(Ficlet) Let Me Out Of Here!

“Kau tak akan menikah dengannya! Kau harus sadar akan hal itu!”

Konyol..

“Cish, jangankan untuk memegang tangannya, bahkan sampai saat ini kau hanya bisa melihatnya dari layar TV, ‘kan?”

Freak..

“Hentikan semua kegilaanmu!”

Bodoh..

“Sadarlah!! Bangun dari semua khayalanmu!”

Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum perih ke arah mereka semua, “Tak bolehkah aku bermimpi?”

Kapan mimpi ini akan berhenti?

***

“Would you be mine?”, seorang pria dengan sekuntum bunga mawar di tangannya itu tersenyum ke arahku, seakan menawarkan sebuah janji untuk selalu berada di sisiku dan menjagaku dengan baik.

Aku menatapnya dengan ragu, bukan..pria ini bukan dia. Garis wajahnya tidak sama dengan dia.

Senyumnya manis, tapi itu bukan senyumannya.

Suaranya menenangkan hatiku, tapi itu bukan suaranya.

“Maaf..”, ucapku lirih dan membalikkan badan, beranjak meninggalkannya yang terlihat masih sedikit terkejut karena penolakan dariku ini.

Pria itu bukanlah dia..

Tapi SADARLAH! Kapan kau akan memiliki dia yang ada di otakmu itu?!

***

“Hei, kenapa menangis?”, tepukan pelan di bahuku itu membuatku segera menyeka air mata yang mengalir di pipiku ini dengan cepat. “Ada masalah? Dengan siapa? Orangtuamu?”

Orangtua?

Dia terlihat membetulkan posisi duduk di bangkunya sebelum kembali melanjutkan ucapannya, “Ada masalah dengan sahabatmu?”

Sahabat?

Apakah masalah ini sebesar itu hingga aku menangis seperti ini?

“Dia..sakit”, ucapku lirih dan kembali menahan air mata yang seakan ingin kembali tumpah. Gadis di sampingku itu menatapku dengan penuh penasaran, “Siapa yang sakit? Kekasihmu? Apakah sakitnya parah?”

Ah, benar..

Memangnya apa hubunganku dengannya hingga aku harus menangisinya seperti ini? Dia bukan orangtuaku, bukan sahabatku, bahkan bukan kekasihku.

Kenapa aku harus menangisinya seperti ini hanya karena dia terjatuh di atas panggung dan membuat kakinya terkilir, sedangkan di bagian dunia lain..masih banyak orang yang lebih menderita karena tak bisa hidup dengan layak.

Kenapa aku makin merasa menjadi orang gila?

***

“Ayo ke kantin, aku lapar..”, seorang temanku beranjak dari bangkunya dan berdiri di samping mejaku. “Ayolah~ aku ingin beli ddukboki.”

Aku meraba perutku sejenak. Aku juga lapar, sama sepertinya, tapi..

“Kau saja. Aku..sedang diet”, jawabku lemah. Dia mengerucutkan bibirnya dan menghela nafas dengan berat, “Baiklah~ aku pergi duluan.”

Sepeninggal dia, aku segera mengeluarkan dompetku dan menghitung lembaran uang yang ada disitu. “5000 won lagi”, desisku dan tersenyum kecil.

Kuraba perutku lagi, “bersabarlah. 5000 won lagi dan kau akan mendapatkan album itu.”

Album?

Otakku seperti sedang berseteru dengan hatiku.

Apa pentingnya sebuah album jika dibandingkan dengan kesehatanmu? Menahan lapar hanya karena mereka?

Aku menjambak rambutku dengan sedikit rasa frustasi, “Sadarlah..”

Sadarlah dan segera keluar dari dunia ini!

***

“Tidurlah. Besok kau sekolah ‘kan?”, suara Ibu membuatku sedikit tersentak kaget. “Jangan terus-terusan mengurusi hal seperti itu.”

Aku hanya tersenyum kecil dan kembali menghadap ke arah komputer, “Sebentar lagi. Katanya teaser mereka akan keluar jam 12. Sehabis itu, aku pasti akan tidur, umma”, ucapku tenang.

Ibu hanya menggelengkan kepalanya dengan heran, masih belum bisa memahami isi kepala anaknya ini. “Umma tak mau tahu lagi.”

Aku hanya tersenyum miris dan mencoba untuk menutup semua indra pendengarku.

Aku ingin menjadi orang pertama yang melihat konsep dari album terbaru mereka. Aku ingin menjadi orang yang pertama. Apakah itu salah?

Tapi hati kecilku seperti tersayat saat mengingat omongan Ibu barusan, “Umma tak mau tahu lagi.”

Aku tahu aku sudah mengecewakannya dengan tak mengikuti omongannya demi hal ini, tapi..

Tapi.. Tapi.. Tapi apa?. Aku masih belum bisa menemukan jawabannya!

Siapapun, tolong aku!.

Bantulah aku untuk sadar dari semua hal ini!.

***

-END-

Haha, coretan gaje~ :3

Diilhami dari omongan kpoplovers smua 🙂
Selama ini, aku sering denger cerita (baik dari temenku sendiri, ada juga yang aku baca dari twitter) kalau kalian pengen banget buat lepas dari dunia K-Pop. Tapi nggak’ pernah bisa.
Iya ‘kan? 🙂

Semua contoh kejadian ini, kejadian nyata loh 🙂

Cerita temen-temenku yang kpoplovers tingkat akut. Mereka pengen lepas dari dunia kpop yang seakan-akan udah jadi satu heroin buat mereka, tapi nggak pernah bisa.

Mereka sadar, kalau mereka lama-lama bisa gila karena hal ini. Mereka sadar banget, tapi sayangnya mereka nggak tahu gimana caranya buat lepas dari hal itu.

Maka dari itu, Ficlet ini dibuat supaya kalian yang baca bisa mencegah semua ‘perasaan’ kalian sendiri sebelum perasaan itu makin menguasai diri kalian dan malah membuat kalian ‘gila’. :).

Bukan berarti ‘gila’ ini dilarang loh~.
Aku juga suka sama mereka, tapi kasihlah rasa suka yang secukupnya buat mereka 🙂

Mengutip satu hal dari rasulallah (maaf bagi yang non-muslim) : “rasa suka yang berlebihan itu nggak baik dan bisa termasuk musyrik.”

Jadi cintai ‘mereka’ secukupnya, jangan berlebihan dan tetap utamain Tuhan, keluarga, sahabat dan kehidupan nyata kalian sendiri yaa 🙂

Bagi yang anggap postingan ini nggak guna atau malah anggap ini ‘bohong banget’, well..its up to you (^___^)v. Qu bikin postingan ini karena qu sayang kalian, readers & kyunaration ^^

Anyway, ada yang nungguin WGM chapt 6? XD