengan segera Nara melengos, menatap Kyuhyun dengan cemas dan menutupi wajahnya dengan topi Kyuhyun yang ada di atas meja.

“Mwoya?!” Kyuhyun terbelalak melihat Nara menutup wajahnya dengan tergesa-gesa. Lalu tatapannya melirik kea rah seorang pria yang mendekati meja mereka.

“Ah, maaf, saya seperti melihat seseorang yang saya kenal” kata pria itu sambil terbelalak dan menjelaskan kepada Kyuhyun yang memandang dengan rasa ingin tahu. Pria itu melupakan keterkejutannya melihat seorang idola sedang melihatnya lalu memandang ke arah seseorang yang menutupi wajahnya dengan sebuah topi. Dari struktur tubuh dan cara wanita itu berpakaian pria itu sangat mengenal wanita itu.

“Nara-ya, apa yang kau lakukan disini?” Ji-Hwan bertanya tanpa ragu. Nara dengan pasrah menghela nafas dan menurunkan topi yang menutupi wajahnya dan melirik Kyuhyun yang menuntut penjelasan lalu dia memandang Ji-Hwan dan menyengir.

“Bukankah kau sakit? Aku baru saja ingin ke rumahmu memberi obat. Lalu apa yang kau lakukan disini dengan,” Ji-Hwan melirik Kyuhyun sekilas dan menatap Nara lagi, “dia?”

END AUTHOR POV

***

KYUHYUN POV

Aku melihat pria itu menatap Nara dengan yakin setelah memanggil Nara.

“Bukankah kau sakit? Aku baru saja ingin ke rumahmu memberi obat. Lalu apa yang kau lakukan disini dengan,” pria itu melirikku dan menatap Nara lagi, “dia?”

Apa maksud dia dengan memanggilku dengan sebutan orang ketiga, baru aku akan berkomentar bahwa aku punya nama, Nara sudah bangkit dan, “Akan aku jelaskan Hwan-ah, annyeonghageseyo” Nara membungkuk dengan sopan kepadaku. Aku terbelalak, “apa yang baru saja dia lakukan? Apa yang baru saja dia makan barusan?” batinku, aku melirik sekilas ke arah piring yang berisi cake double chocolate kesukaannya yang belum sama sekali dia sentuh.

Mataku beralih kembali menatapnya yang pergi menjauh diikuti oleh pria itu, belum sampai mereka didepan pintu kafe, pria itu menarik tangan Nara dan sedikit bertengkar sepertinya karena aku lihat mereka berbicara dan Nara terlihat dongkol lalu pria itu menatapku sekilas dan menarik tepatnya menggenggam tangan Nara menuntunnya keluar dari kafe lalu hilang dari pandanganku.

Sekarang hanya ada satu kata didalam otakku yang terus terngiang-ngiang, “MWOYA?!”

END KYUHYUN POV

***

AUTHOR POV

“Kau kesana Wookie-ah, berikan dia makanan” Eunhyuk datang menghampiri Ryeowook yang sedang asik didapur. “Hyung, dia menyeramkan”

“Aku tahu, tapi Sungmin hyung sedang pergi bersama Henry. Zhoumi hyung sedang ada jadwal ditempat lain, begitu juga Hae dan Siwon. Tinggal kita dirumah, aku tadi mencoba menarik perhatiannya dengan bermain game online dan mencoba mengeraskan suaranya tapi percuma, dia tidak menengok. Dan kalau sampai sekarang kau tidak menyuruhnya makan, dia genap 2 hari tidak makan Wookie-ah,” Eunhyuk sesekali melirik ke ruang tv melihat Kyuhyun yang masih dengan pandangan kosong memandang ke arah tv yang menayangkan program musik.

“Kau tahukan, 2 hari ini kita banyak jadwal? Dan makanan yang masuk ke mulutnya juga tidak berdiam lama, setelah makan entah itu ketika kita makan karena tuntutan acara pasti selesai acara dia akan muntahkan kembali. Ini mengerikan” Eunhyuk bergidik. “Tapi hyung, Kyuhyun lebih mengerikan” kata-kata Ryeowook langsung membuat Eunhyuk mengangguk.

Setelah hari itu, hari dimana Nara meninggalkannya dengan pria yang tidak diketahui oleh Kyuhyun, dia hari itu juga langsung pulang ke Taiwan, tanpa menghubungi Nara terlebih dahulu. Dia pikir Nara akan menghubunginya dan setidaknya menjelaskan kepadanya tentang hal yang dia lihat, tapi nihil. Tidak ada kabar apa-apa darinya.

END AUTHOR POV

***

NARA POV

“Bukankah kau sakit? Aku baru saja ingin ke rumahmu memberi obat. Lalu apa yang kau lakukan disini dengan,” Ji-Hwan melirik Kyuhyun dan menatapku lagi, “dia?”

Dengan terburu-buru aku langsung bangkit, apa yang ada diotak Ji-Hwan ini dengan menyebut Kyuhyun dengan dia. Aish dia cari mati. “Akan aku jelaskan Hwan-ah, annyeonghageseyo” dengan reflex aku membungkukkan badanku, dari ekor mataku aku bisa melihat Kyuhyun terbelalak. Aku langsung melangkah mendahului Ji-Hwan. Aku harus pergi dari sini, segera sebelum aku mati, batinku berulang kali. Aku tersentak ketika tiba-tiba sebuah tangan menarikku.

“Apa yang kau lakukan sebenarnya? Ada apa kau dengannya? Kau tidak sakit? Untuk apa kau berbohong?” Ji-Hwan menatap Kyuhyun yang balas menatapnya, menatap kami, “Kami tidak melakukan apa-apa. Tidak ada apa-apa aku dengannya. Aku tidak berbohong, aku memang sakit!” sahutku serak. “Selesaikan ini dirumah, aku butuh penjelasan!” Ji-Hwan menarik tanganku, menggenggamnya dan keluar dari kafe. Aku bersumpah aku bisa merasakan bagaimana ini akan berakhir.

END NARA POV

***

AUTHOR POV

“AAARRRGGHH!!” Teriakan Kyuhyun membuat para member yang kebetulan sedang berada dan berkumpul didapur, kecuali Siwon. Dia sedang mencari cintanya (baca:faith)

“waekuraeyo Kyuhyunnie?!” tanya Donghae sambil menahan Kyuhyun yang mulai merusak barang yang ada disekelilingnya. Dengan ngeri Eunhyuk memungut handphone Kyuhyun yang sudah terpental ke tembok tak jauh dari tempat Kyuhyun duduk. LCD-nya retak, dan baterainya terlepas dari tempatnya.

Sebelum semua member bertanya lebih jauh Kyuhyun menahan emosinya, dia menunduk dan menangis. Tangisan yang berusaha ia tahan, semakin dia tahan dan semakin dia tahan sehingga hanya senggukan kecil yang terdengar.

“Gwenchana Kyuhyunnie, gwenchana.” Sungmin duduk disamping Kyuhyun-diikuti oleh Ryeowook, Henry, Zhoumi, Eunhyuk dan Ryeowook-mengelus lembut punggungnya berusaha menenangkan. Lalu secara tiba-tiba Kyuhyun mendongak, menatap wajah member didepannya dan, “Mianhae, ini semua berakhir tidak seperti yang aku rencanakan, tapi semuanya berakhir” ucap Kyuhyun sungguh-sungguh dan air matanya makin deras keluar. Tanpa bertanya semua member tahu apa yang Kyuhyun maksud, apa yang selama 2 tahun lebih ini membuat Kyuhyun bisa uring-uringan hanya karena satu makhluk didunia ini. Membuat Kyuhyun bisa terlihat normal dengan sifat evilnya, membuat Kyuhyun bahagia dengan caranya, membuat Kyuhyun tersenyum hanya karena memikirkan satu orang, satu wanita didunia ini, Nara. Dan hanya satu orang itu juga yang bisa membuat Kyuhyun menangisi hal yang bahkan masalah terpelik dalam hidupnya sendiri dia tak akan tangisi, tapi dia menangis karena satu orang, satu wanita di dunia ini, Nara.

END AUTHOR POV

***

NARA POV

Aku kembali memandang layar handphone ku, memandang sms yang baru saja aku kirim ke Kyuhyun,

“Keumanhaja. Jangan hubungi aku lagi.”

Aku tersenyum memandang wajahku dikaca, “Bisakah kau bertahan dengan semua luka yang kau buat sendiri Kwan Nara-ssi?” lalu, “Tentu, luka bisa kau dapat dengan mudah, bertahan adalah hal pertama yang dilakukan. Tapi menyembuhkannya hal tersulit yang dilakukan” desis ku. “Kau tahukan bukan ini yang harusnya ku lakukan Kyuhyun-ah” aku menunduk dan menangis sejadi-jadinya.

***

“Sampai kapanpun kau memintaku, bahkan aku tidak peduli kalau kau membunuhku, aku tidak akan kembali padamu” jawabku sinis memandang Ji-Hwan yang menatapku geram.

“Kenapa sih kau berubah? Biasanya kau tidak pernah mengelak”

“Biasanya? Semenjak kapan biasanya yang kau anggap biasa itu Ji-Hwan-ssi? Ketika SMP? Berapa tahun itu? 4 tahun, 5 tahun? Lagipula aku tidak pernah mengatakan iya untuk hubungan buatan yang kau buat ini”

Ji-Hwan terdiam, dia tahu kalau Nara memang tidak menjawabnya waktu itu. “Apa ini ada sangkut pautnya dengan pria bernama Kyuhyun itu? Lupakan dia, aku tahu tentang dia” kata-kata Ji-Hwan berhasil menarik perhatianku. “Apa maksudmu?”

END NARA POV

***

Flashback 2 bulan lalu…

KYUHYUN POV

“Kyuhyun-ah?” teguran Donghae hyung menyadarkan ku dari ketermenunganku. “Kita on air 5 menit lagi, matikan atau silent handphonemu” aku mengangguk dan kembali menatap sekilas sms yang masuk ke inbox ku. Sekitar 2 minggu ini ada sebuah nomor yang mengirim pesan kedalam inboxku dengan,

“Kau tahu? Aku tahu hubungan antara kau dengan Nara”

“Kau tidak tahu Nara seperti apa, kau pikir kau bisa memilikinya?”

“Aku akan merebutnya darimu, pasti”

“Nara itu hanya milikku dan akan selalu begitu”

“Kau pikir hanya karena kau idola kau bisa memilikinya?”

Biasanya hanya satu kali sms dalam satu hari tapi beberapa hari ini smsnya makin menjadi dan makin membuatku penasaran apa maksud orang tersebut. Tak ada satu sms pun yang ku balas, sampai kemarin malam orang tersebut menelefon.

“Yeoboseyo?” aku menyahut ketika deringan ketiga.

“Sepertinya sms ku sama sekali tidak membuatmu takut yah, baiklah besok aku akan membuktikannya padamu.” Sahut pria itu lalu memutuskan hubungan.

Lalu keesokan harinya aku mendapat mms dari nomor tersebut, ketika aku buka terlihat foto Nara mencium seorang pria, muka pria itu tak terlihat karena muka Nara menghalanginya. Foto ini sepertinya diambil oleh pria tersebut tanpa diketahui Nara. Dalam sehari itu keadaan Kyuhyun langsung drop. Dia bingung harus melakukan apa dan apa yang memang harus dia lakukan.

***

Keesokan paginya dia bersiap dan terbang ke Thailand untuk acara konser PD. Semua member berkumpul kembali, hal pertama yang mereka katakan, “Apa yang kau lakukan selama di Taiwan Kyunie? Kau begadang lagi main game?” aku hanya bisa tersenyum sinis mendengar celetukan mereka. Yang tahu sebenarnya ada apa hanya Sungmin hyung, hanya dia seorang yang menjadi tempat curhatan ku.

Sebisa mungkin aku berusaha melupakan foto itu, aku langsung menghapus foto tersebut. Tak ada gunanya aku simpan. Aku melihat ke kaca dan menyadari betapa hitam kantung mataku dan betapa putih bibirku. Aku menggeleng, bibirku masih bisa dikamuflase dengan lipstik, tapi mata ini tidak, mata memancarkan semua hal, aku tahu itu. Dengan tergesa-gesa aku mengobrak-abrik koperku dan mencari kacamata hitamku. Tidak ada. Dengan panik aku memasuki kamar Heechul hyung dan mendapati dia sedang asik ngemil bersama Shindong hyung.

“Hyung, shades” dengan 2 kata saja, Heechul hyung langsung mengambil kacamata hitam yang dia taruh diatas meja dan memberikannya padaku. “Jaga dirimu Kyunie, jangan sakit” kata Heechul hyung sambil memberikan kacamatanya dan kembali asik bermain dengan Iphone dan cemilannya.

***

Aku terbangun dan meringis mendapati kepalaku sakit. Aku mengerjapkan mata dan “sial”
ucapku melengos menutup wajahku dengan selimut.

“Wae?” ucap Zhoumi hyung ketika menyadariku sudah bangun. “Ani” ucapku lirih. Lalu tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan menelusup memegang keningku dan hal yang ku dengar selanjutnya sebelum aku kembali jatuh tidur. “Kyunie sakit! Aisssh jinjja! Hyungdeul~~~! Kyunie sakit! Wookie-ah Kyunnie…” lalu aku tidak ingat apa-apa lagi. Aku pikir aku hanya butuh istirahat untuk waktu yang panjang. Bolehkah aku beristirahat untuk selamanya?

***

“Pabo” desis Leeteuk Hyung ketika berdiri disampingku menunggu lift bersama member yang lain. “Mian” ucapku singkat dan menunduk, aku kembali menenggelamkan mukaku didalam topiku. Ketika pintu lift terbuka, aku berjalan masuk, tapi,

“YA! Waekuraeyo?!” pekik Sungmin hyung panik, butuh beberapa detik setelah aku limbung, aku sadar kalau sungmin hyung kaget melihat aku terjatuh tapi ditahan oleh Leeteuk hyung.

“Kau, kau dan kau, mana Shindong?” suara Leeteuk hyung seperti sirine kereta dikepalaku. Kalau aku tak salah lihat, Leeteuk hyung menunjuk Sungmin hyung, Zhoumi hyung, dan Siwon hyung yang langsung masuk ke dalam lift dan membantuku agar berdiri.

“Aku disini hyung,” jawab Shindong hyung tergesa-gesa. “Sini, ikut kami. Usahakan agar tidak ada yang tahu kalau Kyunie sakit, tutupi dia. Kalian turun setelah kami, Kyunie harus bersamaku” suara Leeteuk hyung yang terlihat cemas malah membuatku mendengus. Siwon hyung dengan sigap mengambil tasku dan Mimi hyung dan Sungmin hyung menggantikan Leeteuk hyung memegang ku dikedua sisi. Sementara Shindong hyung dan Leeteuk hyung berdiri didepan kami.

“Kau,” Leeteuk hyung menatapku yang sedang bersusah payah bernafas, susah payah berdiri, “bodoh, benar-benar bodoh” dia menggeleng dan melihat ke arah lift yang menunjukkan angka 1.

***

Aku menghela nafas berat ketika membuka twitter ku dan kaget mendapati beribu-ribu mention dari para E.L.F. Aku melihat beberapa fantake ketika aku berjalan dengan susah payah dibantu oleh Manager hyung dan Zhoumi. Aku lihat diriku menunduk dijutaan E.L.F yg memanggilku ketika aku lewat, dan jutaan kata “aku baik-baik saja” yang keluar dari mulutku ketika mereka memandangku dengan tatapan kasihan dan beberapa yang bertanya. Kemarin kondisiku benar-benar kacau karena sms teroran yang aku tak tahu dari siapa. Aku rasa kalau aku bertemu dengan orang tersebut, aku akan membunuhnya.

Ringtone handphone ku menyadarkanku dan melihat siapa yang menelefon. “Kwan Nara” aku tersenyum melihat sebaris nama dilayar handphoneku.

***

 “cho kyuhyun-ssi?”

“um,” gumam ku.

“Jangan diam saja, katakan sesuatu” sahut dia mendesak. Aku tersenyum sambil memandang langit.

“Apa yang harus ku katakan Nara-ya? Kau ingin dengar apa dariku?” aku menghembuskan nafas lalu melirik jam didinding dorm. Jam 1 malam dan itu sudah 2 jam semenjak kami bertelefon. Semenjak 2 jam yang lalu yang aku dan dia lakukan hanya saling memanggil nama lalu diam. Bodoh, kenapa mengatakan hal romantis seperti pantangan bagi kita berdua.

“Nara-ya” suaraku sepertinya mengagetkannya karena bisa ku dengar dia tersentak.

“Ya? Apa? Kenapa? Kamu ingin apa? Apa yang ingin kau katakan?”

Aku tersenyum, “Aku lelah dan aku butuh tidur sekarang” dia bukan Nara, setidaknya bukan Nara seorang gadis yg bisa dengan gampang memakiku ketika dia kalah game denganku.

“Ya, memang itu yang kau butuhkan,” aku mendengarnya menghela nafas, “Baiklah, selamat malam”

“Hanya itu?” pancingku, aku tahu masih banyak yang ingin aku katakan, tapi kondisiku benar-benar sangat tidak mendukung dan aku tahu masih ada yang ingin dia katakan.

“tidak, masih banyak hal yang harus ku katakan padamu, tapi aku tidak tahu mengapa semua kata itu hilang dalam sekejap ketika aku mendengar suaramu”

“Kalau begitu, selamat…”

“Tolonglah, jaga kesehatanmu. Aku mohon, ya” aku kembali tersenyum. Dia aneh, aku aneh. Kami aneh. Hal romantis bukan bagian dari kami, tapi bukankah mencoba suatu hal yang lucu?

Flashback end

***

Aku berjalan menapaki jalan setapak disekitar dorm. Aku hanya membutuhkan udara segar, hanya itu untuk saat ini. Aku menendang kerikil kecil didepanku dan terlihat beberapa E.L.F Taiwan masih berkeliaran disekitar ku, menjaga jarak, beberapa memanggil namaku dan beberapa memfoto atau bahkan merekamku. Aku berbalik dan berkata, “due bu jhi, bisakah kalian membiarkan ku sendiri” aku berusaha tersenyum yang aku yakin akan hanya memperburuk wajahku. Dengan cepat mereka mengangguk dan berjalan menjauh, beberapa membalikkan badannya lagi untuk melihatku.  Aku menggeleng dan kembali berjalan sambil menunduk.

“Anda harus ikut kami”

Aku mendongak dan mendapati beberapa pria mengelilingiku. Dengan cepat aku mengulurkan uang yang aku simpan didalam kantong celanaku. 100.000 yuan. Aku pikir cukup banyak. Tapi, mereka tidak mengambil uangku membuatku semakin bingung. Dan yang membuatku makin bingung, mereka menggunakan bahasa Korea, bukan Mandarin. Ada apa ini? batinku mulai waspada.

“Kami tidak butuh uang” lalu dua orang dari mereka menghimpitku dan memegang tanganku. “ikut kami” selak satunya lagi.

***

Aku tersenyum sambil meringis, reflex aku memegang bibirku yang sobek diujungnya. Aku terduduk menyender ketembok disebuah gubuk.

“Kenapa kau tersenyum? Kau pikir ini lucu?! Nara bahkan tidak mengatakan atau menjelaskan apa-apa padaku tentang dirimu. Dia tidak mengeluarkan satu katapun tentang dirimu. Kau harusnya menyesal memiliki dirinya. Dia itu buruk, lebih buruk dari semua wanita yang aku kenal”

“Nan ara,” sebisa mungkin aku mengeluarkan suaraku disela tulang pipiku yang sakit. Besok pasti lebam parah, pikirku.

“Lalu? Kenapa kau tidak melepaskannya? Lepaskan dia! Kau harus melepaskannya! Dia memutuskanku, demi Tuhan, dia memutuskan ku, AKU!”

“Dia juga memutuskanku,” aku menyela ucapannya. Pria itu membelalakkan matanya, “Jinjja?!” aku mengangguk, “Tapi percuma, beribu kalipun kau mengejarnya dia tidak akan kembali padamu”

“WAE?!” pria itu kembali mendekatiku. Aku memejamkan mataku dengan reflex, karena aku takut dia menyerang tiba-tiba. Aku rasa sudah cukup aku dikeroyok habis-habisan oleh anak buahnya tadi. Aku berharap tidak ada tulang yang patah.

“WAE?! Jelaskan!” tuntut Ji-Hwan menatapku.

“Dia itu hanya untukku Ji-Hwan-ssi. Dia dan aku, itu adanya. Meski berapa kalipun kau berusaha memutuskan dan menghancurkannya, kami akan terus membangunnya kembali, memperbaiki apa yang harus diperbaiki”

“Aku tidak mengerti. Jelaskan dengan jelas! Lagipula bukankah kau juga sudah putus? Hahahah”

“Tidak, aku belum bilang iya” tekanku membuat Ji-Hwan emosi dan kembali memukul mukaku. Sial, berapa banyak make-up yang harus kupakai untuk menutupi ini semua besok?

“Aku tahu, kau yang meneror ku selama ini bersama dengan foto kau dengan dia. Tapi itu tidak berguna Ji-Hwan-ssi.” Aku menatap matanya lekat-lekat dan, “Dia Kwan Nara, dia berkorban untukku dan akan selalu begitu sampai aku yang menginginkan pisah,” aku bangkit memegang perutku, “dan sayangnya aku rasa pikiran untuk pisah dengannya tidak akan pernah terlintas bahkan sampai aku hilang ingatan nantinya,” aku mendekati Ji-Hwan dan berbisik dikupingnya, “dia milikku,”

END KYUHYUN POV

***

AUTHOR POV

Nara terlihat memainkan laptopnya ditengah pagi buta. Selama seminggu ini dia berusaha berpikir jernih, berusaha bermain game, berusaha mengsms iseng teman-temannya, berusaha melakukan hal tidak berguna sekalipun, semua usaha yang dia lakukan hanya berujung untuk berusaha melupakannya, berusaha menerima bahwa ini semua berakhir.

Semenjak seminggu yang lalu, Nara tidak pernah sedetik pun membuka atau mencari info tentang makhluk kesukaan dia didunia ini. Nara berusaha menutup matanya untuk makhluk satu itu. Tapi apa daya, Super Junior hidupnya, Kyuhyun salah satu membernya. Dengan sangat terpaksa dia melihat berita tentang super junior, tapi dengan memaksa dia memilih yang tidak berhubungan dengan makhluk satu itu. Setiap ada kalimat “Kyuhyun” dia selalu menskipnya, setiap video yg dia lihat ada makhluk satu itu, dia langsung mempercepat atau menutup wajah satu makhluk itu, hanya dia, ketika semua member SJM/Super Junior disorot. Konyol sekali bukan?

***

“Aku tidak abis pikir si Ji-Hwan itu beneran pindah lagi ke Amerika. Sebenarnya apa sih yang ada diotak dia. Kebanyak uang atau apasih?! Ninggalin pacarnya gitu aja, yang sabar yah Nara-ya cup cup cup” Soohyun mengelus lembut rambutku dan memaksa memelukku.

“Bosan hidup hah?! Lepaskan!” dengan segera Soohyun melepasku. “Aku tidak pernah menyetujui pacaran dengannya. Itu hanya ada dipikiran dia!”

“Ih ko gitu sih, kalau putus ya putus aja masa sampai tidak diakuin gitu sih? Kasian Ji-Hwan, Nara-ya”

Aku mengedikkan bahuku. Soohyun dongkol dan lebih memilih kembali mencari info tentang Kyuhyun. Ah iya, kalian pasti tau kan sahabat ku satu ini SparKYU?

END NARA POV

***

KYUHYUN POV

Sudah 3 hari berlalu semenjak pertemuanku dengan Ji-Hwan. Aku rasa semua sudah jelas, aku dan dia sudah menyelesaikan masalah. Tapi ada satu hal yang harus ku lakukan.

“Hyung, aku ingin menikah” tuturku tegas

“Sama siapa?” tanya Leeteuk hyung santai diseberang telefon.

“Nara, Kwan Nara hyung, aish jinjja siapa lagi sih memang”

“Oh,”

“Hyung, aku serius,”

“Memang sudah baikan? Sudah yakin? Kau bosan hidup atau bagaimana sih?” sebelum aku menjawab suara Heechul hyung terdengar, “Mati kau Kyunie! Maksudmu apa menikah-menikah?! Aku belum menikah! Teukgi juga belum menikah! Yesung juga, Kangin sedang wamil, Shindong yang ingin menikah saja belum menikah-menikah menunggu aku dengan Teukgi, nan michyeoseo? Aish, jungsoo-ah jadwalmu apa setelah ini?”

“Eopseo” jawab Eeteuk Hyung diseberang. “Baik, kita segera terbang ke Taiwan malam ini,” suara Heechul hyung terdengar yakin dan terburu-buru.

“Hyung, aku ingin Nara bukan kalian aish jinjja!” jawabku menutup telefon

***

“Kau terlambat setengah jam ya, kau mau dimutilasi atau mau ku bakar hidup-hidup?” aku memandangnya yang duduk disebelahku. Kwan Nara, wanita yang selama 2 minggu ini kurindukan. Kami sekarang berada dimobil, aku yang menghubungi duluan, untung aku ada jadwal selama beberapa hari di korea, jadi aku mencuri-curi waktu untuk menemuinya.

“Malhaebwa, waktuku tidak banyak, Ji-Hwan menungguku” ucap Nara menghindari tatapanku.

Aku melihat dan meneliti wajahnya, ada yang beda. Aku bisa rasakan itu. Rambutnya dipotong pendek sebahu, dia semakin cantik. Aku tersenyum mendengar kebohongannya.

“Aku tahu kau ada hubungan dengan manusia itu” aku memulai percakapan.

“Namanya Ji-Hwan, Park Ji-Hwan” dia mengoreksi omonganku tanpa memandangku, tatapannya terpaku keluar jendela.

“Siapapun namanya. Kwan Nara-ssi kau bosan hidup kah? Kau bisa hidup tanpa diriku?” aku memalingkan wajahnya dan menatap lekat-lekat bola matanya.

“Kau pikir kau hidupku? Cih” ucap dia sinis balas memandangku.

“Hebat,” gumamku, “Wae? Aku kan sudah katakan kita putus. Kita berakhir Cho Kyuhyun-ssi. Aku berselingkuh didepan matamu, itu kurang cukup jelaskah?” ucapnya sengit.

“Sangat jelas! Sekarang kenapa kau memilih dia? Kenapa kau selingkuh?” aku menatapnya angkuh. Aku tak percaya selama ini, didalam tubuh semungil ini, dia berkorban begitu banyak untukku, bertahan segitu besar untukku. Selama ini aku pikir kalau hubunganku dengan dia ya seperti hubungan pacaran seperti biasanya, tidak ada yang spesial, hanya dia yang spesial, karena dia adalah dia. Aku hanya butuh dia, setiap kali aku berpikir memutuskannya hal pertama yang terpikirkan “aku butuh dia” hanya itu. Aku tidak tahu bahwa dibalik tubuh semungil ini, mata seindah ini, dia menyimpan semua yang dia pendam, menyimpan semua cinta yang harusnya dia luapkan, menyimpan semua kekhawatiran, menyimpan semua ledakan amarah dan lebih memilih mengucapkan dengan ucapan berentet atau omongan yang menyakitkan.

END KYUHYUN POV

***

NARA POV

Apa yang harus ku katakan? Ini gila, ketika melihat wajahnya sepertinya pertahananku untuk tidak mengatakan betapa aku merindukannya akan segera jebol. Aku berusaha membuang muka tapi dia membalikkan badanku, dia menatapku. Ini gila, aiya! Tuhan~~~!

“Dia,” dengan ragu aku menjawab. Apa yang harus ku katakan?

“Kau tidak memiliki alasan, kau aneh,” dia memotong ucapanku. Sial!

“Cinta tak memiliki alasan!” ujarku dengan semangat. Terkadang kata-kata didalam drama membantu juga.

“Cih, kenapa kau memutuskanku? Segitu bosan hidupnya kah dirimu?” dia melirik keluar dan menatapku, “Kau tahu, aku dimarahi habis-habisan oleh seluruh member karena dirimu. Eeteuk hyung dan Heechul hyung memarahi aku habis-habisan ketika aku katakan aku ingin menikahimu.”

Aku tersentak, apa yang dia katakan? Menikah?

“Iya, menikah Nara-ya,” jawabnya seakan dia bisa membaca pikiranku.

“Tapi itu terpaksa harus ditunda, Hyungdeul tidak terima melihat aku menikah duluan” Kyuhyun terkikik.

“Keumanhae Kyuhyun-ssi, aku sudah bilang kan kalau aku dengan Ji-Hwan…”

“Keumanhae Nara-ya,” dia memotong ucapanku, tatapannya menerawang keluar. “Mworago?” tanyaku bingung, “Keumanhae, kau tidak perlu menahannya dan berhentilah berbohong, aku sudah tahu semuanya” dia menatapku lalu memelukku erat. “haaaaaahh, bukankah bernafas itu begitu menyenangkan?” dia berbisik ditelingaku dan tanpa bisa ku tahan, air mata yang selama ini ku tahan, selama 2 minggu ini aku bersumpah kalau aku akan melupakannya, selama 2 minggu setelah malam aku memutuskannya aku bersumpah tidak akan menangisinya lagi, aku bersumpah bahwa ini yang terbaik, aku bersumpah bahwa tidak akan ada air mata lagi, tapi disini, saat ini, semua itu lebur. Aku menangis sejadi-jadinya mengeluarkan seluruh emosi yang ku tahan, reflex aku memukul dadanya tapi dia tetap memelukku semakin erat, satu tangannya memegang pinggangku dan satunya lagi mengelus kepalaku.

“Ingat ini, aku tidak akan mengatakannya lagi untuk waktu yang lama, mungkin tidak akan aku katakan lagi meski aku sangat ingin mengatakannya.” dia terdiam sejenak mengambil nafas dan menghelanya, seakan menimbang kata-kata yang akan dia katakana.

“Berhenti berkorban, berhenti menangis sendiri, berhenti memasang wajah tidak peduli meski kau khawatir setengah mati, berhenti bersikap kalau aku membutuhkan perlindunganmu, aku namja kamu yeoja, aku yang harus melindungimu, dan hentikan semua kebohongan ini,” dia berbisik ditelingaku sangat pelan, sangat tulus. Aku menahan tangisanku sehingga hanya sesenggukan kecil yang terdengar.

“ Satu lagi,” dia melepaskan pelukannya dan memandangku, dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan dia mencium keningku dan, “Saranghanda” lalu dia menciumku tepat dibibirku untuk sejenak aku tersentak lalu dia melepaskan ciumannya dan, “Ini balasan akibat kau berciuman dengan Ji-Hwan, sekarang ciuman dia sudah terhapus denganku”

“KAU GILA CHO KYUHYUN?! Mana bisa dihapus?! Lagipula itu sudah terjadi lama sekali! Aku dan dia tidak berciuman, itu hanya main-main!” reflex aku memukul dirinya.

“Tapi aku melihat fotonya!” jawabnya disela pukulanku.

“ITU TRIK KAMERA NEON PABOYA?! AISH ciumanku untuk suamiku~” aku memegang bibirku dan meratapinya.

“Apa bedanya sih, akhirnya kau juga akan menikah denganku, sudahlah hitung-hitung latihan” ejeknya sambil terkikik.

“Kali ini kau benar-benar tidak punya kesempatan hidup untuk ketiga kalinya CHO KYUHYUN-SSI!!”

END NARA POV

***

KYUHYUN POV

“Kenapa sih kau?” tanya Siwon hyung penasaran disebelahku yang terlihat gemas menekan keypad handphone.

“Nara! AISH!”

“Kenapa lagi? Kau bertengkar terus, apa sih yang kalian kerjakan selama pacaran”

“Tanding game” ucapku polos dan Siwon hanya bisa geleng-geleng kepala. Aku tertawa, “Hyung, apa kabar Jenny?”

“Baik, kami baik, sangat baik” ucap Siwon hyung yakin. “Jadi pencarian cintamu berhasil?” tanyaku penasaran.

“Untuk apa tau urusanku, Nara tadi kenapa?” Siwon hyung mengalihkan pembicaraan.

“Ini, dia tidak mau mendengarkanku, aku bilang padanya untuk kuliah dulu baru kerja. Dia lebih memilih cari kerja”

“Bukannya kuliah baru 4 bulan lagi?”

“Iya. Dia bilang dia mau mengisi waktu luang dengan kerja.”

“Yasudah Kyunie, bagus, daripada tidak ada kerjaan”

“Andwae! Aku bisa menafkahinya, kenapa dia harus cari kerja?!” aku tidak terima!

“Kau aneh! Memang dia mau dinafkahi olehmu? Sudahlah, biarkan dia bekerja”

“Andwae!” jawabku tegas

“Ah terserahlah, masalah kalian, aku pusing” Siwon hyung berlalu.

END KYUHYUN POV

***

NARA POV

Aku tidak akan kalah! Aku akan mencari kerja, punya uang banyak biar aku bisa beli Photo Book Kyuhyun! Sudah lama aku mengincarnya! Kumpulan foto-foto terbaru dia. Dan aku juga harus beli album “bijin” yang segera rilis dan juga album repackaged SJM. Disitu dia sangat ganteng, kelewat ganteng! Aku tidak akan kalah! Aku harus kerja, kalau tidak bagaimana aku mencari uang membeli itu semua?

THE END

32 thoughts on “-Contest Fiction- Everlasting

  1. Pingback: -Announcement- Jadwal Publish Fiction Contest! « ♛ Chocolate's Crown ♛

  2. komen~ komen~
    aiyaa, tan..what should i say, now?
    i already said all about my opinion in BBM, anyway XD
    lol

    first , unomisoweeelllll..my sister in law :3
    yes, this is me -____- sang cewek gengsi setngh mati yang bahkan ga berani bilang khawtir pas tahu kalo kyu lg sakit dan malh ngomong hal lain buat nunjukin kalo dia tuh sama sekali ga perduli ama keadaan tuh evil (-_____-) *bighugforyou*

    dan satu hal yg penting : gw nangis pas baca bag kyu dihajar ama tuh komplotan jihwan! *taboksatusatu*
    dan gara2 ni FF juga qu jadi bisa tahu the reason why kyu pake shades pas konser + sakit kemaren *plak* hahaha XD
    SUMPAH, KOK BISA KEPIKIRAN SIH BUAT NYAMBUNG2IN SEMUANYA, TAN? *caps jebol*
    beneran deh kreatif banget :3

    dan disini qu ngebayangin jihwan itu mukanya kayak dongho (again) lol
    cowok tengil dan ga mau kalah :3
    aigoo, aigoo~ kenapa dulu nara bisa suka ama cowo kayak gitu? cekaceka -__-
    trus, sejak kapan kyunara bisa romantisan kayak ginii? *tabokintan* hahaha~
    tetep yee situ mau liat kyunara damai, ga lempar2an spatu. haha

    dan pas bagian akhir, si nara kerja apaan, tan?
    jadi penjaga warnet kah? tukang pacul kah? tukang bajak sawah?
    *sumpahgakelitbanget*
    dan semua barang yg kamu sebutin itu tuh barang yang ga bisa qu belii TT.TT
    *noel tanah*

    apalagi yaa? aishh, sisanya udah qu omongin di BBM, ntar kalo ada yg mau qu tambahin..tinggal komen lagi~ hehe
    thx u soooo much, my lovely sist in law ~ *kasih teuki berpita*

    • hahahhahahaha
      love it laaah sister in law LOL love you too hahha
      actually i love the way you love kyuhyun. the end and that’s the fact. but i dunno whats wrong with you nowadays -_______-
      demi apa nangis???! hahahhaha iyaaaaa gatau sumpah deh cha itu tuh kepikiran gitu aja hahaha sambung2in laaah wuakakka emg aku pengen banget buat org ketiga ditengha2 percintaan kyunara. kalau bisa lebih panjang hahha
      hahhaha tetep yeeeeeeeee dongho hahhahah
      ih disini nara mainannya cekek2an kali chaaaa hahahhaha
      akhirnya ya nara masih mikir2 kerja apaan cha haha dia masih bingung sih sbenernya. tapi ya mau gimana kalau kyu ga ijinin ya sok lah. udah tinggal diidupin kyu aja /plaaaaakk wkwkkwkw
      sip laaah 🙂
      makasih lho udah dipost hahah ASIK DAPET TEUKI~~~

      cha, i know you trying to forget huh? i think that’s not a good decision like what you ever told before. but whatever you did and want remember i will always be here ya 🙂 not even know you so well but i know you so well *apasihintinyaini!!!*

  3. nara kerja bt bli barang2 tu?? minta aj ma kyu!
    pasti ga mau, gengsi lg..halah..
    koq jihwan pergi gt aj? krg seru(?) perjuangan kyu bt nara,hehe
    kasian kyu ga boleh nikah ma hyungdeulny, klo dsrh ngg,lamaa..kekkk

    • iyaaa hahha
      kan nara sparKYU iyap gengsi laaah hahaha
      lagi jarang2 dapet poto kyu ganteng2 kan kyu kalau diajak foto males2an -_____- lg gengsi juga minta foto sama kyu hahahha
      jihwan ya mau gimana lagi. kalah lah sama evilnya kyu hahaha. biarlah dia pergi melanglang buana 😀

  4. Rada terharu pas kyuhyun meluk nara sambil bilang “Berhenti berkorban, berhenti
    menangis sendiri, berhenti
    memasang wajah tidak peduli
    meski kau khawatir setengah
    mati, berhenti bersikap kalau
    aku membutuhkan
    perlindunganmu”

  5. bagian terakhir lucu dah >,<
    apa iya Nara mw beli album repackaged SJM, photobook sama album bijin cuma buat lyat Kyu yg ganteng? XD

  6. wah sedih sih… tapi romantis.
    bisa-bisanya ada kata-kata kaya diatas…
    ah gatau mau komen apa lagi.
    pokonya daebaaak >.<

  7. ceritanya keren, di other side of kyunara kekekeke…
    sebegitu cintanya kah kyu ama nara ampe rela digebukin gitu *lgnsung inget ama goo jung pyo kekekekeke

    suka pas endingnya, yg kyu marah2 karna nara mau kerja, kata2nya itu loh. brasa nara dah jadi bini beneran kekekeke

  8. WOW XD XD kyunnieeee~~
    ternyata dirimu sakit karena galau toh? *plakk
    aiyaaa ini nge hubung2innya pinter banget si author xD
    kata2 kyu disini walaupun tetep kesan evil tak peduli dia romantisssss
    romantis terselubung!
    dan jihwan nya aku bayangin kiseop .____.
    muka kiseop kan badboy campuran bule dikit 🙂 aaaaahh suka ^^
    nice ff 😀

    • huahahahaha iya dooong harus dihubung2in biar jelas (???)
      kan selalu ada hal dibalik semuanya hahhaa
      hahah aku ga bayangin siapa2 si jihwan 😀 makasih

  9. itu minta bgt dihajar ngeroyok kyuhyun lagi, sini berhadapan sama sparkyu kalo mau ngeroyok kyuhyun!
    gak tau mau bilang apa, bagus ada kalanya emang hubungan kyunara harus diuji sama kehadiran orang ketiga biar keliatan seberapa tulus pasangan masing2
    ada skinshipnya, biasanya jarang kyunara dapet bagian skinship

    • hahhaha sabar sabar itukan ujian buat kyu hahhaha
      betuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuul haha itu yg pengen aku sampaikan. harus ada org ketiga kadang2 hahha
      dikit doang ko skinshipnya hahaha

  10. ngapain sih tuh cowo dateng? Ngajak perang? Tega bgt ngegebukin kyuhyun. Ga gantle #emosi tingkat tinggi# tp intinya. Kyunara ga bisa dipisahkan. Betul? Hahaha

Leave a reply to choi riechan Cancel reply