-Contest Fiction- Who Are You?!

 Original Fanfiction By : Sabila Putri Ghassani (@sabilabembe)

Don’t Forget to leave a comment~

Ur words are precious for us as the author of this story 🙂

***

 “Nara-ya.. berhentilah bermain PSP.. Kyuhyun sedang sakit kan di Taiwan sana?” Haejin duduk di kasur Nara, memperhatikan gadis berkuncir kuda yang tengah serius memperhatikan layar PSP-nya. Bibir bawahnya digigit kuat-kuat dan matanya menatap ke layarnya serius, terlihat sekali suara yang baru saja berbicara itu masuk telinga kiri Nara dan keluar lagi lewat telinga kanannya – atau bahkan mungkin tidak pernah masuk >< .

“yashh! Aku sedang bicara padamu..” Haejin yang kesal segera mendorong-dorong tubuh Nara dengan gemas. Tadinya ia berniat merampas PSP di tangan Nara, tetapi Haejin belum berani memancing kemarahan ratu iblis didepannya ini =__=’)7

“aishh unnie!! Kalau aku mati aku juga akan membuat unnie mati!!” ujar Nara, sadis, langsung dihadiahi jitakan dari Haejin.

“aku serius Nara-ya..” Haejin berjongkok didepan Nara. Nara menatap unnie-nya itu sebentar, lalu mendecak sebal.

“ckk. Unnie pikir aku tak mencemaskannya? Aku bahkan sudah meneleponnya kemarin-kemarin, tapi katanya ia terlalu lemah menjawab teleponku..” ujar Nara, sebal, memanyunkan bibirnya.

“aiyaa~ !! kau tau, itu bukan karena kyu tidak mau menerima teleponmu. Hp-nya disita oleh member SJM. Tau kenapa?” tanya Haejin penuh teka-teki.

“wae?” Nara terpancing.

“karena mereka takut kau akan menelepon dan malah memarahinya. Dia kan sedang down jadi kukira poppa dan yang lainnya mengkhawatirkan kyuhyun oppa..” ujar Haejin, sembari tersenyum.

Nara melotot.

“yaa!! Mereka kira aku benar-benar akan memarahi si bodoh itu apa?! Aku juga tau waktu, kondisi, dan tempat!!” serunya berapi-api. Haejin mengkeret.

“aishh. Sudahlah, aku tak mau tau lagi!!” Nara yang kesal menghempaskan tubuhnya diatas sofa dikamarnya. Ia kembali memainkan PSP-nya, namun pikirannya masih tertuju pada pria bertampang evil yang berada nun jauh disana. Nara mengkhawatirkannya, tentu. Nara ingin memarahinya, tentu. Tapi itu ia lakukan hanya karena agar si bodoh itu mau sekali saja menurutinya untuk minum vitamin.

Cih. Cho kyuhyun yang tampan, kau tidak mendengarkanku, makanya kau roboh!! Babo gateun..

“aiyaa~ aku sudah membujuk Nara tapi Nara masih tidak mau menghubungi Kyuhyun lagi..” keluh Haejin pada Ririn, yang tengah membenarkan kacamata yang menempel di hidung mancungnya.

“hm. Memang salah member SJM juga sih. Yah, mau bagaimana lagi? Kalau kyuhyun sembuh juga, kuharap dia yang mau menghubungi Nara duluan..” ujar Ririn, bijak. Haejin manggut-manggut.

Tetapi kemudian matanya bersinar.

“unnie!! Aku punya teman!! Dia.. um.. kau tau, yah, sedikit aneh membicarakannya di zaman sekarang..” Haejin ragu, membuat Ririn mengalihkan matanya dari komputernya dan menatap Haejin penasaran.

“maksudmu? Dia sudah punah?” tanya Ririn, konyol. Haejin terkekeh.

“aniyaa! Maksudku dia punya kebiasaan yang aneh, dan kukira itu bisa bermanfaat untuk kita sekarang..” Haejin mengeluarkan evil smile-nya.

“hee?? Jangan bertele-tele! Ppali marhae!!” Ririn penasaran.

“dia… peneliti tanaman..” Haejin terkekeh lagi. Ririn langsung menatapnya malas.

“aiyaa~ aku salah mau mendengar usulmu..” Ririn memfokuskan kembali matanya pada komputer didepannya.

“unnie!! Aku serius! Demi apapun, dia pernah mengatakan padaku.. kalau ada tanaman yang bisa merubah seorang gadis menjadi gadis!!!!” pekik Haejin, sebal.

“hyaa! Mana ada hal seperti itu?! Ishh, sudahlah..”

“unnieee~ jebaaal .. percaya padaku kali ini! Pasti berhasil!!” Haejin mengedipkan matanya, dan langsung meninggalkan kekasih Choi Siwon yang tengah melongo itu didalam apartemennya.

Ririn mengedikkan bahu.

“yah, sudahlah..” ujarnya, pasrah, memperhatikan punggung Haejin yang semakin menjauh.

Haejin memilin tangannya, kurang yakin dengan apa yang dia lakukan. Sudah cukup baginya dijejali masalah pengetahuan tanaman oleh gadis manis – namun aneh – yang tinggal di apartemen kusam yang ada didepannya ini. Tetapi demi Nara …

“yosshh!! Halsuisseo!!” serunya, pada dirinya sendiri, kemudian tangannya terulur dan memencet tombol bel tepat dikanan atas pintu.

“ne, nuguseyo??” suara kekanakkan muncul dari speaker disebelah Haejin. Haejin meneguk ludahnya.

“Lee Haejin~” jawabnya, mencoba riang.

Tidak ada jawaban. Melainkan timbul bunyi gederubukan dari dalam apartemen kusam itu, membuat Haejin nyengir kuda. Ia masih diingat.

“aah~ Haejin-ah..” sapa gadis didepannya. Gadis itu mengenakan baju terusan berwarna biru muda, kacamata baca bertengger dihidung-lumayan-mancungnya, dan bibir tipisnya tengah tersenyum manis padanya.

“annyeong~” sapa Haejin pada gadis itu.

“masuk~ wahh, aku tak menyangka leader Felidis mau memasuki apartemen kusamku..” ujar gadis itu, merendah, ia kini menyibukkan dirinya didapur, membuat teh hangat untuk teman lamanya itu.

“hahaha. Aku sudah lama tidak mampir.. Kau masih sibuk dengan penelitian tanamanmu?” tanya Haejin, memulai dengan hati-hati.

“keurom!! Kau tau, aku baru saja menemukan lumut dengan berbagai manfaat yang …”

“mm, kalau masalah jamur tuan putri??” potong Haejin. Omongan gadis yang terpotong itu bukannya membuat gadis itu sakit hati, tetapi ia malah semakin semangat, apalagi teman yang biasa tertidur ketika dijejalinya dengan pengetahuan tanaman, kini malah bertanya padanya.

“itu sudah lama kuselesaikan, dan jamur itu benar-benar ajaib!! Bravo!!” gadis itu berteriak, senang. Haejin tersenyum canggung.

“boleh kuminta?” tanya Haejin, takut-takut.

Gadis didepannya menatapnya aneh, tetapi kemudian ia terlihat berpikir. Butuh waktu lima belas detik berpikir untuk gadis itu untuk menjawab permintaan Haejin dengan kata “YA”, yang langsung membuat Haejin memekik girang, kemudian memeluk gadis aneh bin ajaib didepannya ini.

“gomawo!! Daebak! Kau yang terbaik!!” puji Haejin, ketika gadis didepannya menyorongkan sebuah botol. Botol itu berwarna kecoklatan dan berbentuk seperti jamur payung. Haejin menerima botol itu dan langsung pamit pada gadis itu.

Gadis itu melambai riang, merasa dirinya sudah bermanfaat untuk temannya, kemudian kembali masuk kedalam apartemennya, siap-siap membuat eksperimen baru.

“kau harus makan!! Jangan membuat kami seperti member SJM yang harus selalu menyuapi kyuhyun!!” ujar Ririn, menyorongkan sepiring nasi goreng buatan Haejin – tentunya sudah dilengkapi jamur yang tadi dimintanya. Walaupun Ririn merasa rencana mereka sedikit aneh – atau mungkin terlalu aneh? – ia hanya bisa pasrah ketika Haejin menatapnya dengan puppy eyes andalannya yang diajarkan Donghae.

“ara umma bawel! Aku makan!!” Nara mendengus sebal, kemudian menyendokkan nasi itu kedalam mulutnya.

“enak?” tanya Haejin. Nara mengangguk dan meneruskan makannya.

Haejin tersenyum senang, sementara Ririn masih waswas, takut ada sesuatu yang aneh terjadi pada maknae mereka ini.

Nara baru saja mau menyendokkan sendok terakhir kedalam mulutnya ketika tiba-tiba ia merasa tenggorokannya tercekat. Ia tak bisa bernafas. Nara memegangi lehernya, sembari terus mencoba bernafas.

“Nara-ya!! Nara-ya!!” Haejin menggoncang tubuh Nara, yang makin meronta karena kekurangan oksigen.

“Nara wae iraeee?? Jebal, jangan bercanda seperti ini!!” Ririn menepuk-nepuk punggung Nara, dikiranya Nara tersedak oleh nasi goreng dipiringnya itu.

Nara makin sesak dan nafasnya mulai tak beraturan. Wajahnya yang memerah mulai membiru. Matanya yang tadi melotot kini sedikit demi sedikit mulai terpejam. Nara akhirnya memejamkan mata dengan keringat bercucuran deras dipelipis dahinya.

“NARAAAA!!” kedua gadis didepannya berteriak histeris.

 ——–

“nghh. Jangan! Jangan! JANGAAAN!!” kyuhyun bangun dari tidurnya dengan keringat mengucur deras. Tangannya entah sejak kapan terjulur kedepan, seperti ingin meraih sesuatu.

“kyuhyun-ah! Kau kenapa?” tanya Eunhyuk dengan bahasa Mandarin, masuk kekamar Kyuhyun sembari membawa kamus saku ditangannya.

Kyuhyun memutar bola matanya.

“gwenchana hyung. Aku hanya merasa aneh..” jawab Kyuhyun, lemah. Entah perasaan itu muncul darimana, tetapi ia merasa ia begitu merindukan sosok gadis yang selalu sinis padanya. Kwan Nara.

“aa~ kau kangen Nara kaaan?” Donghae muncul dari belakang Eunhyuk, sembari mengedip-ngedipkan matanya, aegyo.

Kyuhyun mendengus, mencoba menahan rasa gugupnya.

“jangan bercanda. Aku mau tidur lagi!” Kyuhyun menarik selimutnya sampai ujung rambutnya, menyembunyikan wajah merahnya.

“aigoo~ uri maknaee~~” ujar Eunhyuk dengan nada menyebalkan, membuat Kyuhyun tidak tahan, dan akhirnya melempar hyung terinya itu dengan sendal miliknya. Eunhyuk yang dilempar malah terkekeh senang karena ia bisa menjahili maknaenya kali ini!!

“cishh. Kalau aku merindukannya memang kenapa?” ujar kyuhyun dibalik selimutnya – dengan wajah merona. >///<

 ———

“hikss. Unnie, kita harus bagaimanaa?” tanya Haejin, menatap Ririn dengan tampang memelas. Ririn yang masih syok hanya menatap wajah sedih Haejin dengan tatapan kosong.

“mollaa..” ujar Ririn, suaranya bergetar. Ia kini memangku kepala si maknae dipangkuannya. Ia menatap Nara, berharap Nara akan membuka kembali matanya dan berkata ‘aku hanya bercandaa~~~ ummaaa’

Ririn akhirnya menangis, menyusul Haejin yang sudah membuat kamar Nara menjadi lautan air mata. Ririn mendekatkan wajahnya pada wajah Nara.

Sedetik kemudian Ririn langsung melotot. Ia memekik girang.

“Haejin-ah Haejin-ah!! Nara masih hidup! Dengar! Dia masih bernafas!!!” ujar Ririn, menarik Haejin kedekatnya. Haejin bukannya malah tenang, malah semakin menangis. Katanya sih, menangis lega, emang dasarnya cengeng sih! #ditabokyangempunyanama

Nara dibaringkan dikasurnya. Nafasnya sudah mulai teratur, membuat keduanya bernafas lega. Haejin yang merasa bersalah bersikeras tidak mau tidur dan menemani Nara semalaman dengan mata terjaga. Ririn malah disuruh ikut tidur disebelah Nara, yang memang kasurnya muat untuk mereka bertiga.

Matahari mulai terbit, Haejin menguap. Nara masih tertidur lelap.

“haa~ wajahmu ini sebenarnya anggun, kalau sedang tertidur..” oceh Haejin, kemudian Haejin bangkit dari duduknya, dan masuk kekamar mandi, menggosok gigi dan mencuci muka.

“unnie.. aku pinjam handuk.. eeeehh?? Unniee!! Nara kemanaaaaa??” pekik Haejin, kaget, menemukan Nara tidak ada ditempat ia berbaring tadi. Ririn langsung bangun. Dengan panik, mereka berdua mencari Nara kesetiap sudut kamar, sampai tiba-tiba pintu kamar terbuka.

“unniedeul~ sudah banguun? Aku sudah membuatkan sarapaan..” wajah Nara yang mereka kenal tengah tersenyum anggun pada mereka berdua. Haejin menganga, dan Ririn melotot. Wajahnya sih memang Nara, tapi.. sifatnya…

Haejin mengerling Ririn yang langsung mengangguk, mengiyakan ucapan Nara. Nara memimpin mereka kemeja makan.

“unnie! Kau mau kita keracunan?” tanya Haejin.

“nah! Itu dia! Kalau kita keracunan akan lebih baik bukan? Itu berarti uri Nara!!” jawab Ririn, santai. Haejin geleng-geleng. Choi Siwon bahkan sudah berhasil menularkan ke-possitive thinking­-annya pada kekasihnya ini. Possitive thinking sih iya! Keracunannya BIG NO!

Telur mata sapi tanpa bercak kuning berantakan saja sudah membuat Haejin dan Ririn mengernyit. Nara yang biasanya tidak akan serapih ini, bahkan untuk membuat telur mata sapi saja. Belum lagi nasi gorengnya ….

“enaaaaaaaaak~” ujar Haejin, sumringah. Nara nyengir, Ririn menatap Nara aneh, dan mengguncang tubuhnya.

“umma, wae irae?” tanya Nara. Ririn kini memutar balikkan tubuh Nara, memeriksa tiap inchi tubuh Nara.

“ummaa??”

“neo!! Kenapa masakanmu lebih enak darikuuuuuu?” GUBRAK! Ririn malah mengeluhkan hal yang tidak penting. Oke, kembali ke pokok masalah.

“iya, kenapa bisa enak Nara-ya?” tanya Haejin. Nara tersenyum malu. Omo!!

“heee?? Menjijikkan!! Kau sedang malu-malu?” tanya Haejin, to the point.

Nara yang sedang tersenyum senang langsung menelungkupkan tangannya kewajahnya. Ia terisaaaak??

“Na..Nara-ya.. kau kenapa?” Haejin merasa bersalah lagi.

“maaf kalau makananku menjijikkan. Ini.. pertama kalinya aku masak..” ujar Nara, disela isakannya.

Pagi itu … Haejin dan Ririn dibuat sukses melongo oleh gadis bernama KWAN NARA.

 ———–

“hee? Maksudmu apa momma?” tanya Donghae, mengernyitkan seluruh keningnya. Ia kini berada diruang tengah dorm SJM, ditemani Eunhyuk disebelahnya, yang ikut mendekatkan kupingnya pada i-Phone Donghae dengan tampang penasaran.

“iya poppaaa!! Uri Nara bisa memasak! Kau tau kan kemampuan memasak Kyuhyun separah apa, naah, Nara hampir setara dengannya poppa..” jawaban Haejin terdengar ditelinga Eunhyuk. Wajah Eunhyuk berubah aneh, entah karena suara Haejin yang terlalu manja ketika berbicara dengan Donghae atau karena ia aneh membayangkan Nara pintar memasak.

“hee? Uri Kyuhyun sama sekali tidak bisa memasak kan, momma! Aiyaa~ terus apa lagi yang Nara lakukan?” tanya Donghae.

“hari ini dia membersihkan rumahnya..” jawab Haejin dengan nada lemah. Sebegitu syok-nya kekasih Lee Donghae itu pada perubahan diri Nara.

Siwon yang daritadi menguping ikut mendekatkan dirinya pada sebelah Donghae yang satu lagi. Ia ikut menguping suara Haejin diseberang lautan sana.

“keurom, Haejin-ah, Ririn sedang apa?” tanya Siwon, merebut i-Phone Donghae.

“hahahaha..” Haejin tiba-tiba tergelak.

“unnie sedang mengurung diri didapur! Dia syok karena masakan Nara lebih enak dari masakannya!!” cerita Haejin disela tawanya. Eunhyuk dan Donghae ikut terkekeh, sementara Siwon menganga. Ia tau persis masakan Ririn sudah sangat enak, dan Nara yang bandel itu bisa mengalahkan masakan Ririn??

Donghae yang masih terkekeh mengambil i-Phone-nya kembali dari Siwon yang masih menganga. Kemudian Donghae melanjutkan teleponannya dengan Haejin dikamarnya. *let’s skip this part~ :D*

“kyuhyunnie.. akhirnya punya pacar normal..” ujar Eunhyuk, nyengir. Siwon masih menganga, belum siap pacar maknae-nya itu mengalahkan pacarnya.

 ———-

“mau kemana Nara-ya?” tanya Ririn yang sudah terlihat lepas dari syoknya, kepada Nara yang tengah memasukkan setengah lemari bajunya kedalam sebuah koper besar.

“Taiwan..” jawab Nara, tersenyum lebar. Ririn makin melotot.

“Taiwaaan?! Kau mau ke Taiwaaan?? Mau apa Nara-yaa?” Ririn langsung menghampiri Nara yang masih sibuk sendiri mengepak barang-barangnya.

“menengok Cho Kyuhyun-ku yang tampaan~” jawab Nara riang. Demi apapun, Park Ririn seperti melihat bayangan Haejin yang bersemangat bertemu poppa-nya pada diri Kwan Nara.

Memang wajar kalau seorang gadis menggebu-gebu ingin bertemu kekasihnya. Yang tidak wajar adalah gadis yang sedang melakukannya itu!! Seorang Kwan Nara?? Bagaimana bisa Kwan Nara menunjukkan rasa sukanya pada Kyuhyun saat ini?! Dan belum lagi ekspresinya tadi.. omooo~ ><

“Nara-ya, kau pasti salah makan kan?” tanya Ririn. Ia bahkan lupa kalau ia dan Haejinlah yang membuat gadis didepannya ini berubah drastis.

Nara malah menatap Ririn dengan tatapan aneh, kemudian mengedikkan bahunya, membereskan bajunya kembali.

“ya ampun Nara-yaa~ kau mau minggat?” tanya Haejin yang baru selesai telepon-teleponan dengan Donghae.

Nara nyengir.

“aniya. Aku cuma mau ketemu Cho Kyuhyun-ku. Bukankah unnie yang kemarin menyuruhku peduli padanya?” tanya Nara, masih sibuk membereskan kopernya.

“aiyaa~ jadi ini salahku sekarang?” tanya Haejin, menunjuk dirinya sendiri. Ririn menatap Haejin seperti ingin melahap, sedangkan si maknae masih asyik berbenah barangnya.

“unnie~ eomma~ ikutlah denganku..” ujar Nara sembari menyiapkan makan malam. Mata Haejin langsung bersinar, sedangkan Ririn berpikir sebentar sebelum keduanya menjawab …

“OKE!!!” jawab keduanya, serempak.

“keundae, Nara-ya, kau mau pergi berapa bulan?” tanya Haejin sembari membereskan bajunya.

“ye? Aku di Taiwan hanya dua hari. Unnie mau sampai berapa lama memangnya?” Nara balik nanya.

Haejin langsung menganga lebar.

“hyaa! Aku yang artis saja hanya membawa satu tas biasa, dan kau…” Haejin melirik koper besar Nara dengan tatapan aneh.

“hehehehe. Makanya unnie nanti pilihkan aku baju untuk bertemu Kyuhyun oppa..” ujar Nara, manis. Haejin pingsan.

———

TINGTONG TINGTONG ..

Sebuah jari lentik menekan tombol bel yang terletak didepan pintu kayu besar dan tampak megah.

“hao hao hao.. wo ai ni ni ai wo~” terdengar suara ngaco dari dalam, siapa lagi kalau bukan si amatir bahasa Mandarin, En He, Lee Hyukjae, Asia’s Anchovy =__=’)7

“nuguseyo?” tanya suara Eunhyuk dari dalam.

“kami oppaa..” jawab Ririn, kalem, sudah biasa melihat kelakuan aneh Super Junior.

“ah~ ririn, haejin, naraa! Annyeoong~” sambut Eunhyuk, membukakan pintu untuk ketiganya dengan senyum lebarnya. Kamus mandarin belum mau meninggalkan tangannya.

Haejin langsung nyelonong masuk kedalam dorm setelah menyapa Eunhyuk, diikuti Nara. Sementara Haejin yang sudah tahu letak kamar Donghae memasuki kamar Donghae, Nara masih mencari kamar kekasihnya itu dengan membuka-buka pintu member seenaknya.

“Cho kyuhyun?” tanya Nara memastikan pada sosok yang dibalut selimut tebal.

“nghh..” Kyuhyun mengerang, ia membalikkan badannya, dan menemukan sesosok gadis yang dikenalnya. Ia hampir mengira itu mimpi sampai gadis itu memasuki kamarnya dengan sumringah dan menggoncang-goncang tubuhnya.

“oppaa~” ujar Nara manja. Kyuhyun bergidik ngeri.

“hyaa! Kwan Nara! Menjijikan!!!!!! Apa yang kau makan di Korea?” tanya Kyuhyun, langsung bangun dari tidurnya, menyentil dahi Nara dengan jarinya.

“aiyaa~ kenapa semua orang bilang sikapku menjijikkan akhir-akhir ini? Bahkan kau juga??” Nara mulai berlinang air mata.

Hati Kyuhyun langsung berdegup kencang. Sejak kapan bocah nakal didepannya ini bisa sembarangan menangis didepannya? Kyuhyun langsung salah tingkah.

“ya ya ya! Mianhae.. kau tidak seburuk itu..” hibur Kyuhyun, walaupun tidak seperti menghibur. Tapi Nara langsung sumringah kembali ketika Kyuhyun menghiburnya.

“aku bawakan makanan..” ujar Nara, mengeluarkan kopernya, dan mulai memberantaki kasur Kyuhyun dengan barang-barang didalam kopernya. Baju-baju Nara, peralatan mandi, i-Podnya, bahkan sampai pakaian dalamnya (-__-)a

Wajah Kyuhyun memerah. Tetapi kemudian ia melotot.

“hyaa! Kemana PSP-mu?” tanya Kyuhyun, heran, tidak menemukan benda mungil itu diantara barang-barang berserakan dikasurnya.

“eh? Kutinggal..” jawab Nara dengan wajah datar. Kyuhyun makin heran.

“jjang~ !!” Nara menunjukkan sebuah kotak bekal berwarna pastel kedepan wajah Kyuhyun. Kyuhyun mengernyit heran.

“wae?” tanya Nara.

“kukira kau akan memberiku makanan jadi. Mm, bukan makananmu mentah, maksudku… kukira kau akan memberiku makanan yang dibeli..” ralat Kyuhyun setelah melihat ekspresi Nara yang hampir mau menangis lagi.

“hihihi. Kubuat ini spesial karena kau sedang sakit.. aaaa~” pancing Nara, menyumpit kimbab buatannya kemudian menyorongkannya kedepan mulut Kyuhyun.

Kyuhyun makin mengernyit.

Ini bukan Kwan Nara yang ia kenal. Mana mau ratu iblis itu membuatkannya makanan, bahkan sampai meninggalkan nyawanya di Korea?? Jangankan sampai ke luar negeri, ke dalam kamar mandipun Nara akan membawa PSP-nya karena takut akan ada yang memainkannya!!

Kyuhyun yang heran langsung menyingkap selimutnya dan berjalan keluar kamarnya, mencari gadis-gadis yang sudah merubah sikap Kwan Nara, mengabaikan panggilan Nara yang terus mengekornya.

“Lee Haejin!! Apa yang kau lakukan pada Kwan Nara?” tanya Kyuhyun, serak, membuka pintu kamar Donghae dengan kasar, menemukan duo ikan yang sedang .. um, yah, semua sudah tau bukan?

Haejin mendorong tubuh Donghae, dan langsung memasang puppy eyes andalannya pada Kyuhyun.

“maaf oppa. Aku cuma ingin membuatnya sedikit romantis..” ujar Haejin, membuat mata Kyuhyun melotot, menuntut penjelasan lebih lanjut.

Haejin akhirnya mendorong Donghae dan Nara keluar kamar, mengunci kamar Donghae dari dalam, sehingga Haejin dan Kyuhyun bisa mengobrol dengan nyaman.

“unnieee!! Cho Kyuhyun pacarku!! Buka pintunyaaaaa!!” Nara menggedor-gedor pintu kamar Donghae. Kyuhyun langsung merinding.

“kau beri dia apa siiih??” tanya Kyuhyun sembari menunjuk pintu dengan jempolnya. Wajah pucatnya mengernyit heran pada Haejin.

Haejin terkekeh.

“romantis bukan?” tanya Haejin, membuat Kyuhyun langsung melayangkan tatapan membunuh, seperti berkata jangan samakan kami dengan JinHae yang hobi skinship!!!

Haejin langsung menunduk, menghindari tatapan evil dari Kyuhyun, yang masih berharap penjelasan lebih lanjut.

“keugo.. aku.. meminta temanku yang ahli tanaman..”

“langsung haejin-ah..” potong Kyuhyun.

Haejin menatapnya masam, lalu mempersingkat ceritanya.

“aku minta jamur yang bisa membuat Nara jadi gadis tulen! Dan begitu…” ujar Haejin, ringan, mengedikkan bahunya.

Kyuhyun melongo, menatap gadis ajaib didepannya.

“michyeosso???” seru Kyuhyun, serak. Haejin menatapnya dengan penuh rasa iba.

“oppa, dengar, kau jadi bisa makan masakan Nara kan, kau juga jadi bisa melihat Nara versi manis kan? Kau senang kan? Kuadukan pada Nara kalau kau bilang tidak senang!!” ancam Haejin.

“aniya! Dia yang kubutuhkan yang bisa bertanding starcraft denganku!! Kau tau, dia bahkan meninggalkan PSP-nya di Korea!!” ujar Kyuhyun, tetapi wajahnya memerah sedikit.

“aiyaa~ tapi wajahmu memerah!! Yah, memang salahku merubahnya jadi gadis rajin, manis, dan pintar memasak..” Haejin merendah untuk meninggi. Kyuhyun berpikir sejenak, menikmati Kwan Nara versi terbarunya, tetapi kemudian ia menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

“aku harus mengembalikan gadis aneh itu jadi bodoh lagi!!” gumam Kyuhyun, lalu keluar dari kamar Donghae, berpakaian lengkap dengan samarannya, dan menarik tangan Nara keluar dorm mereka.

“oppaaa kita mau kemana??” cicit Nara, terengah, karena Kyuhyun menariknya dengan langkah cepat.

“TAMAN HIBURAAAAN!!!” pekik Nara, senang. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Nara.

“ppali!!” Kyuhyun mengacak rambut Nara, kemudian menggenggam tangan Nara, hal yang akhirnya bisa dilakukannya dengan bebas tanpa rasa gugup seperti biasanya.

Nara terkikik senang, namun …

“huweeeeeeee~ ummaaaaaaaa..” jerit Nara, diatas rollercoaster. Kyuhyun terkekeh senang disebelahnya.

“oweeeeekk.. oweeeeekk..” Nara muntah-muntah setelah naik rollercoaster. Kyuhyun tersenyum puas karena rencananya berhasil. Kyuhyun mengusap-usap punggung Nara yang melemas.

Nara terduduk lemas disalah satu bangku taman. Kyuhyun datang dan membawakannya susu coklat panas kesukaan gadis itu.

“baikan?” tanya Kyuhyun. Nara menggeleng lemah.

Kyuhyun yang merasa sedikit bersalah akhirnya menuntun Nara ke mobilnya dan mengajaknya berjalan-jalan dengan mobil.

Sementara gadis yang diajaknya jalan-jalan itu masih tidak nyaman dengan perutnya, dan memilih tidur dibangku penumpang sebelah Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh kesebelahnya dan menemukan Nara sudah tertidur pulas. Ia mengusap pipi gadis itu lembut.

“kembalilah ke Kwan Nara yang kukenal..” ujar Kyuhyun serius sembari menatap gadis disebelahnya, seperti mengucapkan mantra untuk menyadarkan gadis itu.

Nara mengerjapkan matanya. Semuanya seperti bayangan samar-samar dimatanya. Saat Nara sudah memfokuskan kembali pandangannya, ia melihat sebuah ruangan yang cukup kecil dengan cat putih, sebuah keyboard diujung ruangan, dan sebuah laptop yang tengah terbuka, layarnya menampilkan sebuah action figure yang tengah berdiri tegak, tanpa melakukan apa-apa, karena games tersebut sedang di-pause .. membuat dada Nara tiba-tiba sesak.

“tidak mungkin..” gumamnya, menggigit bibir bawahnya.

Dan kemudian sebuah foto berukuran besar menarik matanya. Foto itu adalah foto pria dengan sejuta sifat evil-nya yang selalu bisa membuat Nara kesal dan rindu diwaktu yang sama. Katakanlah evil berwujud manusia itu sedang tersenyum manis kearah kamera, tetapi aura evil rasanya tidak pernah lepas dari pria itu. Ya, CHO KYUHYUN.

Nara segera bangun dari kasur empuk berseprai putih bersih itu dan makin melongo ketika melihat koper besarnya, yang biasa digunakannya untuk menjenguk appa-nya di Jepang, ada didepan matanya, dengan semua baju-baju yang ia kenal. Dan parahnya, baju itu adalah baju-baju manis dan seksi yang dipilihkan appa-nya untuknya. Seumur hidup, Nara belum pernah menyentuh baju itu SAMA SEKALI, apalagi memakainya!!

Nara melihat baju-baju itu dengan tatapan jijik, kemudian ia melihat lagi sebuah kotak bekal yang dikenalnya.

Ya Tuhan, kalau ini benar-benar ruangannya, bagaimana bisa aku dan barang-barangku tiba-tiba ada disini tanpa aku mengingat apapun! Sedikitpun!! batin Nara.

“Ah, kau sudah bangun..” seorang pria tiba-tiba masuk kedalam ruangan tempat Nara istirahat. Nara mengerjapkan matanya bekali-kali, mencoba melihat yang sebenarnya. Apa karena efek Nara begitu rindu padaNYA, sehingga bayanganNYA bisa tiba-tiba muncul didepannya?!

“kau?” Nara menatap Kyuhyun dengan tampang ter-tablonya. Kyuhyun malah melongo melihat Nara begini. Ditinggal sebentar ke toilet saja bisa membuat Nara menjadi aneh. Tapi kemudian Kyuhyun terkekeh senang.

“kau Kwan Nara yang kukenal kan? Aigo~ akhirnya kau kembali..” Kyuhyun mengusap pipi Nara, lembut.

“eh?” Nara malah makin melongo. Melihat Nara makin melongo, Kyuhyun malah makin terkekeh.

“bogoshippo..” ujar Kyuhyun, enteng, walau wajahnya masih sedikit pucat, wajah Kyuhyun sudah terlihat lebih berwarna ketika mengucapkan kata yang membuat nafas Nara tertahan. Semburat merah muncul dipipi putih Nara. Nara menunduk, mencoba menyembunyikan rona wajahnya, walaupun percuma, karena Kyuhyun sudah melihatnya.

“hehehehe..” cengir Kyuhyun, kemudian ia duduk dikursi depan komputer, membelakangi komputer, dan masih asik melihat wajah Nara.

Nara yang dipandangi jadi risih.

“apa sih? Kenapa tiba-tiba sikapmu aneh? Dan, jelaskan kenapa aku disini?!” Nara duduk diujung kasur Kyuhyun, sehingga kini mereka berhadapan.

“molla. Kau tanya saja pada otak anehmu yang bisa membuatmu jadi alien!” ujar Kyuhyun, mengedikkan bahunya, merinding.

“heeee? Aiyaa~ jelaskan padaku! Aku…kenapa sih?” Nara meracau. Ia ingat dimana dirinya menyiapkan koper dikamarnya, tapi dia tak ingat naik pesawat ke Taiwan!! Belum lagi ia sekarang ada di dorm kekasihnya ini!!! Dan pria yang ia khawatirkan itu ada dihadapannya dengan wajah yang lebih berwarna. Walaupun Nara berharap setidaknya ia bisa melihat Kyuhyun dengan wajah pucatnya agar ia bisa mengucapkan lekas sembuh .. eh? Haruskah? Aigoo~ wajah Nara kembali memerah karena hal bodoh yang baru ia pikirkan.

“keluarlah.. Haejin dan Ririn mencemaskanmu tadi..” Kyuhyun memecah keheningan yang dibuat Nara karena fokus pada khayalannya.

Nara mengangguk lemah, lalu berjalan gontai ke arah pintu.

Nara sama sekali tidak menemukan orang-orang yang – katanya – mengkhawatirkan dirinya. Ia malah menemukan dorm itu kosong melompong, tanpa kehidupan disetiap ruangannya.

“cho kyuhyuun, tidak ada orang disini..” seru Nara, Kyuhyun mengernyit.

“he? Lima belas menit yang lalu jelas-jelas mereka masih disini! Aah~ mereka kalau keluar tidak pernah mengajakku. Cih..” keluh Kyuhyun. Nara langsung melotot.

“wajar saja kau tidak diajak, Cho Kyuhyun yang tampan~ kau masih pucat tau..” ujar Nara, kemudian menyeret kembali Kyuhyun masuk kekamarnya.

Setelah Nara memasukkan Kyuhyun kembali kedalam selimut, Nara malah duduk didepan komputer, menggantikan permainan Kyuhyun yang belum diteruskannya. Kyuhyun mendesah.

“haa~ padahal kupikir kau akan membuatkanku makanan.. haaahh..” Kyuhyun menghela nafasnya sembari menggumam dengan nada yang dibesar-besarkan, agar gadis itu menyadari kalau Kyuhyun lapar.

“jangan berharap lebih, Cho Kyuhyun-ssi. Kau tau sendiri aku tidak bisa mema…”

“tapi kau membawakanku kimbab! Nih!!” Kyuhyun menyorongkan kotak bekal Nara, terdapat dua buah kimbab sisa didalamnya.

“he? Jangan bercan…”

Tiba-tiba sekelebat bayangan melintas dibenak Nara. Ia dapat melihat dirinya tengah tersenyum manis sembari menggulung kimbab. Nasi menempel disetiap bagian wajahnya, belum lagi keadaan dapur yang sama berantakannya dengan dirinya.

Ia juga dapat melihat dirinya yang tengah bersemangat mengepak barang-barang sembari tersenyum ceria pada Haejin yang memprotes bawaannya yang begitu banyak.

Nara mengernyitkan lagi dahinya. Dan ia menemukannya…

Alasan ia menjadi amnesia!! Sebuah jamur. Dan itu diberikan oleh ….

“HAEJIN UNNIEEEEEEEEEEE!!!!!!!” jerit Nara.

 ———

“aigoo~ mianhae Nara-ya.. maksudku dan Ririn unnie kan baik~” ujar Haejin, yang langsung diamuk Nara begitu ketahuan sedang menguping diluar dorm dengan antek-anteknya (member SJM+Park Ririn.red)

Nara tidak berkata apa-apa. Ia hanya menatap gadis-gadis didepannya dengan tatapan sadis, sehingga keduanya tidak berani menatap langsung mata Nara. Nara malu. Ia malu pada Kyuhyun terutama. Kyuhyun pasti tidak akan pernah melupakan hari ini! Hari dimana Nara si ratu iblis dikalahkan oleh Nara si malaikat yang sudi membuatkan Kyuhyun makan dan rela jauh-jauh dari Korea datang ke Taiwan untuk menemui pria yang harusnya sedang terkapar itu. Kyuhyun pasti akan terus mengejeknya, dan membanding-bandingkannya dengan kepribadian JAMURnya!! Belum lagi member SJM yang pasti akan ikut andil dalam mengejeknya. >////<

Nara menutup mukanya yang memerah. Ia menatap kedua gadis yang tengah memelas itu dengan tatapan pasrah, dan dengan langkah gontai ia meninggalkan ruang tengah, menuju teras. Kyuhyun mengekorinya.

“kupikir ia akan memakanku!!” bisik Ririn pada Haejin ketika Nara sudah pergi.

“ne unnie. Ah~ aku menyesal sepertinya..” balas Haejin dalam bisikan. Ririn segera memberinya jitakan maut.

“sudah seharusnya kau menyesal! Aigoo~ nappeun yeoja!!” Ririn meninggalkan Haejin yang memelas pada Donghae, karena ia baru saja dijitak unnie-nya. Donghae langsung mengusap-usap kepala Haejin sambil terkekeh.

“kau juga sih yang salah..” ujar Donghae disela kekehannya, membuat Haejin makin merengut.

“Kwan Nara..” panggil Kyuhyun, mereka sudah berdiam diri selama dua puluh menit, menikmati angin malam Taiwan yang sudah mulai hangat. Sebentar lagi masuk musim panas rupanya.

“mm?” gumam Nara, enggan membalikkan badannya.

“kalau kau jadi marah pada unnie-mu karena malu padaku, batalkan saja!” kekeh Kyuhyun, sembari mengusap lembut kepala Nara.

Nara hendak protes tapi Kyuhyun tiba-tiba menyelusupkan tangannya di jari mungil Nara, membuat Nara menelan semua omelannya menjadi semburat merah diwajahnya.

“yah~ pada dasarnya aku sudah menyukai Kwan Nara apa adanya. Jadi jelas saja kalau aku heran dengan sikap anehmu.. tapi.. manis kok..” ujar Kyuhyun sembari membuang wajahnya. Walaupun Kyuhyun menggumam dengan tak jelas, Nara masih dapat mendengarnya.

Wajah pucat Kyuhyun merona, dan Narapun merasakan detak jantungnya yang tidak beraturan. Tangan mereka masih bertaut, tanpa ada yang berniat melepaskannya lebih dulu.

Bukan berarti aku menyesal atas hal yang – bagiku – memalukan yang baru saja kulakukan untuk Cho Kyuhyun, namun aku menyesal karena aku belum – atau, tidak akan pernah? – melakukan hal itu padanya dengan diriku yang asli, jadi … jangan harap kau akan melihat sisi manisku lagi, Cho Kyuhyun yang tampan~ !! 😛

 ——–

Kalau ada yang bilang cinta bisa membuat orang yang sakit jadi sembuh, mungkin itu benar. Aku cukup terhibur dengan datangnya gadis itu. Walaupun ia berada dalam alam bawah sadarnya ia masih saja memikirkanku. Aiyaa~ salahku kah menjadi pria luar biasa tampan? Yah, setidaknya selama perjalanan hidupku dengannya selama dua tahun ini aku sudah bisa melihat sisi manisnya, walau jujur, aku lebih suka saat ia melempariku dengan buku matematikanya dibandingkan dengan ia yang menyuapiku kimbab (-________-)7

Kwan Nara sayang~ terimakasih.

FIN .

O iyaahh, ada lagi yang mau saya cuapkan~ inii cerita terinspirasi sama komik Jepang loooh .. judulnya “PERFECT EVOLUTION GIRL” rameeeeeee bangeett ..

Tapi karakter Nara-nya jauh beda koo sama Sunako-nya .. hehehe.

Plus kayanya Kyouhei-nya dibayangan saya lebih ajib dan erotis (??) dibandingin bang kyu~

Sama mau minta maap satuu lagii .. maap itu si enyuk ngikut eksis tanpa ngajak-ngajak member SJM laeen. Hehehehe. #jogetjaipong >> plakk!

Pokonya intinyaa, maap kalo ceritanya gaje, karakternya aneh, plusplus maap juga kalo banyak salah salah tulis disanasini (-__-)a

Yaah~ intinya, saya adalah makhluk Allah yang memiliki banyak kekurangan #dibekep

Aku juga minta maap sama yang ngerasa empunya nama yang dicomot-comot sama sayaa .. aaahh~ maafkanlah kegajean ff ini ichaaa ><

Sabila Putri Ghassani.